#49.

11.4K 918 54
                                    


Happy reading mblooo~

|

|

"Makasih, tapi aku udah gak selera lagi" tolak Ace dengan nada halus. Tapi Jennie hanya tersenyum lalu duduk disamping Ace, mengambil plate mini yang berisi kue ditangan Ace. Kemudian memotong kue tersebut dengan garpu. Mulai menyuapkan kue tersebut kepada Ace, tapi Ace hanya diam. Membiarkan tangan Jennie mengambang di udara. Delano mengangkat alisnya tinggi.

"Kak Jennie gak denger ya? Tadi Ace bilang gak selera, kok di paksa? Kalau emang ngebet nyuapin, cari cowok lain. Jangan Ace, dia udah ada anjingnya" savage.

Mark dan Yuri yang tidak sengaja melewati tempat Delano berada tercengang. Poor Jennie. Wajah gadis itu memerah, entah karena malu atau menahan amarah. Ace menahan sudut bibirnya yang berkedut menahan tawa, ia berdehem pelan demi menetralkan suasana. Delano masih dengan tatapan innocentnya kepada Jennie, laki-laki itu kemudian kembali memainkan ponselnya. Melanjutkan game yang tertunda. So innocence.

"Lan, ayo susul Zeevana sama Kayla dilantai atas" Delano mengangguki ucapan Ace. Kedua laki-laki itu melangkah dengan gaya cool, sesekali tersenyum kepada para tamu. Delano mengedip genit kearah salah satu tamu yang lumayan cantik, Ace menarik kuping Delano dan masuk kedalam lift.

***

Dua bulan berlalu.

Ace mulai mempelajari dunia bisnis kepada Fira, juga dibantu Rega. Sedangkan Kayla hanya bisa memberikan semangat untuk kekasihnya, Ace bahagia. Semangat dari Kayla mampu memberinya semangat untuk terus mempelajari dunia bisnis.

"Ingat apa kata Mama Ace, dunia bisnis itu kejam. Banyak musuh yang menyamar seperti seorang malaikat, mereka bisa berakting dengan baik dihadapan kita. Sangat buruk saat dibelakang, cara apapun akan mereka lakukan demi uang dan keberhasilan, kemenangan sebuah tender dan apapun itu. Membunuh seorang CEO dan mengambil paksa harta mereka, kau harus berhati-hati. Tidak semua orang itu baik, ada yang buruk, dan bahkan sangat busuk. Saat kau memimpin meeting, lihatlah gerakan orang-orang yang ada disana. Bisa saja yang tenang diam-diam menghanyutkan, gerakan jari-jari tangan dan pandangan mata. Kau harus tahu, mana yang palsu dan juga asli"

"Aku tahu Ma"

"Oh ya, setelah kupikir. Kau membutuhkan seorang sekretaris, adakah orang yang kau inginkan?"

"Kurasa Kayla lebih baik, itu juga akan membuatku lebih bersemangat"

"Tidak! Kau malah akan kehilangan kefokusanmu dalam bekerja, aku tidak suka itu"

"Lalu siapa Ma?"

"Bagaimana kalau Jennie? Mama lihat kau berteman baik dengannya"

"Terserah Mama sih"

"Baiklah, lagipula. Aku tidak pernah melihatnya lagi selama dua bulan ini"

"Ace dengar dia sudah punya kekasih"

"Oh, baguslah. Mama pikir dia sangat menggilaimu"

"Yasudah, Ace kekamar dulu. Mama segera tidur, sudah malam. Jangan begadang"

"Hm" Ace mengecup kedua pipi Fira dan keluar dari kamar Mamanya itu. Tidak lupa menguyel-uyel pipi Violet yang sedang tidur dalam gendongan Fira.

Seorang laki-laki membuka pintu kamar Fira, Rega datang dengan wajah lesu. Fira sedikit prihatin dengan keadaan suaminya, wajah yang berminyak dan rambut yang acak-acakan. Rega mengecup bibir Fira dan mengecup kening Violet, kemudian laki-laki itu berbaring di ranjang. Menutup mata dan menarik nafas dalam-dalam.

"Apa ada sesuatu yang menganggumu?" tanya Fira sambil mengusap rambut Rega. Ia ikut berbaring dan menaruh Violet di crib. Rega mengangguki pertanyaan Fira.

"Siapa?"

"Seorang gadis, pegawai baru di kantor. Dia terus menggangguku, mengirim sms yang entah dapat darimana nomorku, keluar masuk ruanganku. Aku ingin mengusirnya dari kantor, tapi kinerjanya cukup baik. Lagipula masih butuh persetujuan darimu"

"Baiklah, aku akan mengurusnya. Kau tidurlah" Rega mengangguk kemudian memejamkan matanya. Terlalu malas dan lelah untuk mandi, Fira membuka jas yang dipakai Rega, menyisakan t-shirt polos berwarna putih, kemudian menarik selimut dan menutupi badan Rega.

"Good night my husband"

Fira mengutak-atik ponselnya, dengan tatapan mata yang tajam. Ia terkekeh saat mendapatkan informasi dari mata-matanya bahwa gadis yang menganggu Rega adalah bocah berusia dua puluh satu tahun. Eh, dia pikir Rega pedofil? Lagipula, tampang seperti ini tidak akan memikat suamiku. Selera Rega tinggi, dan karena itu dia memilihku. Lihat saja besok bocah kecil. Ucap Fira dalam hati sambil tersenyum smirk yang benar-benar mengerikan.

***

Ace mengusap kasar rambutnya, dia baru saja mengabari Kayla bahwa Jennie akan menjadi sekretarisnya saat Ace akan memimpin F'L Company entah kapan, tapi gadis itu langsung menutup sambungan telefon. Dan Ace tidak lagi bisa menghubungi Kayla, sepertinya ponsel gadis itu di matikan.

Lagi-lagi Ace mengusap kasar rambutnya, dia bingung. Tidak mungkin jika dia menolak keinginan Fira, dia juga bingung untuk mengatasi Kayla yang sedang marah.

"Hhhhh, what must i do?"

***

Zeevana terkekeh geli saat Delano mengiriminya pesan yang berisi gombalan maut laki-laki itu, apalagi emot yang digunakan Delano terkesan alay tapi Zeevana menyukainya. Gadis itu terbahak saat Delano menceritakan bahwa Reyhan menjewer laki-laki itu karena telah membuat kata-kata gombal yang sangat not clear.

Mereka hanya berjarak tiga ratus meter dari kamar Zeevana, tapi karena sudah malam. Banyak orang yang sudah tidur, mereka memilih saling bertukar pesan.

***

Di pagi hari.

Fira sudah siap dengan pakaian kantornya, ia memilih untuk bekerja setelah empat bulan berdiam di rumah, dan memberikan seluruh pekerjaannya kepada Rega. Ia akan membantu suaminya, dan menghanguskan gadis kecil yang telah mengganggu suaminya.

Fira tersenyum saat Violet tertawa khas bayi, Rega keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Membuat air berjatuhan dari dari rambutnya ke lantai, Fira menahan nafasnya sebentar. Rega benar-benar membuatnya menahan hawa nafsu di pagi hari yang cerah ini, Violet tertawa dengan tangan mungilnya menunjuk wajah Rega.

Rega mendekat dan menggesek-gesekkan hidungnya dengan hidung Violet, lagi-lagi Violet tergelak. Rega mengernyit melihat wajah istrinya yang memerah.

"Kau kenapa–" belum sempat Rega menyelesaikan ucapannya, bibirnya telah dibungkam dengan bibir Fira. Rega terkekeh pelan dan membalas ciuman istrinya, Violet menatap mereka berdua sambil mengerjap.

"Papa and Mama" ucap Violet pelan. Sontak membuat suami-istri itu saling bertatapan dengan bibir yang saling bertautan.




Tbc.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang