CHAPTER (7)

4.9K 543 83
                                    

"Kau tidak mendengarku, bocah?  Dengan keras dan lantang. Katakan dengan penuh keyakinan."

Eren memejamkan matanya, enggan menatap Levi,lalu menarik nafas

"KAU ADALAH VAMPIRE, LEVI!!!  KAU ADALAH VAMPIRE."

Ucapnya dengan keras, hingga suaranya menggema di udara. Eren meraup oksigen seperti tiada hari esok.

Saat ia membuka matanya, ia tidak melihat Levi dihadapannya. Eren terus mengedarkan pandangannya, mencari sosok pria eboni itu. Hingga matanya tertuju pada bayangan yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Mata Eren terus mengikuti bayangan itu,hingga bayangan itu menghilang.

"APA KAU TAKUT PADAKU, EREN??"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

""APA KAU TAKUT PADAKU, EREN??"

Suara bariton yang dingin itu, tepat berada di belakang Eren, lebih tepatnya leher. Eren terkejut, ia segera mengalihkan pandangannya  tapi di saat itu pula pria pemilik suara itu menghilang,  Eren kembali mencari sosok pria yang membuatnya sedikit takut itu dan kini pria itu tengah duduk di atas batu besar.

"Apa kau takut padaku, Eren?" katanya.

"Ti-tidak!! Tentu saja, aku-aku hanya kebingungan dan kau belum menjawab pertanyaanku." rasa takut hilang dan terganti menjadi perasaan gugup.

"Hampir semua pertanyaan dan jawabanmu benar, Eren. " menghela nafas

"Tapi kami, bangsa vampire tidak akan hangus jika terkena sina matahari."

"La-lalu kenapa kau selalu menggunakan pakaian panjang dan menghindari matahari, Levi?"

"Karena~~"

Levi tidak melanjutkan perkataannya,  dan malah menatap Eren lekat. Ia berdiri di atas batu besar itu, Eren masih Setia memperhatikan.

Tanpa di duga, Levi membuka resleting jaket yang ia kenakan, Eren membulatkan matanya, melihat tubuh half naked Levi.

Otot yang terbentuk sempurna, perut six pack yang selalu Eren dambakan ada pada Levi. Walau tinggi bada pria itu berbeda sepuluh centi di bawahnya, tidak menjadi penghalang dan sukses membuat Eren iri. Levi kembali menatap Eren,lalu menyunggingkan senyum tipis. Eren yang menyadari itu terlihat sangat terpesona.

Levi berjalan ke arah sinar Mentari pagi yang menembus celah pohon hutan yang rindang itu.

"Cantik sekali~~" gumam Eren. Ia semakin membulatkan matanya, saat melihat tubuh Levi yang bercahaya seperti berlian di timpa sinar mentari pagi.

"Indah~~sangat indah." gumama Eren.

" gumama Eren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Lover Is Vampire [ Rivaere ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang