#10.

16.7K 1.2K 84
                                    


"Oh benarkah? Lalu dimana Brian?"

"Aku membunuhnya"

Rega terdiam, menatap lekat Natasya yang kini juga menatapnya. Keadaan menjadi tegang, Natasya menunggu apa yang akan Rega lakukan padanya. Natasya berpikir pasti Rega akan membencinya, dan ia sangat yakin. Tapi setelah apa yang Rega lakukan sekarang membuatnya kebingungan. Rega memeluknya dengan erat lalu bertanya.

"Apa masalahnya?"

"Dia mencuri uangku. Kenapa? Kau tidak membenciku? Kau pasti merasa malu kan punya istri pembunuh sepertiku? Kau malu kan?" air mata Natasya turun seiring dengan pertanyaan yang ia lontarkan. Rega menggeleng pelan dan mengusap air mata Natasya dengan ibu jarinya lalu mencium kening Natasya cukup lama.

"Aku tidak malu, aku sudah terbiasa dengan sifatmu. Dan aku tidak membencimu, bukankah seharusnya kau yang membenciku? Aku menghianatimu"

"Aku tidak lagi membencimu, hanya kesal saja dan aku rasa hatiku masih sakit. Tapi aku tidak bisa membencimu dengan waktu yang lama, cinta ini lebih besar daripada kebencian. Tapi kau harus menunggu hatiku sembuh" Rega mengangguk dan kembali memeluk Natasya.

"Aku tau, aku tau itu. Kau hanya harus membantu Carina dalam segala hal, dia pasti merasa sedih. Aku tau rasanya kehilangan seseorang yang sangat dicintai. Saat aku pergi dari sini, kau harus berjanji untuk menjaga anak kita dan kau harus merawat anak Carina seperti kau merawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang, hidup tanpa kedua orang tua sangat menyakitkan"

"Aku berjanji, ayo keatas. A dan Z pasti menunggumu"

Mereka menaiki tangga dan meninggalkan Reyhan dengan tangan mengepal menahan amarah dan rasa cemburu. Saat ia berdehem tadi, ia berusaha mengingatkan Natasya agar menjauh dari Rega. Tapi nyatanya ia tidak dihiraukan.

Farrel, Irfan, dan Geo melangkah keluar kamar setelah melihat Natasya dan Rega memasuki kamar. Farrel dan Irfan menepuk pundak Rega memberi semangat untuk Rega agar bisa menerima keputusan Natasya, karena mereka mendengar pembicaraan antara suami istri tersebut dari atas. Sedangkan Geo melengos keluar kamar tanpa melirik Rega sama sekali, sepertinya ia belum memaafkan Rega, terlihat jelas dari sikapnya saat ini. Rega mengangguk dan menghela nafas, kakak beradik yang belum memaafkanku, sifat mereka berdua sama. Gumam Rega dalam hati.

Wajahnya yang murung berganti cerah saat melihat kedua buah hatinya sedang menatapnya tanpa kedip. Rega yang gemas langsung meloncat ke ranjang dan memeluk keduanya dengan gemas, sesekali mencium pipi gembul A dan Z. Keduanya tertawa karena merasa geli. Rega masih tidak percaya dengan kedua anaknya yang ada dihadapannya saat ini.

"Fir, mereka berdua anak aku kan?"

"Kau mau aku mengusirmu sekarang juga?"

"Eh bukan begitu"

"Lalu?"

"Aku tidak percaya sperma-ku yang kecil-kecil itu bisa menghasilkan anak-anak yang lucu" ucapnya sambil memasang wajah mesum.

"Perkataanmu harus disaring dulu, untung A dan Z masih kecil dan tidak tau apa-apa. Aku berharap Ace tidak memiliki sifat sepertimu"

"Dan aku harap Zeevana tidak memiliki sifat yang galak sepertimu"

Natasya dan Rega tertawa lepas setelah mengatakan hal tersebut. A dan Z mengerjap lucu melihat kedua orang tuanya yang tertawa cukup keras. Suami-istri tersebut memeluk buah hatinya dan memejamkan mata. Karena sekarang sudah malam, A dan Z harus tidur. Natasya menepuk-nepuk pantat Zeevana agar cepat tidur dan Rega menepuk-nepuk pantat Ace. Natasya dan Rega tersenyum senang lalu perlahan wajah mereka semakin dekat dan keduanya larut dengan ciuman hangat. Rega dan Natasya merasa kalau mereka sedang bermimpi saat ini, jika ini benar mimpi. Keduanya memohon agar tidak dibangunkan terlebih dahulu dari tidurnya.

--A&Z--

Pagi yang sangat cerah. Kedua manusia yang sedang tidur nyenyak itu masih belum bangun dari tidurnya. Sedangkan kedua bayi mungil itu bangun secara bersamaan, keduanya merangkak dan menepuk wajah kedua orang tuanya menggunakan jari-jari mungil yang sangat imut.

"Papa, mama" ucap sang bayi laki-laki. Perlahan suami-istri tersebut bangun dari tidurnya dan mengerjap melihat anak-anaknya yang menatap mereka dengan wajah yang menggemaskan. Sang bayi perempuan merasa tidak mau kalah juga ikut berucap.

"Mama, papa"

Natasya dan Rega tertawa bahagia, pagi hari yang cerah yang diawali dengan tawa bahagia karena kedua buah hatinya. Handphone Natasya bergetar, tanda ada pesan yang masuk. Dan ia segera mengeceknya.

From : Kak Geo🐣

Aku pergi, ada urusan. Tapi aku akan kembali lagi malam nanti, Farrel dan Irfan akan ada dimansion. Pergilah jalan2 untuk merayakan ulang tahun A dan Z yang ke satu

Mata Natasya membulat saat membaca pesan dari kakaknya. Ia segera mengecek tanggal pada handphone-nya, dan benar saja. Sekarang tanggal 30 Desember. Tanggal dimana lahirnya kedua buah hatinya, Natasya menatap Rega yang mengernyit heran kepadanya.

"Ada apa?"

"A dan Z, sekarang mereka ulang tahun"

"Benarkah?!"

"Jangan teriak bodoh!"

Natasya melihat mata Zeevana yang berkaca-kaca, sepertinya ia terkejut dengan suara Rega dan Natasya. Disaat Natasya akan menggendongnya, jari telunjuk mungil Ace menekan-nekan pipi gembul Zeevana. Seakan mengerti kalau adiknya akan menangis, ia mencoba mengalihkan perhatian adiknya agar tidak menangis. Hati Natasya dan Rega berdesir hangat melihat interaksi anak-anaknya.

"Mereka pintar, pasti menurun dari sifatku"

Natasya menatap datar Rega dan menggendong A dan Z menuju kamar mandi. Rega menaikan alisnya bingung.

"Aku pintar kan?" gumamnya dan melangkah mengikuti Natasya menuju kamar mandi.

Natasya memandikan anak-anaknya dan ia juga ikut mandi, tapi ia urungkan saat melihat Rega ada dibelakangnya.

"Keluar, aku mau mandi" usir Natasya dengan ketus. Rega tersenyum miring dan berkata.

"Bagaimana kalau mandi bersama?"

***

Natasya dan Rega sudah siap dengan penampilan yang tampan dan juga cantik. Dan jangan lupakan A dan Z yang sangat lucu dengan cardigan kembar tapi berbeda warna, Ace berwarna biru dan Zeevana berwarna merah muda. Apalagi cardigan tersebut dilengkapi penutup kepala, membuat A dan Z terlihat lebih menggemaskan.

"Sudah siap?" tanya Rega yang dibalas anggukan semangat dari Natasya.

Keduanya lalu turun menuju lantai bawah, sebelumnya Natasya sudah ijin kepada Carina kalau mereka akan keluar dan Natasya menyuruh Reyhan untuk tetap diam dimansion agar menjaga Carina dan Delano. Meskipun Farrel dan Irfan ada dimansion, Natasya yakin kalau keduanya akan tertidur di sofa setelah menghabiskan camilan dari lemari.

Disaat mereka membuka pintu mansion, pemandangan keluarga yang sedang tersenyum kepadanya dan senyuman itu menghilang saat melihat Rega ada disamping Natasya. Masalah apa lagi ini tuhan?

Tbc

Ciki minta 500 vote dan 100 komen dooong 😁

Ayo, kalian pasti bisa 👏

Ciki janji bakal fast update 😄

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang