Klarifikasi?

680 30 26
                                    

Bagi yang ga mudeng, bisa baca chapter sebelumnya dulu ya guys:)

Pagi hari ini diselimuti dengan cuaca yang cerah. Embun di pagi ini tidak begitu nampak. Asap kendaraan sudah berlalu lalang di jalan raya. Sebagai seorang manusia yang normal, seharusnya mereka sudah bangun lebih awal. Kepribadian seseorang bisa dilihat pada saat seseorang itu bangun tidur. Apabila bangun tidurnya awal, tandanya mereka adalah manusia yang rajin, cerdas, pokoknya yang baik-baik. Sebaliknya, apabila seseorang itu bangun terlambat, mereka kebanyakan berkepribadian yang kurang baik.

Pukul delapan pagi bukankah sudah termasuk waktu bangun terlambat? Bagi para pelajar pastinya iya. Namun, tidak bagi si pengangguran satu ini. Agatha belum membuka matanya sejak kemarin malam. Sedangkan Alvaro sudah bangun lebih awal. Hari ini ia tetap harus pergi ke kantor. Rapat mendadak mengharuskannya berangkat tepat waktu. Biasa lah, orang sibuk mah apa-apa mendadak engga kaya yang satunya noh, molor melulu kerjaannya.

Alvaro berjalan menuju ke kamar mandi. Ia menyalakan shower air. Mengguyur badan atletisnya dengan kehangatan air panas yang turun dari atas kepalanya. Ritual mandinya seperti manusia pada umumnya. Bedanya, kalo Alvaro badannya atletis, kalo perut pacar kamu ga beda jauh sama squishy.

Di saat Alvaro sudah selesai mandi dan berjalan keluar, Agatha akhirnya membuka matanya. Ia masih belum sepenuhnya sadar. Rasa pening di kepalanya masih sedikit terasa. Efek yang biasa dirasakan oleh para pemabuk memang seperti itu. Saat Agatha membuka lebar matanya, ia merasa ada yang ganjal. Badannya memang biasa saja. Namun, kenapa selimut yang menutupi badannya sampai ke leher? Dan kenapa bahunya terasa sangat pegal? Saat akan menyibakkan selimut dari tubuhnya, tangan Agatha tertahan di atas kepalanya. Dahinya langsung berkerut. Kepalanya melihat ke atas kepalanya. Ternyata tangan Agatha terikat oleh sehelai dasi.

"Tangan gue kenapa diiket ya? Ini juga kenapa selimutnya sampe leher begini? Emang gua salah apa?" Batin Agatha

Tak lama kemudian, Alvaro duduk di pinggiran ranjang dengan hanya memakai balutan handuk di pinggangnya. Rambutnya masih basah dan ia telanjang dada. Alvaro duduk membelakangi Agatha. Ia menunggu respon dari Agatha.

"Var..." Panggil Agatha lesu.

Kemudian Alvaro berbalik badan. Memandangi wajah Agatha yang seolah-olah tidak mengerti apapun. Ingin kesal rasanya bila memandangi wajah manusia di depannya itu.

"Kenapa gua diiket?" Tanya Agatha polos. Benar-benar tidak tahu apa-apa.

"Harusnya gua yang tanya ke Lo. Lo gapapa? Baik-baik aja? Ada yang sakit ga?" Ucap Alvaro sembari bergerak merangkak ke atas ranjang dekat dengan Agatha.

Agatha kaget dengan tingkah aneh Alvaro. Ia sampai menatap heran ke suaminya itu. Semakin Alvaro bergerak mendekat dengan Agatha, semakin Agatha berusaha menggeser badannya. Bukan maksud menghindar, tetapi Agatha hanya antisipasi saja.

"Var, Jan ngadi-ngadi!" Ucap Agatha saat Alvaro semakin mendekatinya.

Hap!

Tangan Alvaro sudah mengunci pergerakan badan Agatha. Ia memajukan kepalanya mendekat ke arah Agatha. Agatha sudah tidak bisa bergerak lagi. Ia hanya bisa pasrah mau diapakan dirinya sekarang ini.

"Nanti kalo geser terus jatuh," ucap Alvaro tepat di depan wajah Agatha.

"Kenapa gue diiket?" Tanya Agatha kembali.

"Hehehe, Lo ga inget tadi malem kita udah ngapain aja?" Tanya Alvaro balik. Tingkat kebingungan Agatha semakin bertambah. Agatha mengerutkan keningnya lagi.

"Ga inget. Lepasin dulu tangan gue!" Ucap Agatha sedikit ngegas.

Alvaro kemudian mengangkat badannya tegak sejenak. Kemudian, ia membungkuk lagi 60° ke arah wajah Agatha. Tangannya ia arahkan ke atas kepala. Separuh leher dan dadanya berada tepat di depan wajah istrinya itu. Agatha sedikit melotot dan menelan salivanya untuk beberapa saat. Saat sudah selesai membuka dasi itu, Alvaro menatap mimik wajah Agatha. Ekspresi yang sangat jelas menandakan bahwa Agatha sedang malu dan membuatnya menahan tawa. Wajah Agatha mungkin sudah tidak bisa dibedakan lagi dengan warna tomat.

Suddenly Marriage!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang