#14.

14.5K 1K 39
                                    


Happy Reading

"Eeeh, kita makan yuk" ajak Natasya mengalihkan pembicaraan. Tidak ingin membuat anaknya curiga. Ace memang masih kecil, tapi otak itu bekerja layaknya otak orang dewasa. Ace mengangguk dan Irfan menggendongnya menuju ruang makan. Zeevana mengerucutkan bibirnya kesal karena ia juga ingin digendong. Sedangkan Reyhan tadi pergi kekamarnya terlebih dahulu, dan Natasya sedang membereskan kotak obat yang ia gunakan untuk mengobati Anggera tadi.

Mark datang dan langsung menggendong Zeevana yang masih cemberut, ia mengecup pipi yang memang gembul sejak masih bayi itu dengan gemas. Zeevana tersenyum senang saat Mark menggendongnya dan berjalan pelan menuju ruang makan. Zeevana kembali mengerucutkan bibirnya saat melihat Irfan menatapnya bingung.

"Uncle jahat, uncle cuma gendong kak Ace. Vana dibialin disofa sendilian" rajuknya dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Mark. Tawa Irfan meledak saat mendengar perkataan Zeevana yang menggemaskan, Ace menatap adiknya datar.

"Kakak, itu pipinya udah gak sakit ya? Maaf ya, Vana gak akan main lagi sama anak tadi" Mark mendudukan Zeevana disamping Ace. Kedua bocah kembar itu terlihat menggemaskan bagi siapapun yang melihatnya. Hanya orang gila yang menganggap kedua bocah itu anak sialan. Ace tersenyum hangat dan menggeleng pelan.

"Gak papa kok, kakak akan selalu jaga Vana setiap waktu" penuturan Ace membuat Zeevana langsung memeluknya. Irfan dan Mark tersenyum geli melihat interaksi kedua bocah kembar itu yang saling berpelukan.

Mark yang kini usinya sudah menginjak enam belas tahun tumbuh menjadi lelaki idaman bagi setiap wanita, tubuhnya yang proposional, dan suara berat yang membuat wanita manapun merinding saat mendengarnya. Seorang gadis cantik turun dari lantai atas, dia berlari kearah meja makan dan mengecup kedua pipi Ace dan Zeevana yang sudah melepaskan pelukannya. Tak lupa ia mengecup pipi ayahnya. Irfan heran melihat putrinya yang terlihat bahagia saat ini. Yuri yang sudah berusia empat belas tahun semakin menunjukkan kecantikannya setiap hari. Warna kulitnya yang mirip dengan Irfan dan wajah cantiknya yang mirip dengan Kinan.

"Ada apa Yuri?" tanya Irfan kepada Yuri. Mark memakan makanan miliknya yang sudah disiapkan oleh maid, begitupun Ace dan Zevana. Mereka makan dengan lahap tanpa menghiraukan celotehan ayah-putri itu, lagipula mereka tidak akan mengerti apa yang mereka berdua ucapkan.

"Tidak ada ayah, hanya saja aku merasa senang hari ini" jawab Yuri dengan senyum tipis, ia melahap makanan yang sudah disediakan dihadapannya.

Lucas, Kesya, Robin, dan Luna. Mereka kembali ke Indonesia karena ada pekerjaan penting yang harus mereka kerjakan. Sedangkan Irfan, Geo, dan Farrel memilih untuk menetap di Inggris dengan keluarga kecil mereka. Dan juga mereka telah membeli rumah yang hanya memiliki jarak beberapa meter dengan mansion Natasya. Reyhan dan Carina yang sudah menikah, mereka berdua dipaksa untuk menetap dimansion Natasya. Alasannya adalah, agar Natasya tidak merasa kesepian saat menjaga kedua anaknya.

Padahal Natasya sudah memaksa ketiga kakaknya agar tinggal dimansionnya saja. Tapi mereka tetap tidak mau, apalagi Irfan yang kegiatan rutinnya tidak bisa diganggu.

Carina dan Reyhan turun dari lantai atas dengan Delano yang berada dalam gendongan Reyhan. Bocah itu sepertinya baru bangun tidur, terbukti dengan mata sayunya.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang