CHAPTER (13)

3.4K 385 12
                                    

Levi menatap punggung Kenny yang mulai menjauh, dan mengilang di balik pintu dapat ia dengar suara samar di luar sana.

"Dia baik-baik saja kuchel~"

"Be-benarkah?? "

"Yaaa, aku jadikan dia seperti kita. Maafkan aku, tapi aku tidak bisa melihat kau sedih."

"Te-terimakasih."

Levi yang mendengar itu hanya bisa diam, ia masih harus memproses kejadian barusan.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" gumam pria bersurai gagak itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perlahan pemuda bersurai coklat itu membuka matanya, menampakkan manik sehijau zamrud yang menawan.

Matanya sedikit mengeluarkan cairan bening,pria paruh baya di depannya khwatir, kenapa dengan bocah yang ada di depannya itu.

"Apa kau baik-baik saja nak?" tanya pria yang lebih tua.

"A-aku baik-baik saja, papa. Aku hanya terbawa suasana saat melihat Levi seperti itu." ucap pemuda berambut coklat. Ia menyeka air mata yang keluar, lalu tersenyum ke arah pria tua di depannya yang tengah menatapnya sambil tersenyum .

"Apa kau faham sekarang, Eren?" tanya pria itu sambil mengelus surai Eren.

"Ya papa, aku faham~~ tapi bagaimana dengan saudara Levi yang lain?"

"Mereka juga bukan terlahir sebagai vampire~~" Kenny, pria tua itu menjeda kalimatnya lalu menghembuskan nafas.

"Erwin,aku menemukan dia tengah sekarat karena serangan binatang buas saat berburu di hutan."

" Mike, dulu dia adalah seorang prajurit yang tersesat tanpa sengaja ia bertemu dengan yaaa kau tau lah, wanita. Dia tertarik pada wanita itu tanpa mengetahui asal mula wanita itu, hingga ia di jadikan vampire dan di tinggalkan oleh wanita itu."

" Hanji ah~ dia aku temukan dia tengah terbaring di laboratoriumnya, dulu dia di kenal sebagai ilmuan gila, etah apa yang mempengaruhi fikiran penduduk desa itu,
masyarakat di daerahnya geram dengan tingkah lakunya, mereka menghacurkan laboratoriumnya dan menyiksa serta menyekap Hanji dengan begitu parahnya." kenny terkekeh pelan saat menceritakan masalalu gadis bersurai coklat gelap itu.

"Mikasa, dia dulu anak yang pendiam hingga suatu hati ia di tuduh telah melenyapkan seseorang. Tuduhan itu benar, tapi dia terpaksa melakukan itu karena melindungi dirinya, tapi orang-orang tidak mempercayainya dan malah menghakimi gadis malang itu." Kenny menatap Eren lalu tersenyum ke arahnya.

"Kami, bangsa vampire juga di beri anugrah kekuatan spiritual, Eren."

"Kekuatan spiritual? Seperti apa itu?"

"Contohnya Levi, dia memiliki bakat langka, dia bisa membaca fikiran orang lain. Baik itu manusia atau sesama vampire, selain itu dia juga adalah vampire tercepat, juga~~"

"Tunggu papa, membaca fikiran?!" belum sempat Kenny melanjutkan perkataannya, pemuda bersurai coklat itu menyela.

"Dari ekspresimu, aku bisa menebak dia tidak mengatakan hal itu?" ucap Kenny

"A-ah, ya begitu lah. Maaf menyela perkataan papa."

"Tidak apa-apa nak. " ucap kenny sambil tersenyum maklum

"Membaca fikiran? Apa selama ini dia tau tentang apa-apa yang aku fikirkan?" monolog Eren dalam hati

"La-lanjutkan ayah."

"Erwin, dia bisa mengetahui bakat atau kemampuan orang lain, baik itu manusia ataupun sesama vampire."

"Mike, dia memiliki penciuman yang sangat tajam, ia bisa mengetahui bau tubuh seseorang, penciumannya itu lebih kuat dari anjing ataupun vampire lainnya."

"Hanji, dia bisa mengeluarkan listrik dari tubuhnya. Kekuatannya sangat besar hingga busa menyamai aliran listrik dari petir, dan dia juga masih melanjutkan penelitiannya, haaa~~ jujur saja dia lumayan merepotkan. Tapi, dia adalah orang yang paling bisa di andalkan."

"Mikasa, dia bisa mengendalikan suatu objek yang ada di bumi dengan fikirannya, selain itu dia juga bisa melihat masa depan seseorang hanya dengan menyentuh orang tersebut, tapi itu jarang terjadi."

"Wah hebat sekali, papa sendiri?"

"Aku bisa membutakan dan juga memblokir Indra untuk sementara tapi itu hanya berlaku kepada sesama vampire saja dan aku juga bisa memperlihatkan apa yang kulihat kepada orang lain, seperti yang tadi aku lakukan padamu contohnya."

"Dan Kuchel ia bisa mendeteksi kebohongan seseorang, jadi jika kau berbohong padanya itu percuma saja, dia akan mengetahuinya." Kenny terkekeh geli.

Eren memandang takjub, ia tidak menyangka jika keluarga Ackerman adalah keluarga yang luar biasa.

Eren terus mengobrol dengan Kenny tanpa, mengetahui jika sendari tadi mereka sedang di awasi.

"Oi pak tua! Kau bilang hanya sebentar." suara barithon menyahut, terdengar dari nadanya jika ia tengah jengah dan sedikit kesal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~Tbc~

Huaaaa maaf ya chapnya pendek... Hehehe karena ada beberapa kendala tadi...

Maaf jika tidak nyambung, banyak typo dan kurang berkesan.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA..

see you next chap~~

My Lover Is Vampire [ Rivaere ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang