Assalamu'alaikum, Bucinnestar 💜
Siap overthinking kembali?Tinggalkan jejak yang banyak ya.
****
LeeHi–'ONLY'
Pesan dari Kak Rian.
Kak Rian:
|Alsa dimana?Alsa:
|masih di kelas Kak
|temenin Zahra piketAlsa duduk di kursi guru sembari menunggu Zahra menyelesaikan pekerjaannya. Kasian dia piket sendiri, teman satunya––Nia tidak masuk hari ini. Padahal Alsa ingin membantu, namun Zahra tidak mengizinkan dengan alasan takut kecapean. Jika diperhatikan menyapu bukanlah pekerjaan yang berat, Alsa sering melakukan itu di rumah.
Kak Rian?
Mata Alsa membulat kaget melihat Rian berdiri di depan pintu kelas. Kedatangan yang tiba-tiba membuat Alsa langsung bangkit dari kursi. Situasi Alsa saat ini; canggung.
"Alsa." Panggil Rian dan berjalan menghampirinya.
Rian melewati Zahra begitu saja yang sedang menyapu di depannya, masa bodoh dengan ocehan gadis itu. Yang terpenting dia bisa bertemu Alsa dan memastikan gadisnya baik-baik saja.
"Kenapa Kak?" Alsa sedikit canggung, tapi dipaksakan tersenyum.
"Mau mastiin kamu baik apa enggak. Kamu sehat, kan?" Rian mengulas senyum di depan Alsa yang berjarak sekitar satu meter.
"Se–sehat Kak." Alsa mengangguk ragu-ragu.
"Bohong Kak, tadi pagi asma Alsa kambuh," sahut Zahra dari luar. Dia mendengar jelas percakapan antara keduanya.
Zahra kenapa ember bangett.
Rian sontak menatap Alsa dengan tatapan khawatir, sungguh, dia takut gadisnya kenapa-napa.
"Kenapa bisa kambuh asmanya?" Rian terlihat tenang, padahal rasa khawatirnya memuncak di dalam hati.
"A–aku tadi lari-lari. Takut telat." Alsa menundukkan kepalanya, takut melihat Rian.
"Ya udah besok jangan lari lagi. Kalo telat telpon aku, nanti kita bolos bareng." Rian tertawa.
Alsa sontak mendongak dan menggelengkan kepala. Ajaran Rian, ajaran yang tidak baik untuk dilakukan.
Setelah Zahra selesai piket, mereka semua berjalan menuju gerbang sekolah. Untuk hari ini Alsa pulang bersama Zahra karena sudah ada janji dengan Rian. Abi tidak bisa menjemput jika pulang tidak sesuai jam istirahat kantor. Alhasil, agar tidak merepotkan Abi, Alsa meminta Zahra mengantarnya pulang.
Saat ini Zahra membiarkan keduanya mengobrol, sedangkan dia memilih untuk mendengarkan musik. Malas sekali jika dia diam dan jadi nyamuk diantara Rian dan Alsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
SpiritualAWAS BAPER ⚠️ "Berbeda itu indah. Namun tidak dengan cinta beda agama. Rumit." Segala pikiran yang ada. Semesta menciptakan kita untuk saling melengkapi. Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta. Namun, ada baiknya jangan beri cintamu untuk Dia yang...