Happy reading Bucinnestar!
Sorry bikin lama menunggu. Don't overthinking bestie 💛***
Terlukis Indah–Rizky
Febian & Ziva Magnolya***
"Setelah mengenalmu."
***
Alsa sibuk mencari novel yang tidak tahu letaknya dimana. Sudah dicari ke semua tempat bahkan kamar Kak Aisyah sekalipun tetap tidak ada. Alsa takut novel favoritnya hilang. Seingat Alsa, dia sudah meletakkannya di rak buku.
"Kemana sih novelnya?" Alsa menggerutu sebab frustasi novelnya tidak kunjung ditemukan.
"Kan kemarin udah aku taro di rak buku," lanjut Alsa bermonolog. Sambil mengetuk-ngetuk kepalanya dengan pulpen akhirnya Alsa teringat sesuatu.
"Atau jangan-jangan ketinggalan di kelas?" Alsa duduk sejenak di kasur untuk mengingat kembali letak novelnya.
Seingat dia sebelum pulang sekolah Alsa menyimpan semua buku ke dalam tas, malah beberapa kali dia mengeceknya. Saat itu Alsa tidak sadar jika novelnya tidak ada. Gadis itu baru menyadarinya malam ini saat ingin melanjutkan membaca.
Alsa merenungi jika novelnya benar-benar hilang itu berarti belum rezekinya. Mungkin Allah tidak mengizinkan dia membaca ending novel tersebut karena akan merusak perasaannya yang tadinya jatuh cinta berubah menjadi patah hati setelah membaca. Bukan maksud lain, hanya saja persepsi pembaca berbeda. Dan Alsa salah satu pembaca yang kalau diberi ending gantung atau plot twist, akan berujung gagal move on.
Dering ponsel berbunyi membuyarkan lamunan Gadis itu. Alsa mengambil ponselnya yang tergeletak di meja belajar. Sempat kaget melihat siapa yang menelpon, namun akhirnya dengan ragu Alsa menjawab panggilan tersebut.
"Hallo?"
"Malam," balas seseorang di tempatnya berada.
Hening. Bunyi jangkrik terdengar ramai.
Kalau begini Alsa bingung harus bagaimana. Yang memiliki kepentingan adalah orang yang menghubunginya.
"Alsa." Suara lelaki itu terdengar berat khas orang mengantuk.
"Iya?"
"Lagi ngapain?"
"Emm ... lagi duduk, kenapa?" Alsa menggigit bibir bawahnya takut salah menjawab.
Lelaki itu terkekeh. Yang tadinya mengantuk jadi hilang rasa kantuknya. "Aku lagi tiduran," ujar Rian.
Siapa yang bertanya?
"Iya." Alsa bingung harus merespon apa. Jujur dia penasaran maksud dan tujuan Rian menghubunginya.
"Udah sholat?"
Mata Alsa melebar mendengar pertanyaan Rian. Perasaan dia tidak pernah membahas tentang kewajiban agamanya pada lelaki itu. Rian yang dia tahu dari orang-orang, bukan tipikal lelaki agamis. Nakal, brandal, bebas, itu Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
SpiritualAWAS BAPER ⚠️ "Berbeda itu indah. Namun tidak dengan cinta beda agama. Rumit." Segala pikiran yang ada. Semesta menciptakan kita untuk saling melengkapi. Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta. Namun, ada baiknya jangan beri cintamu untuk Dia yang...