Suddenly Marriage!?

Gawat!

Sekarang hari Sabtu. Lusa, sekolah menengah keatas di  seluruh Indonesia akan mengadakan ujian nasional. Hari ini SMA pelita mengadakan gladi bersih materi untuk ujian nasional. Siswa diminta untuk mengerjakan beberapa paket soal. Supaya mereka tidak belajar terlalu banyak dan membuang waktu serta tenaga.

Siang yang lumayan cerah, membangkitkan semangat siswa untuk mengerjakan paket soal. Tak ada kata lelah untuk mereka. Hanya empat hari kedepan, masa depan mereka ditentukan. Sudah sekolah selama 12 tahun, masa gaada yang didapet? Walaupun masih banyak siswa yang nilainya dibawah rata-rata, tapi siswa yang nilainya jauh diatas rata-rata selalu menopang mereka. So, rata-rata nilai sekolah SMA pelita menjadi seimbang.

Di kelas Agatha dan Alvaro.

Mereka mengerjakan soal tanpa ditunggui guru. Kalian tahu lah, apa yang pasti terjadi? Ya, tepat sekali. Bukannya mengerjakan, malah banyak siswa yang rebahan, tidur, ngelive Instagram, bikin konten YouTube, bikin QnA bareng, bikin video tik tok masa kini, dan masih banyak kegiatan lainnya. Yang normal mengerjakan hanya kaum-kaum yang rajin dan beriman kuat. Contohnya, Agatha.

Kalian masih inget kan waktu Agatha pertama kali masuk? Ya, begitu. Urakan, biang kerok, dan badgirl. Bukannya berkebalikan 180° dengan sekarang? Ya, sangat benar. Apa mungkin sudah jadi istri jadi begitu?

"Tha, gue ga salah liat kan? Lo kesambet apaan, ANJIR!" Ucap Ratu mendekati Agatha yang sedang duduk manis mengerjakan soal. 

"Ya ga lah. Gue sadar 100%. Kalo bukan gue yang ngerjain, lo pada bakal nyontek siapa?" Tanya Agatha sedikit sewot.

"Hehe... Iya deh. Ehh, btw Alvaro kemana? Kok dari pagi ga ke kelas?" Tanya Nadira.

"Ehh, iya juga. Ga tau tuh, palingan juga di base camp." Ucap Agatha.

Dijawab hanya dengan anggukan dari yang lainnya. Beberapa saat kemudian, terdengar suara deru mesin segerombolan mobil yang datang ke arah gerbang SMA pelita nusajaya. Semua siswa yang ada di kelas, berbondong-bondong menengok ke jendela. Melihat apa yang sedang terjadi. Namun, hanya Agatha yang tidak ada niatan untuk melihat itu. Ia masih sibuk mengerjakan soal tersebut.

"Woy... Gawat woyyy!!! Anak SMA Garuda Nusantara kesini!" Seru seorang siswa yang nampak dari jendela sedang berlari menjauhi gerbang menuju ke dalam area sekolah.

Di saat yang bersamaan, Agatha menengok. Ia kaget, sekaligus tak percaya. Sma Garuda Nusantara! What?! Kalianasih ingat kan? Itu sekolah siapa?! Itu sekolah Reno! Mantannya Agatha. Ngapain ya ke sini?

Ya, benar. Itu Reno. Yang dulu pernah bertemu sekaligus menjadi lawan main basket SMA-nya. Dengan segera, Agatha berlari menuju jendela. Karena kelasnya terdapat di bagian depan, sehingga bisa langsung melihat bahu jalan raya.

Dan benar saja, di barisan paling depan, dapat Agatha kenali, mobil milik Reno. Tak lama kemudian, sang pemilik mobil pun turun. Tidak memakai seragam sekolah, namun memakai baju biasa dengan bawahan celana jeans robek-robek. Tidak lupa pengikat kepalanya.

Kalau dilihat-lihat, ketampanan Reno memang diatas rata-rata. Tidak kalah dengan Alvaro. Namun, sifatnya yang pemaksa dan serakah, membuatnya menjadi fakboy.

Seketika itu, Agatha langsung teringat dengan suaminya. Alvaro. Ia langsung salah tingkah dan setengah berteriak memanggil nama alvaro.

"Alvaro?!" Seru Agatha

Ia berlari keluar kelas, diikuti oleh sahabatnya. Mencari keberadaan Alvaro. Tujuan utamanya adalah rooftop, base camp mereka.

Sesampainya di rooftop, benar saja. Baginda raja sedang melihat segerombolan mobil yang datang. Sedang setengah berdiskusi, untuk menyelesaikan masalah ini. Alvaro sibuk menjelaskan cara jitunya. Davin menyadari keberadaan kanjeng ratu. Ia menyenggol lengan Alvaro agar ia menghentikan pembicaraannya. Dengan niatan, agar kanjeng ratu tidak tahu apa yang mereka rencanakan.