BAB 34

2.3K 185 6
                                    

Assalamu'alaikum, hai, Bucinnestar 💜

Finnaly update! Jangan lupa spam vote & komen. Oh iya aku juga lagi butuh kritik dan saran dari kalian, tolong ya.

Happy reading, i hope not overthinking!

****

Merasa Indah–Tiara Andini

****

Vernski sedang berkumpul di basecamp dan masing-masing dari mereka membawa makanan serta cemilan, minuman, untuk dimakan bersama malam ini. Rian pun duduk termenung dengan luka lebam di pipinya selepas berkelahi dengan James. Beruntung tadi Pak Budi datang melerai, kalau tidak habislah James ditangan Rian.

Rian masih memikirkan kondisi Disya, meskipun begitu dia tak tinggal diam dan akan mencari tahu siapa sosok yang menghamili adik kelasnya itu. Satu tongkrongan juga membahas masalah Disya, hampir semuanya prihatin terhadap masa depan gadis itu.

"Yang gue kenal si Disya cewek baik-baik mana mungkin ngelakuin hal diluar batas gitu." Leo mengungkap hal sebagaimana dia memperhatikan Disya selama ini.

"Itu pasti kecelakaan," sahut Marcel sambil mengunyah keripik udang balado yang dibawa oleh Galih si anak sultan.

"Gue juga yakin ini pasti kecelakaan. Awas aja tuh cowok brengsek gak tanggung jawab."

"Pacar Disya bukannya James?" Alam menjadi semakin penasaran dengan pembahasan kali ini. Sial dia hari ini tidak masuk sekolah karena harus menjemput adiknya yang baru pulang dari pesantren.

"Iya James. Tapi bukan dia yang hamilin."

Mereka langsung melihat ke arah Rian yang sedang duduk sendiri dikursi pojok, dia tidak ingin diganggu oleh teman-temannya.

Pikiran Rian saat ini kacau bukan main, selain memikirkan Disya, dia juga memikirkan Alsa yang tak kunjung membalas pesannya. Pesan yang dikirim dua jam lalu belum ada tanda-tanda balasan dari gadis itu, padahal sudah jelas tertulis 'online' di atas room chat tersebut.

"Alsa, Alsa, Lo bikin gue overthinking mulu," ujar Rian lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

Bunyi getaran notifikasi membuat Rian cepat-cepat mengecek ponselnya. Balasan dari Alsa pun dia dapatkannya. Rian tersenyum, betapa senangnya lelaki itu seperti sedang memenangkan undian ratusan juta namun Alsa lebih dari apapun tak bisa dinilai dengan uang.

Tuan putri 🖤:
Maaf Alsa masih belum bisa percaya Kak

****

Sudah beberapa hari ini Alsa tidak bertemu Rian dan memilih untuk menjaga Reynand di rumah sakit yang kebetulan tadi pagi penyakitnya mendadak kambuh. Bukan main lagi Alsa cemasnya, seperti atmosfer bumi menghilangkan oksigen. Saat Umi memberitahu kabar Reynand, nafas Alsa serasa berhenti berdetak sedetik disertai buliran keringat dingin mengucur di wajahnya.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang