#57.

10.6K 994 101
                                    

Lihat mulmed, bgi yg tdk prcya klo Revenge dilirik penerbit.

|

|

"Mamamama" Celotehan Violet mulai terdengar saat Fira memasuki mansion. Bayinya sedang berada dalam gendongan Rega. Laki-laki itu menatap Fira dari atas sampai bawah. Begitu menyadari kalau celana hitam Fira dipenuhi oleh darah.

"Mandi sana" Perintahnya dengan nada ketus dibuat-buat.

"Gak perlu kamu suruh aku juga mau mandi" Balas Fira tak kalah ketus. Keduanya saling melempar pandangan permusuhan. Jika kejadian tersebut ada dalam manga. Mungkin kedua mata mereka sedang dipenuhi laser merah dan juga aura permusuhan. Sedangkan Violet mengerjap polos, bayi itu menendang-nendang kecil.

Fira masuk kedalam lift, meninggalkan Rega yang tengah mengelus dada dengan sabar. Laki-laki itu melangkah menuju dapur, mengambil air didalam lemari pendingin. Meneguknya dengan cepat, ia mual melihat darah tadi. Sungguh, rasanya perut Rega tengah digoncang kuat. Ia akhirnya mengeluarkan isi dalam perutnya ke watafel. Violet menangis kencang saat mendengar suara muntahan Rega. Bayi itu menangis sampai wajahnya memerah. Rega meringis, ia mengelap dagunya menggunakan tisu.

Kemudian duduk di sofa ruang tamu, Ace dan Zeevana datang dari lantai atas.

"Papa, kau baik-baik saja?" Tanya Zeevana, bingung melihat wajah Rega yang terlihat lemas dan pucat.

"Tidak apa-apa. Bisakah kalian gendong Vio, dia terus merengek dari tadi" Zeevana mengangguk dan mengambil Violet dari gendongan Rega. Kemudian mereka berdua duduk di sofa. Ace mengelus pipi adik kecilnya dengan sayang, membuat rengekan Violet terhenti menjadi tawa. Zeevana terkekeh melihat gigi Violet yang mulai tumbuh. Kemudian memasukkan jari telunjuknya kedalam mulut Violet. Zeevana tergelak merasakan gigitan-gigitan kecil yang Violet lakukan di jarinya.

Ace menepis tangan Zeevana. Laki-laki itu memasang wajah garang, Zeevana mengangkat alis tinggi.

"Apaan sih?"

"Emang jari kamu bersih? Kalo Violet sakit gimana? Bisa aja tangan kamu habis pegang sesuatu yang banyak kumannya"

"Iiiiih, aku kan habis mandi tadiiii. Belum pegang apa-apa kok" Balas Zeevana disertai rengekan. Ace menggeleng keras, kemudian mengambil Violet dari gendongan Zeevana. Bayi itu merentangkan kedua tangannya berusaha menggapai wajah Ace.

"Aww" Ringis Ace saat Violet mencakar hidungnya. Bayi itu menatap polos kakak laki-lakinya. Zeevana tertawa kencang.

"Itu balasan aku dari Violet, dia bilang jangan marahin kakaknya yang paling cantik, gitu"

"Cih, pede gila. Cantikan Kayla-aww" Mata Ace melotot kearah Violet saat bayi itu kembali mencakar bibirnya. Pelototan Ace membuat mata bulat mungil itu menggenang air mata, bibir yang bergetar dan siap mengeluarkan suara tangisan.

Terdengar sudah suara tangisan Violet yang kencang, Rega yang hampir terlelap di sofa langsung terbangun saat mendengar tangisan Violet. Ia menatap kedua anak kembarnya sambil berkacak pinggang.

"Disuruh jaga Violet bentar aja gak bisa, gimana sih?" Ace dan Zeevana saling berpandangan bingung. Papa pms kali. Ace dan Zeevana mengangguk kecil. Rega langsung menimang Violet dan menenangkan bayi kecilnya.

"Aceee, yuhuuu" Teriakan melengking dan juga lembut itu didengar jelas oleh Ace. Ia menatap Yuri dan Mark yang tengah melambai kearahnya sambil tersenyum kecil.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang