Hari ini adalah hari yang cukup berat untuk semuanya. Masalah terus saja bermunculan. Semakin kesini, pasti ada saja cobaan yang datang. Namun, Tuhan akan selalu memberi jalan bagi umatnya. Tidak ada yang tidak mungkin.
Konferensi pers Fernandez CORP berlangsung sangat ramai. Wartawan yang tadinya menganggap berita ini biasa saja, justru ikutan nimbrung dalam acara tersebut. Wartawan yang datang mencapai kurang lebih 100 orang, lengkap dengan kameramennya. Walaupun konferensi tersebut sangat ramai, kondisi di ruangan konferensi justru damai. Tidak ada wartawan yang ricuh dan cari masalah. Sebenarnya banyak pertanyaan yang muncul, namun tidak semua Alvaro jawab. Ia hanya menegaskan bahwa ia belum mempunyai istri.
Alvaro melakukan semua ini dengan terpaksa. Agatha yang notabenenya sebagai istri sahnya pun memaklumi hal itu. Karena semua itu demi masa depan perusahaan dan pribadi masing-masing. Kedua pihak orang tua juga sudah menyetujui keputusan terakhir yang diambil Alvaro.
Untuk masalah Alvaro dan Agatha yang diduga bermesraan di dalam ruangan kerja, sudah beres. Alvaro mengkonfirmasikan bahwa Agatha adalah teman dekatnya. Setelah selesai semua ritual konferensinya, Alvaro segera pulang ke rumahnya. Ia masih harus menangani sebuah masalah lagi.
***
"Berita terbaru, datang dari seorang CEO muda perusahaan milik keluarga Fernandez, yaitu Fernandez CORP. Di duga, sang CEO, Alvaro Devanno Fernandez melakukan adegan mesra di dalam kantor. Banyak dari netizen yang menanyakan siapa wanita yang bersamanya itu. Sebagian besar netizen menyebutkan bahwa dia adalah kekasih dari sang CEO," ungkap si pembawa acara gosip di sebuah saluran televisi yang sedang Agatha tonton.
"Apaan dah, gue istrinya!" Sahut Agatha setelah mendengar berita tersebut.
Setelah ucapan pembawa acara tadi, terpampang dengan jelas gambar saat Agatha digandeng oleh Alvaro. Dan muncul juga foto tangannya saat terbaring di ranjang rumah sakit dahulu kala. Tidak disangka, acara gosip sangat handal dalam menelusuri berita yang sedang hot.
"Berikut adalah siaran langsung konferensi pers Fernandez CORP." Sambung si pembawa acara.
"Saya menegaskan sekali lagi, bahwa saya belum menikah, dan wanita yang ada di sana adalah teman dekat saya. Terimakasih," kata-kata yang terbilang sadis itu keluar dari mulut Alvaro. Bagaimana reaksi Agatha?
Dia sedikit terkejut, namun memaklumi hal itu. Setelah Alvaro selesai mengucapkan itu, Alvaro kemudian berdiri dan pergi meninggalkan meja yang penuh dengan mikrofon milik wartawan.
"Berita bikin badmood!" Agatha mematikan televisi di depannya itu dan melempar remotnya ke sembarang tempat.
Ia menengadahkan kepalanya di kepala sofa. Menutup kedua kelopak mata agar dapat merasa sedikit rileks.
"Non, makan dulu, bibi lihat dari tadi belum makan apa-apa lhoh. Nanti sakit," ucapan bi Inah mengagetkan Agatha hingga kelopak matanya terbuka kembali.
"Ah, iya bi. Tolong siapin ya," pinta Agatha. Ia kemudian berjalan dengan mals ke meja makan. Menu makanan yang disajikan sudah cukup beragam. Namun, selera makan Agatha nampaknya sedang tidak baik.
Tak lama kemudian, terselip ide nakal di otak Agatha. Ia celingak-celinguk ke arah dapur. Mengecek apakah bi Inah ada di sekitarnya atau tidak. Setelah dirasa cukup aman, Agatha berjalan menuju lemari es. Seingatnya, beberapa waktu lalu masih tersisa minuman alkohol yang ia cari. Dewi Fortuna sedang berada di pihaknya kali ini. Sake , minuman yang ia cari masih tersisa tiga perempat botol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Romance#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...