CHAPTER (1)

10.5K 881 125
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok~~~
Tok~~~
Tok~~~

Terdengar ketukan pintu di sebuah kamar.

"Bangun nak~~ apa kau tidak akan kuliah? " tanya seorang wanita di luar kamar. Tidak ada sahutan wanita yang kira-kira berumur 30-an itu membuka knop pintu kamar tersebut, nampak sebuah kasur berseprai putih dengan sebuah gundukan besar di tengahnya.

Wanita itu menghampiri gundukan besar itu, nampak surai coklat menyembul di atas bantal kasur tersebut. Wanita itu menepuk pelan bahu seseorang di balik selimut itu.

"Hei~~bangunlah,sekarang hari pertama mu kuliah di kampus baru, jangan sampai terlambat nak. " ucap wanita itu lalu menarik selimut yang menutupi tubuh itu.

"Engh~~okaa-san sebentar lagi, aku masih ngantuk. " suara khas bangun tidur menyahut, pemuda itu menarik selimut yang tadi sempat di tarik oleh wanita-ouh lebih tepatnya ibunya- itu.

Sang ibu, tidak menyerah dia memiliki 1001 cara untuk membangunkan putranya,yang sedikit manja itu.

Sang ibu, mendekatkan wajahnya pada pemuda di balik selimut itu, lalu berbisik " Hei~~ibu akan membuatkanmu burger keju, jika kau mau bangun sekarang. "

Tergoda si pemuda bersurai coklat itu pun langsung bangun, dan melesat ke kamar mandi. Sang ibu tersenyum puas, karena anaknya mudah tergoda dengan burger keju buatannya.

30 menit kemudian~~

"Selamat pagi~~ okaa- san, pagi otou-san. " ucap si pemuda surai coklat pada kedua orang tuannya di meja makan. Rambutnya sedikit basah nampak dari beberapa air yang menetes dari anak rambutnya.

"Pagi sayang / nak. " balas sang ibu dan ayah bersamaan. Si pemuda duduk di kursinya.

"Kau ini.... Keringkan rambutmu dengan benar. " ucap sang ayah yang sedang meminum kopi sambil membaca koran pagi di meja makan.

"Maaf otou-san.. Aku tidak mau burger kejuku menjadi dingin karena aku kelamaan mengeringkan rambut." tolak pemuda itu.

"Okaa-san tidak akan memberikan mu burger, jika kau tidak mau mengeringkan rambutmu dengan benar." ujar sang ibu di dalam dapur.

"Dengar ucapan okaa-san mu? Keringkan rambutmu. " ucap sang ayah.

"Huff~~ baiklah. " si pemuda itupun kembali ke kamarnya,dengan menggembungkan pipinya pertanda jika dia marah. Tapi hal itu malam memberi kesan manis pada pemuda berumur sekitar 20-an itu.

5 menit kemudian si pemuda itu kembali dengan kondisi rambut yang sudah kering. Dia pun menghampiri meja makan dan duduk di kursi, sebalh sang ayah. Sang ibu datang daru dapur dengan membawa burger keju, kesukaan sang anak. Pemuda utu nampak senang melihat keju yang meleleh itu. Dia mengambil satu ke atas piringnya.

"Itadakimasu~~" ucapnya lalu melahap burger itu, orang tua pemuda itu hanya tersenyum melihat tingkah sang anak.

"Itadakimasu~~" susul sang ibu dan ayah bersamaan. Di meja makan itu nampak hening, tidak enak sang ayah memulai percakapan.

"Naa~~ Eren, apa kau bahagia kita pindah lagi ke rumah lama kita? " tanya sang ayah.Eren, nama pemuda itu, ia menyimpan burger kejunya yang tinggal setengah.

"Tentu saja otou-san, aku sangat senang." ucap Eren antusias, orang tuanya tersenyum melihat tingkah sang anak.

"Juga tempat ini tidak banyak berubah ya,aku senang sekali. " sambung Eren.

"Tapi, kau juga harus senang, karena teman masa kecilmu masih mengingatmu, setelah kau pergi meninggalkannya secara diam-diam. " semua anggota keluarga itu melihat ke ara sumber suara.

My Lover Is Vampire [ Rivaere ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang