~ 18 ~

719 25 2
                                    

Sekarat.

"Tapi Kay.., gimana dengan kisah kita? Apa bisa lu lupain semuanya secepat itu?" Kilah Fathan, ucapan itu seakan ia tak ingin kehilangan Kayana. Ia memang kakak iparnya sekarang, tapi yang Fathan mau Kayana bisa ia miliki seutuhnya. Bukan berbagi dengan orang lain.

"Cukup, Than. Gue pengen fokus ke suami gue sekarang. Untuk lu gak bisa move on atau apalah itu namanya, itu hak lu. Cuma gue udah gak bisa lagi suka sama elu."

"Kay gue cu--"

"Apa maksud semua itu?" Suara Tania mendadak mengagetkan mereka berdua. Kalimat Fathan tak dilanjutkan, dibiarkan menggantung begitu saja.

Fathan bergegas melepas tangan Kayana. "Mama." Sebut Fathan dan Kayana bebarengan.

"Jadi.., kalian menyimpan rahasia?" Tanya Tania serius. Dibelakang ada Rama menyusul Tania yang sudah sampai lebih dahulu.

"Gak ada apa-apa, kok, mah." Kilah Fathan sedikit gugup. Kayana menundukkan wajahnya.

"Tadi mamah dengar pembicaraan kalian. Dan kamu Fathan, kamu bilang 'Tapi Kay.., gimana dengan kisah kita? Apa bisa lu lupain semuanya secepat itu?' sama Kayana, apa itu benar?"

Degh..!! Fathan dan Kayana terdiam. Menatap satu sama lain tanpa bicara.

Tania berjalan lebih mendekati mereka. "Katakan sama mama, Than, Kay.. sebenarnya ada apa dengan kalian?" Pertanyaan Tania seperti seorang hakim yang sedang menyidangkan anak dan menantunya yang ketauan selingkuh.

"Ada apa, Mah?" Tanya Rama merasa bingung dengan suasana tegang diantara mereka bertiga.

"Ini Pah--"

"Gak ada apa-apa, kok, pah." Potong Fathan cepat. "Mamah cuma nanya kabar kak Fathir aja."

"Fathan?!" Ucap Tania melotot.

"Gak ada apa-apa, kak Fathir baik-baik aja." Kilah Fathan terus menyembunyikan apa yang terjadi sebenarnya. "Aku pulang dulu. Nanti kalo ada apa-apa jangan lupa hubungi aku." Katanya lagi.

"FATHAAAAN.. MAMAH BELUM SELESAI BERTANYA." Teriaknya. Fathan mengacuhkannya. Ia terus berjalan tanpa menoleh. "Anak itu ya, bener-bener bikin kesel."

Rama menoleh pada Fathan yang cuek padanya. Tak menegur atau hanya sekedar melihat dirinya yang berpapasan pada Rama. Dia menggeleng saat Fathan juga tak mendengar panggilan papanya itu.

"Sebenernya ada apa sih, mah, Kay??" Rama benar-benar penasaran. Ia kelewat hal penting diantara istri, anak dan menantunya tadi.

Tania menghela nafas. Nafas yang sesak sesaat tadi. "Tau deh, pah. Mamah juga pusing." Ujar ibu mertua Kayana itu kemudian, duduk di kursi.

Lagi, Rama hanya menggeleng. Entah kenapa, ia merasa keluarganya sedikit berantakan semenjak Fathan kembali kerumah. Tapi, ia tidak pantas menyalahkan anak kembarnya yang dulu sengaja ia dan Tania titipkan pada ibunya.

Lalu sekarang, masalah itu kian rumit saat pernikahan ini terjadi. Adakah rahasia yang antara anak kembar dan menantunya rahasiakan? Rama juga tak mengerti kehidupan mereka bertiga.

Matanya menatap Kayana yang serba salah itu. Tatapan mata kosongnya bikin ia menaruh tanda tanya dihatinya. "Boleh papah minta jawaban tentang hal yang terjadi saat ini?"

Kayana tersentak kaget.. "te..ntang hal.. apa ya, pah?" Tanya Kayana rada gugup.

"Antara kamu dan anak kembar papah ada apa..?"

Degh..!! Dirinya kian gugup. Pertanyaan Rama terdengar mudah untuk dijawab, tapi susah buat dikatakan bibirnya. Ini rahasia, rahasia antara mereka bertiga. Rahasia anak kembar padanya.

SERPIHAN CINTA YANG HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang