CHAPTER (10)

4.3K 454 96
                                    

"Apa aku terlihat rapih?"

"Kau lebih dari sekedar rapih dan bersih, kau manis dan itu cukup. Keluargaku pasti menyukai mu."

"Aku yakin kaca mata busuk itu akan memelukmu nanti,jika terjadi apa-apa akan ku musnhkan dia." gumam Levi di akhir kalimatnya yang pastinya tidak di dengar Eren.

"Emmm~~ba-baiklah."

Eren mengguk, Levi tersenyum menenangkan pemuda di sampingnya yang tengah terkena demam gugup.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekitar 30 menit kemudian, mereka kini telah sampai di kediaman Levi. Rumah yang sangat megah dengan arsitektur sederhana namun elegan. Warna cat rumah itu hanya hitam dengan sedikit sapuan coklat kayu yang Indah. Rumah itu bagaikan rumah kaca karena sebagian besar dan rumah tersebut hanya di lindungi kaca, membuat pemandangan Indah hutan Maria terlihat begitu jelas. Eren manganga karena kagum sedikit melupakan kegugupan yang tadi menghujamnya habis-habisan.

"Puas mengaguminya?" suara berat Levi menyadarkan Eren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Puas mengaguminya?" suara berat Levi menyadarkan Eren.

"Umm, ya?"

"Sudahlah, ayo."

Sedangkan di dalam rumah itu~~

"Yap.... Si manusia sudah datang." ujar antusias seorang wanita. Cantik, wanita itu sangat cantik dengan surai hitam legam yang panjang di tambah belah poni yang mirip dengan sang putra tertua, orang tidak akan menyangka umur wanita itu sudah tidak muda lagi. Ia segera menghentikan kegiatannya memanggang daging, setelah mendengar suara putranya.

"Eren, masuklah."

"Semuanya bersiap." ujar wanita itu dengan antusias.

Eren masuk dengan posisi kepala yang menunduk. Ia merasa tremor, dia gugup. Melihat Eren yang berjalan di belakangnya dengan pelan, Levi segera menarik tangan pemuda itu agar berjalan bersamanya. Tanpa di duga, pria bersurai hitam itu merengkuh pinggangnya, tentu saja wajah Eren memerah saat itu.

"SELAMAT ULANG TAHUN EREN!!"

Eren mendongakkan kepalanya, melihat keluarga Levi yang kini tengah tersenyum padanya.

"Te-Terima kasih banyak."

Gugup Eren sedikit mereda. Ia tersenyum saat melihat seorang wanita sedang berjalan ke arah nya.

"Dia mirip sekali dengan Levi~~" pikir Eren, Levi menyeringai.

"Kau manis sekali~~" ucap wanita itu sambil menyentuh pipi Eren, yang tengah merona.

"Te-terimakasih, bi-"

"Panggil aku mama, sayang. Namaku Kuchel Ackreman, ibu dari kekasihmu."

"Ah, ba-baiklah mama." ucap Eren, wanita itu tersenyum senang.

My Lover Is Vampire [ Rivaere ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang