#23.

13K 1.2K 214
                                    

Ciki mau minta maaf lagi ye, di chapter sebelumnya ada yg typo. Seharusnya umur A dan Z itu tujuh tahun tapi kemarin typo enam tahun.

Happy Reading

"Emang Lano mau nikah sama Vana?" tanya Ace sambil menaruh spons bedak Zeevana. Kemudian menyisir rambut Zeevana yang masih basah.

"Ya pasti mau dong, Vana kan cantik dan imut kayak mama. Emm kak, kita jadi belajal kan? Kita belajal sama kak Malk aja, ajak kak Yuli, kak Falah, sama kak Evan" Ace mengangguk dan mencubit gemas kedua pipi adiknya.

"Ayo ambil buku yang dijadwalkan buat besok" Zeevana mengangguk dan berlari kecil menuju meja belajar yang terdapat tas punggung dan semua buku pelajaran. Zeevana membaca kertas kecil yang berisi jadwal pelajaran, kemudian ia mendengus. Ace menatap Zeevana bingung.

"Kenapa Van?"

"Tadi mtk, besok juga mtk. Kenapa sih, halus ada mtk. Kepala Vana pusing" ucap Zeevana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya maka dari itu kita sekarang belajar, biar Vana bisa dan gak pusing" Ace mengelus rambut Zeevana dan mengajaknya menuju Mark berada. Apa Vana suluh mama buat ganti jadwal pelajalan kelas Vana aja kali yah? Gak usah ada mtk, kkkkk~. Zeevana terkekeh dalam hati.

Mark, Yuri, Farah, dan Evan sudah berkumpul diruang tamu untuk belajar bersama. Tampak Farah dan Evan yang sedang memperebutkan sesuatu benda kecil.

"Evan, itu punya kakak"

"Gak mau, pensilnya bagus. Evan suka"

"Tapi itu punya kak Farah, sini balikin"

"Gak mauuu, kak Yuriiii" rengek Evan kepada Yuri. Yuri memijit keningnya saat mendengar rengekan Evan, ia pusing memikirkan pr yang diberikan oleh guru killer disekolahnya itu. Bocah laki-laki berusia delapan tahun itu terus merengek meminta pensil Farah dan itu membuat Yuri semakin pusing.

"Farah, kamu kasih aja ke Evan, nanti kakak beliin yang baru lagi ya?"

"Tapi-"

"Kakak beliin dua nanti"

"Fine"

Ace menatap datar Evan yang tadi sempat merengek, kelakuan Evan sangat manja dan itu membuat Ace geli sendiri. Zeevana menggoyangkan tangan mungilnya yang digenggam Ace untuk melanjutkan langkah mereka yang tertunda. Keduanya menghampiri para kakak mereka yang sibuk dengan urusan masing-masing. Yuri yang sedang memijat kepalanya, wajah yang tadinya muram itu kini terlihat berbinar saat melihat Ace dan Zeevana. Ia langsung menggendong dan memangku Zeevana dipahanya.

"Zeevana mau belajar apa, kakak ajarin"

"Vana gak bisa pelajalan mtk" keluh Zeevana membuat Yuri terkekeh dan mencium pipi gembul Zeevana.

Sedangkan Ace meminta penjelasan dari Mark, Delano turun dari lantai atas dan segera bergabung dengan yang lain. Ace dan Delano mengangguk mengerti dan kembali menyimak apa yang dijelaskan oleh Mark. Farah dan Evan sedang mewarnai suatu gambar di buku gambar mereka. Sedangkan Zeevana menangkup kedua pipi gembulnya merasa kesal karena sedari tadi ia tidak paham apa yang dijelaskan oleh Yuri.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang