Hi, bantu share ♥️ votmen Bucinnestar!
Perbanyak votmen di part ini ya. Kalo banyak aku bakal update cepat.****
Afgan–Ku Dengannya Kau Dengan Dia
(Official Music Vidio)
Malam ini Rian absen dari tongkrongan dan memilih untuk rebahan, mood-nya berubah selepas berkelahi dengan anak Astra. Ah, Geng motor itu memang suka cari gara-gara, bukan dengan Geng vs Geng tapi ketua vs ketua. Perihal itu tanyakan saja pada ketua Astra yang selalu cari ribut dengan Rian.
Sambil menatap langit-langit kamarnya tiba-tiba terlintas dipikirannya tentang Alsa.
Rian mencoba memahami keadaan, namun ia tidak boleh kalah. Perjuangannya masih panjang untuk mendapatkan gadis itu.
"Kalo gue nikah sama Alsa, siapa yang ngalah?" Rian bermonolog dengan tatapan masih pada langit-langit kamarnya.
"Gue yang ngalah? Gak mungkinlah. Kalo lagi nyerah aja gue gak percaya Tuhan." Rian menjeda ucapannya. "Alsa juga kayanya gak bakal mau ikut gue. Tapi gue cinta-nya sama dia," lanjut Rian dengan hati yang tergores.
Ah, pikirannya sudah melampaui batas, Rian bisa gila jika seperti ini terus.
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk seseorang, siapa lagi kalo bukan Jonathan–papanya. Di rumah ini mereka hanya tinggal berdua, tidak ada pelayan atau yang lain, jika rumah berantakan Papanya lah yang membersihkannya. Rian terbilang malas jika mengenai pekerjaan rumah, toh ia juga masa bodoh dengan hal berbau rumah.
Mendengar itu Rian bangkit membukakan pintu.
"Kenapa?" tanya Rian tanpa basa-basi di depan kamarnya.
Melihat Papanya tiba-tiba datang menemui membuat Rian merasa curiga.
"Wajah kamu kenapa Rian?" tanya Jonathan khawatir melihat luka lebam menghiasi wajah anaknya.
"Berantem," jawab Rian dengan wajah datarnya.
Jonathan hanya bisa menghela napas. Kebiasaannya dulu turun pada anak semata wayangnya. Mau di apa 'kan lagi? Rian tidak bisa dilarang olehnya.
"Kamu sudah makan?" tanya Jonathan, sedangkan pertanyaan dari sang anak dia abaikan.
"Belum."
"Ini sudah jam sembilan, sana makan."
"Nanti."
"Sekarang Rian," bujuk papa.
"Aku bilang nanti ya nanti!" Rian merasa kesal dengan papa-nya. "Enggak usah sok peduli, biasanya juga enggak inget punya anak."
Jonathan terdiam, namun dia berusaha bersikap biasa saja. "Maafin papa, gara-gara papa kamu jadi gini."
"Apa yang mau di maafin?!"
"Maaf papa kurang perhatiin kamu, selama ini papa sibuk kerja tanpa peduli sama kamu." Jonathan berusaha tegar menerima sikap dari anaknya.
"Semua udah lewat," jawab Rian datar. Dan dia pun berniat menutup pintu kamarnya, namun sebelum dia menutupnya, dia mengatakan sesuatu pada Jonathan. "Oh iya, tolong bilangin sama calon istri lo itu. Gue gak sudi punya Mama baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
SpiritualAWAS BAPER ⚠️ "Berbeda itu indah. Namun tidak dengan cinta beda agama. Rumit." Segala pikiran yang ada. Semesta menciptakan kita untuk saling melengkapi. Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta. Namun, ada baiknya jangan beri cintamu untuk Dia yang...