BAB 10

3.6K 306 14
                                    

Jangan lupa cek typo dan putar playlist ya! Bantu share ♥️ votmen.

****

Juicy Luicy–Mawar Jingga
(Official Music Vidio)

****

Pertemuan tidak terduga antara Rian dan Alsa membuat keduanya semakin dekat. Bukan dekat dalam artian pacaran, melainkan 'teman'. Alsa masih menjaga batasan antara teman lelaki dan perempuan. Selalu ada Zahra yang menemani, dan Alsa juga tidak ingin memberikan harapan pada Rian. Sudah cukup menurutnya berteman saja.

Rian dengan penuh usaha meluluhkan hati Alsa yang baginya sekeras batu. Alsa juga menyukai Rian, kan?

"Ri, kira-kira Alsa suka gue enggak?" Rian baru saja keluar kelas. Hari ini ia ingin membolos pelajaran kimia.

Fahri yang mendengar hanya menggidikkan bahunya. "Gue enggak tahu, Bro. Gue mana bisa baca pikiran orang lain. Entar gue bilang Alsa suka lo tapi kenyataannya enggak, kan berabe." Fahri lebih baik cari aman.

Mata Rian berbinar kala melihat Alsa sedang berolahraga di lapangan. Dari kejauhan Alsa tampak menyeka keringat di keningnya. Dia terlihat kelelahan sebab cuaca sangat tidak mendukung.

Fahri mengikuti arah mata Rian memandang, ternyata ia melihat Alsa. Pantas saja sahabatnya dari tadi senyum-senyum sendiri.

"Samperin sana," suruh Fahri menyenggol bahu Rian.

"Nyari mati lo?" Rian menatapnya tajam. "Bisa-bisa ketauan kalo bolos."

Fahri terkekeh geli. "Sorry, gue lupa."

Rian tidak mengindahkan ucapannya. Bahkan ia berlari ke lapangan untuk bertemu pujaan hati. Masa bodoh dengan hukuman yang nanti Rian dapatkan.

"Dasar bucin!" ejek Fahri saat Rian sudah menjauh.

Fahri menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Rian jika sudah jatuh cinta. Apa jiwa buaya Rian sudah menghilang?

"Kak Fahri?" panggil adik kelasnya.

Fahri menoleh ke arah gadis yang memanggilnya. Ternyata Disya Kimara. Adik kelas berpenampilan rapi dengan kacamata bertengger di hidungnya, dan juga rambut panjang bergelombang membuatnya terlihat cantik.

"Eh, Disya, ada apa?"

"Oh ... Kebetulan aku barusan abis nganterin buku, liat Kakak sendirian jadi aku samperin."

"Tadi gak sendirian, sekarang sendirian."

"Emang tadi sama siapa?"

Fahri mengarahkan telunjuknya ke arah Rian berada. "Sama tuh cowok, tapi gue ditinggal."

Disya menyipitkan matanya dengan perasaan bingung melihat keberadaan Rian di tengah lapangan. "Kak Rian ngapain di sana, Kak?"

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang