BAB 7

3.8K 346 15
                                    

INGAT INI REVISIAN!

****

NUCA–KAGUM (Official Music Video)

****

Minggu pagi Alsa tengah bersama sepupu kecilnya yang kemarin datang dari Bengkulu. Ia dan kakak nya bertugas mengurusi si kembar yaitu Gio dan Gea. Sementara para orang tua sibuk mengurusi perlengkapan untuk acara nanti malam.

Kak Aisyah baru saja keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri Alsa yang sedang mengasuh itu.

"Dek, ajak kembar main di taman yuk? Bosen tau di rumah mulu," ajak Aisyah tanpa basa-basi.

Alsa memikirkannya terlebih dahulu, barulah ia mengangguk ikut. "Ayok! Tapi Kakak dibolehin gak keluar?"

"Perkara ke taman depan mah gak pa-pa asal jangan ke Korea aja, hahaha." Aisyah malah tertawa.

Alsa ikut tertawa. Lagipula ada-ada saja kak Ais. "Yeu, kalo ke Korea Kakak harus nikah dulu," ujar Alsa lalu menjulurkan lidah tanda mengejek.

"Iya sabar, minggu depan kakak nikah."

"Kak Ais jangan nikahh," ujar si kembar bersamaan.

Aisyah memeluk si kembar yang amat menggemaskan. Aisyah berharap kelak setelah menikah ia dikaruniai anak kembar seperti Gio dan Gea yang lucu. Mendengar Gea yang berumur lima tahun itu menangis membuat Aisyah harus menenangkannya.

"Gea kenapa nangis?" tanya Aisyah khawatir.

"Gea jangan nangis, dong, nanti Kak Alsa sedih. Bang Gio juga tuh gak tega liat Gea nangis. Ya, kan Gio?" Ujar Alsa yang ikut memeluk Gio dan Gea.

"T–tapi ... nanti Gea gak bisa main sama Kak Ais lagi," kata Gea sambil mengelap cairan bening yang turun dari hidung.

"Jangan nangis Gea, kan ada Gio," ujar Gio penuh perhatian.

Gio bergerak menghapus air mata adik kembarnya itu dengan sayang. Lihatlah, betapa lucunya mereka dan se sayang itu Gio pada Gea.

****

"Kak Alsa, Gea mau es krim," pinta Gea sambil menunjuk ke arah penjualnya.

"Oke, Kak Alsa beliin. Gea, Gio mau rasa apa es krim nya?"

"Gea strawberry, Gio coklat, Kak," jawab Gio cepat. Anak satu itu sangat paham kesukaan Gea.

Alsa tersenyum, lalu mencubit pipi Gio gemas. "Gio pengertian banget sama Gea. Gitu terus ya sampe besar nanti?"

Gio mengangguk paham. Pikiran anak itu dewasa sekali, padahal umurnya baru lima tahun. Alsa jadi ingin punya abang kalau begini.

Alsa pergi membeli es krim sementara Aisyah menjaga si kembar. Pagi-pagi seperti ini banyak orang yang berolahraga atau sekedar hanya refreshing di taman. Wajar saja, minggu memang hari yang tepat untuk istirahat dan juga jalan-jalan.

"Mang es krim coklat tiga sama strawberry satu, ya," ujar Alsa.

Alsa menerima masing-masing es krim dari si penjual, namun tangannya tidak cukup untuk membawa lima sekaligus. Itu tandanya ia harus bolak-balik mengambil.

"Mang, bentar ya saya antar yang dua ini dulu," ujar Alsa yang di iya kan si penjual.

"Gak perlu. Sini biar aku bantu."

Alsa tercengang saat mendapati Rian datang. Lagi-lagi lelaki itu. Hampir setiap hari selalu ada Rian.

Bagaimana Rian bisa tahu keberadaan Alsa? Ini hanya kebetulan atau kesengajaan?

"Boleh, kan aku bantu kamu?" tanya Rian.

"Ha? Oh, i–iya boleh."

Rian tersenyum dan segera mengambil dua es krim yang tersisa untuk dibawa ke tempat si kembar. Jika kalian tahu, Rian sedari tadi membuntuti Alsa pergi, ia kira Alsa pergi bersama lelaki.

"Yeay, es krimnya dateng," sorak Gea senang.

"Makasih Kak Alsa," ujar Gio sambil menerima es krim dari Alsa.

Alsa tersenyum. "Sama-sama Gio Sayang."

"Makasih ya Kak Alsa, Kak ganteng," ujar Gea gantian. Yang Gea maksud itu adalah Rian.

"Sama-sama Sayang."

"Sama-sama Sayang."

Bisa-bisanya Rian dan Alsa menjawab berbarengan.

Rian memandang Alsa yang tak membalas pandangannya. Biasanya gadis lain akan membalas jika dipandang. Pasti Alsa sengaja seperti itu agar kakaknya tak salah paham. Atau memang Alsa tak ingin memandangnya dengan alasan takut?

Alsa mengambil dua es krim lagi dari tangan Rian. Rasa apalagi kalau bukan rasa gugup yang menghantui Alsa saat ini. Bagaimana tidak gugup jika tatapan Kak Aisyah saja begitu mengintimidasi?

"Ma–makasih, ya," ujar Alsa hati-hati pada Rian.

"Sama-sama." Rian tersenyum. "Aku duluan, Al, mau lanjut joging," pamit Rian dan diangguki Alsa.

"Kak, permisi," ujar Rian sopan pada Aisyah.

Rian berlalu pergi sedang hati Alsa masih saja berdebar. Bukan, bukan karena jatuh cinta tapi karena kejadian ini sangat tiba-tiba. Ditambah lagi kak Aisyah tak berhenti bertanya mengenai siapa Rian.

"Joging apaan? Style nya aja kaya mau tawuran," cibir Aisyah dengan pandangan tak lepas dari Rian.

"Barusan itu pacar kamu ya Al?" tanya Aisyah. Pertanyaan yang sudah Alsa duga akhirnya bocor juga.

***

Bantu share ♥️ votmen Bucinnestar ✨
Wajib follow Instagram aku kimelsxri ya!

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang