Arc Special [Another] Page -08- [Awal Dari Akhir]

10 2 0
                                    

Note; Setiap Page dari Arc ini akan berbeda dengan yang lain. Aku harap siapa 'pun bisa lebih bijak sebelum membacanya.

+Violence +Dark

Ariyn sedang dalam perjalanan pulang, dia bersama dengan Lulu hendak melewati perumahan di tengah desa, pikirannya masih terganggu dengan kejadian yang baru terjadi. Gambaran raut wajah lesu terlihat saat Ariyn berjalan sebari menundukan kepala.

Langkah pendek Ariyn terhenti seketika, dia mendengar suara yang tiba begitu saja ke telinga. Suara itu seperti suara perpecahan, sepertinya ada yang tengah bertika di suatu tempat. Ariyn yang memperjelas pendengarannya bisa merasakan ancaman saat mendengarnya.

Ariyn sepertinya mengenal suara tersebut, tadinya dia merasa takut namun sekarang dia malah memutuskan untuk menuju suara tersebut. Dalam benak Ariyn sebenarnya dia hanya ingin memastikan apa yang terjadi dan tidak berniat untuk ikut campur.

Sadar Ariyn berbelok ke arah lain, Lulu menengok kebelakang sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikutinya.

***

Suara itu berasal dari toko tempat Ariyn biasa membeli bahan makanan dan juga kebutuhan sehari-hari, dia yang merasa kurang yakin memberanikan diri untuk menghampiri, dua orang Laki-laki di depan toko.

"Dengar, aku akan membayar mahal jika kau memiliki bunga itu!" seru seorang laki-laki, suaranya seperti membentak.

Persis seperti yang dia duga, orang itu adalah Laki-laki yang waktu itu ada di rumah Emeliyn. Ariyn melihatnya tengah berdebat dengan penjaga toko, orang yang juga dia kenal.

"Kenapa kau berhenti?" tanya Lulu yang tiba-tiba ada di belakangnya.

"Hek!" seru Ariyn terkejut dia menatap tajam Lulu. "Lulu! kau membuatku kaget!"

Setelah melepaskan tatapannya pada Lulu, Ariyn langsung menghampiri kedua Laki-laki itu. tidak ada waktu yang ingin di sia-sia kan, jika mereka dibiarkan mungkin akan ada yang terluka.

"Aku sudah bilang, aku tidak memiliki bunga Arona dan aku tidak akan pergi untuk mengambilnya!" sahut pemilik toko, urat wajahnya sampai kelihatan.

"Ada apa ini ... paman?" tanya Ariyn dengan nada lembut karena sedikit takut.

Menyadari ada orang lain di sampingnya, kedua Laki-laki itu langsung menoleh. Mereka bedua menghadap dengan tatapan yang tidak ramah, mereka bisa saja meluapkan emosinya kepada orang lain.

"Ternyata Ariyn, begini ... orang ini hendak membeli barang yang tidak aku jual. Dia terus memaksaku dan menawarkan harga tinggi untuk bunga itu," jelas paman penjaga toko ia mencoba untuk tidak menakuti Ariyn. "padahal aku sudah mengatakan kalau aku tidak punya, tapi dia terus menekanku. Lagi pula ... aku juga tidak akan mempertaruhkan nyawa untuk menanjak pegunungan, tidak peduli dengan harga yang akan dia tawarkan padaku."

"B-begitu jad—," ucap Ariyn, tapi kata-katanya dipotong begitu saja.

"Dasar, jangan mengabaikan tawaranku! Apa kau tidak melihat barang-barang yang bisa kau miliki di sini!?" Laki-laki itu memperlihatkan barang-barang yang sudah ia simpan di atas meja.

Ada banyak barang-barang di atas meja yang dilapisi kain, sepertinya itu merupakan ramuan dan tumbuhan untuk meramu. Beberapa dari barang-barang itu berupa botol cairan dan juga tanaman dan akar kering bahan pembuatan ramuan dan sejenisnya.

"Mereka ini benar-benar sangat langka dan tidak ditemukan di sekitar rumahmu, tapi kau masih menolak penawaranku!?" seru tanya laki-laki itu.

"Hargai keputusanku! Nyawa ini lebih penting dari pada ramuan yang kau bawa di depan wajahku!" balas penjaga toko.

Secret Gear'sWhere stories live. Discover now