#42.

13.2K 1K 93
                                    

MAAF BARU BISA UPDATE GAISS. CIKI SUPER SIBUX, APALAGI SEKARANG USBN. BUTUH WAKTU NYEMPIL BUAT NGETIK INI CERITA. BAHKAN BEBERAPA CERITA LAINNYA BANYAK YANG GAK KEURUS SAKING SIBUKNYA.

MAAF BANGET, BENERAN DEH. CIKI HARAP KALIAN MAKLUMIN CIKI YANG UDAH KELAS TIGA INI!!

KALO ADA TYPO HARAP KOMEN.

#antiediteditklep

Yang komen "next" ciki doain bisulan, amin 🙏

AILAPYU GES ❤ (balas lapyutu dungs)

Happy Reading

|

"Mama!" teriak Zeevana dengan senang dan berlari untuk memeluk Fira. Ia tertawa senang sampai-sampai matanya menyipit. Fira terkekeh dan mengelus punggung putrinya, ia mengecup kening Zeevana dengan lembut. Air mata Zeevana turun bersamaan dengan kecupan lembut dikeningnya.

"Maafin Zee Ma, Zee gak sengaja. Maaf-hiks" Fira mengusap air mata di pipi putrinya. Ia bisa melihat kantung mata putrinya yang hitam, yang membuktikan kalau Zeevana kurang tidur.

"Vana gak salah, kenapa harus minta maaf? Seharusnya Mama yang minta maaf karena udah menutup identitas Mama sejak kecil"

"Mama gak salah, Zeevana tahu kalau Mama melakukan semua itu demi orang yang Mama sayang"

"Intinya, tidak ada yang salah disini"

Fira menatap lelaki jangkung yang tengah bersandar di samping pintu dengan kedua tangan bersidekap dada, Rega tersenyum dan menghampiri istrinya. Ia mengecup bibir Fira dan sedikit melumatnya, Rega langsung mengecup pipi Violet yang ada disamping Fira. Tangan mungil Violet yang dibungkus sarung tangan bergerak-gerak mencoba menyentuh wajah Fira.

Rega melirik Zeevana yang kini tengah memeluknya dengan erat.

"Papa, maafin Zeevana"

Senyum kecil terpatri dalam wajah tampan Rega, tapi sedetik kemudian ia memasang wajah datar saat Zeevana mendongak menatapnya. Sebenarnya Rega marah kepada Zeevana sejak dua bulan yang lalu, sejak Fira koma. Zeevana mengurung dirinya didalam kamar, tidak mau berbicara kepada siapapun kecuali Delano. Saat Rega mengajak bicara, Zeevana hanya diam. Kecuali saat ditatap Ace, ia mengangguki perkataan Rega yang sedang mengajak bicara.

"Pa, maafin Zee dong~"

"Hm, ada syaratnya"

"Apa?"

"Cium pipi Papa kalau sampai, tanpa jinjit"

"Heeeeeh? Papa tuh tingginya sama kayak tiang listrik, Zeevana mana sampai"

"Yaudah, Papa gak maafin"

Tanpa jinjit ya?. Gumam Zeevana dalam hati tersenyum kecil. Rega menahan tawanya sambil bersidekap dada. Zeevana yang memiliki banyak akal langsung melompat dan memeluk leher Rega. Dan menciumi pipi Rega sampai ludahnya menempel di pipi Rega. Setelah itu Zeevana langsung berbaring disamping Fira yang sekarang tengah terbahak melihat wajah Rega. Dengan sebal, Rega mengambil tisu yang berada diatas nakas. Ia mengelap pipinya dengan kasar.

"Zeevana jorok ihh"

"Biarin"

Tawa Fira terhenti saat melihat laki-laki berdiri di ambang pintu dengan gadis disampingnya. Ace masuk kedalam kamar diikuti oleh Kayla, Zeevana menunduk saat tatapan Ace mengarah kepadanya.

"Kapan Mama sadar?"

"Beberapa menit yang lalu, duduklah sini" Fira menepuk ranjang disebelah Violet, menyuruh Ace untuk duduk disamping Violet. Menghela nafas, Ace kemudian duduk disamping adik kecilnya. Tatapan tajamnya berubah saat berhadapan dengan Violet, ia menguyel-uyel pipi Violet dengan gemas. Violet tertawa khas bayi, membuat siapa saja akan ikut tertawa saat melihat tawa bayi itu. Kayla ikut duduk disamping Violet, ia mengecup pipi Violet berulang kali. Gemas dengan pipi lembut dan kenyal yang mirip dengan adonan kue.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang