BAB 19

3.1K 250 5
                                    

Spam votmen di part ini ♡♡
Awas ketagihan!
Awas overthinking!

****

Rizky Febian–Makna Cinta


Hari ini Alsa tidak masuk sekolah sesuai permintaan Abi kemarin. Gadis itu sebenarnya sudah sehat, namun Abi-nya masih mengkhawatirkannya. Bahagia rasanya memiliki orang tua seperti Abi. Walaupun terkadang Alsa merasa jika sikap Abi terlalu berlebihan. Dia menjadi serba salah, seringkali merasa bersalah jika melakukan sesuatu tidak sesuai ekspektasi yang diinginkan Abi.

Alsa kembali mengingat kejadian semalam. Percakapan antara Abi dan Rian yang sangat mengejutkan. Apalagi Rian yang ternyata cara berdoanya berbeda dengannya.

Terlalu banyak harapan yang diharapkan.

Gadis itu begitu syok hingga membuat tubuhnya semalam keringat dingin. Untung saja Rian tidak melihatnya saat berdiri di tangga. Setelah mendengar percakapan antara Rian dan Abi, Alsa bergegas kembali ke kamar dengan perasaan hancur.

Memang tujuannya hanya berteman, namun hatinya sakit mendengar percakapan semalam. Kebenaran tetaplah kebenaran. Dan perihal Agama itu hak semua orang. Alsa tidak bisa mengubah takdir, ia hanya manusia yang memiliki banyak kekurangan. Salah satunya tidak bisa mengontrol hawa nafsu.

Alsa menginginkan Istiqomah, namun banyak godaan yang membuatnya goyah.

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponselnya. Sebuah pesan dari Rian dan Alsa memilih tidak membukanya, ia hanya melihatnya dari layar notifikasi saja.

Kak Rian:
|Aku udah di sekolah, Al

Membaca pesan itu membuat Alsa menggeleng pelan. Lagipula untuk apa kakak kelasnya itu rela-rela memberi kabar? Padahal Alsa sama sekali tidak pernah memintanya. Toh, Alsa juga tidak berniat mencampuri aktivitas Lelaki itu.

Kak Rian:

|Kelas masih sepi|Sama kaya hatiku sekarang|Gak tau kalo udah pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Kelas masih sepi
|Sama kaya hatiku sekarang
|Gak tau kalo udah pulang

Definisi buaya darat ya begitu ... Pesannya selalu berisi gombalan. Entahlah, Alsa berharap hatinya tidak luluh dengan semua ini. Dan ia memutuskan untuk membalas pesan itu.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang