#25.

13K 1.1K 122
                                    


Happy Reading

"Ace! Kamu dari mana? Kenapa baru pulang hah?!" tanya Natasya sambil menjewer telinga Ace. Ace merintih kesakitan, berusaha melepaskan tangan Natasya dari kupingnya tapi sia-sia.

"Ace tadi habis main ma, biasa lah anak cowok"

"Ya jangan sampai malam juga kaliii" Natasya melepaskan jewerannya.

"Yaudah, sana mandi. Kamu bau" Ace mengendus ketiaknya dan mengernyit.

"Gak bau kok, wangi ini ma"

"Wangi darimana? Cepet mandi"

"Iyaaa"

Ace berlari kelantai atas menghindari Natasya yang akan mengamuk. Natasya menggeleng pelan dan tersenyum kecil melihat tingkah Ace yang kadang menyebalkan dan kadang tidak mau bicara dalam satu kalimat pun, seperti patung es. Kemudian senyumnya terganti dengan tatapan sendu, ia kemudian mencium tangannya yang habis memegang tangan Ace. Natasya mengetik pesan kepada seseorang dan mengirimnya.

To Maya :
Apa kau bisa memata-matai Ace besok? Sehabis kau mengajar.

From Maya :
Tentu boss, besok saya akan menjalankan tugas dari boss.

To Maya :
Terima kasih May.

From Maya :
Sudah menjadi tugas saya boss.

Natasya menyimpan handphone-nya dinakas, tepatnya disamping sofa ruang tamu. Handphone-nya kembali bergetar membuatnya berdecak kesal. Niatnya untuk memejamkan mata barang sebentar malah tidak jadi.

"Akan kubunuh orang itu kalau tidak penting sama sekali" desisnya sebal. Ia mengambil handphone mahal itu dengan dongkol, hari ini ia sedang kedatangan tamu tak diundang. Perutnya sakit dan ia menjadi marah-marah tidak jelas.

From unknow :
Hai honey.

Deg...deg....deg

Hati Natasya berdesir cepat dan tangannya bergetar saat membaca kalimat pesan dari orang yang tidak dikenalnya.

From unknow :
Kapan kau akan memaafkankan suamimu yang tampan ini? Apa kau tidak tau bagaimana kehidupanku tanpamu? Aku seperti seorang duda, hahaha.

From unknow :
Kau jahat, tapi aku juga jahat. Kita sama-sama jahat kan?.

Natasya diam, tidak ingin membalas pesan yang tentunya dikirim oleh Rega, suaminya. Efek dari datang bulannya semakin membuatnya kesal. Entah kenapa tapi ia benar-benar kesal, ingatan dimana Rega mengatakan hal buruk tentangnya selalu terbayang. Handphone-nya kembali bergetar.

From unknow :
Bisakah besok kita bertemu? Aku akan mengirim alamatnya, aku ada di Inggris sekarang. Aku mohon, sekali saja. Aku mohon, aku tidak bisa menunggu lagi. Bukannya aku menyerah, aku tidak tahan dengan kesendirianku. Kau tau bagaimana rasanya memiliki istri dan dua anak tapi tidak bisa bersama dengan mereka? Aku mohon, sekali saja.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang