Kyne
05.15 // 2337-09-15
Pagi hari di rumah kediaman Shinyn dan Keluarganya, tepatnya di ruangan dimana Ira masih tertidur lelap, padahal matahari sudah semakin tinggi.
Ira kelihatannya tidur dengan nyenyak, dengan memeluk sebuah bantal, tubuhnya yang tertutup selimut hampir tidak bergerak sama sekali.
*Krekk*
Seseorang membuka pintu tentu saja itu adalah Shinyn, ia masuk ke ruangan itu bertujuan untuk membangunkan Ira.
"Ya ampun," ucap Shinyn yang mengeluh karena melihat Ira yang masih tertidur.
Shinyn berusaha membangunkan Ira dengan mendorong-dorong tubuhnya, namun Ira hanya sedikit bergerak dan tidak memberikan tanda-tanda bahwa dia akan terbangun.
"Ira! Bangunlah!" Shinyn terus mencoba membangunkan Ira.
"Tunggu, mataku masih terasa berat," ucap Ira yang sepertinya mengigau.
Karena sudah muak Shinynpun menarik selimut Ira dengan paksa, ia berhasil menariknya dari kasur. Ira mulai risih karena selimutnya sudah tidak membungkus tubuhnya, dia mulai membuka mata dan bergerak sebari meregangkan tubuhnya.
"Dasar, kau tidak boleh malas," ucap Shinyn mencoba menasehati.
Ira akhirnya terbangun dengan keadaan duduk di kasurnya, dia mengusap kedua matanya yang masih belum bisa terbuka sepenuhnya.
"Sigh ... padahal aku masih mengantuk," keluh Ira yang kemudian menguap.
"Aku tahu kau masih belum sembuh, tapi tidak baik jika kau terus-terusan berada di kamar," jelas Shinyn.
Sebari menasehati Ira, Shinyn melipat selimut dan hendak merapikan kamar yang dipakai Ira untuk tidur, tentu saja Ira membantu.
"Ya, ya, kau seperti Ibu-ibu," ungkap Ira meledek.
"Apa?" tanya Shinyn memastikan walaupun ia mendengarnya dengan jelas.
Tiba-tiba mereka berdua berhenti merapikan kamar tersebut dan saling menatap, hanya saja Shinyn menatap Ira dengan tatapan kesal mungkin ia tidak suka di panggil ibu-ibu.
"Ah, maksudku ... kau akan menjadi ibu yang luar biasa di masa depan." Ira mencoba untuk mencari alasan meski begitu sepertinya Shinyn tidak bisa menerima alasan tersebut.
Situasinya jadi semakin canggung, Ira merasa tidak nyaman karena Shinyn menatapnya dengan tatapan itu, namun ini merupakan kesalahannya sendiri karena membuat Shinyn kesal.
Pada akhirnya Shinyn kembali merapikan kasur itu sesekali menutup matanya, sepertinya ia benar-benar marah.
Ira yang masih merasa tidak enak terlihat mencari cara untuk memperbaiki keadaan sekarang ini, dengan memegangi dagunya dia memutuskan untuk membantu Shinyn sebari mencari cara untuk meminta maaf.
"Shinyn," ucap Ira dengan lembut.
"Kenapa?" balas Shinyn nadanya sangat singkat.
"Anu, aku-."
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Shinyn berdiri dan berpindah bagian lain dari kamar itu, sepertinya ia mencari tempat yang mungkin bisa di bersihkan.
Dengan wajah kecut Ira membuntuti Shinyn, kali ini mereka berada di depan jendela, namun Shinyn kembali berpindah ke tempat lain, lebih tepatnya ke depan laci dan mulai mengusapkan tangannya di permukan laci yang berdebu.
"Shinyn ... jika aku perhatikan, kau terlihat cantik saat sedang marah," ungkap Ira wajahnya tersenyum tipis.
Mendengar itu Shinyn tiba-tiba berhenti membersihkan laci itu dan langsung menghadapkan dirinya ke depan Ira. Dengan cepat Shinyn melangkah ke dekat Ira yang membuatnya saling berhadapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/169335761-288-k782946.jpg)
YOU ARE READING
Secret Gear's
Fantasy(On-going) (R15+) Genre : Fantasy, Action, Romance, Magic, Isekai. Seorang pemuda, yang di panggil dari Bumi ke Dunia yang disebut Ventuse. Ira terbangun, untuk melihat langit yang berbeda. Ira yakin bahwa dia belum mati, hanya saja ... ingatan...