#29.

13.1K 1.1K 106
                                    


Happy Reading

Natasya membungkuk hormat sebagai ucapan terima kasih sekaligus penutup rapat kepada kolega bisnis yang hadir, mereka semua balas membungkuk dan segera keluar dari ruangan rapat. Mingyu memandang sinis Rega dan melongos pergi. Rega tergelak sambil memegangi perutnya, kemudian berteriak saat sesuatu yang lancip menyentuh hartanya. Kinan menyeringai dan kembali duduk ditempatnya.

"Kak Kinan, kau apa-apaan hah?" tanya Rega sambil memegang hartanya, takut jika akan terbang.

"Itu adalah ucapan selamat datang" jawab Kinan santai. Hidung Rega kembang-kempis mendengar ucapan santai Kinan. Kemudian menatap Natasya yang hanya menatapnya diam.

"Fir, kok diam sih? Kak Kinan tendang burung aku terus kamu diam aja"

"Ya aku harus gimana? Masa harus dielus-elus sih?" Rega menepuk jidatnya dengan keras. Berusaha berdiri meskipun hartanya terasa benar-benar sakit, Kinan tidak main-main. High heels yang Kinan gunakan untuk menendang burung Rega adalah bagian tumit yang runcing.

Setengah harian itu Rega merajuk, dia tidak mau menjawab meskipun Natasya bertanya padanya. Apalagi jika Kinan mengajaknya bicara, ia akan menyembunyikan wajahnya dengan bantal yang ada di sofa ruangan Natasya. Bibir Natasya bergetar melihat tingkah suaminya yang sangat manja, berpikir apa saja yang suaminya lakukan selama ia tidak ada. Miris, bahkan saat ini Natasya memikirkan Ace dan Zeevana yang bersekolah. Merasa tidak ingin jauh dengan anak-anaknya, Natasya memeluk Rega dengan erat.

Air matanya menetes tanpa henti, Rega tersenyum kecil dan memeluk Natasya lebih erat. Mereka berpelukan demi melepas rindu masing-masing, Kinan memutar bola matanya malas dan segera keluar dari ruangan Natasya. Tidak ingin menganggu dua sejoli yang meluapkan rasa rindu mereka.

"Maafkan aku Re"

Rega mengangguk dan melumat bibir Natasya, rasa rindu yang mendalam membuat mereka lupa kalau sebagian tembok ruangan tersebut terbuat dari kaca. Beberapa pegawai tampak melongo dan segera berlalu pergi. Seseorang mendobrak pintu dan menghampiri Rega dan Natasya. Sontak keduanya melepaskan ciuman mereka dengan terpaksa.

"Ck, kak Irfaaaan. Jangan ganggu aku" ucap Rega jengah. Irfan menganga ditempatnya, ia mengucek matanya mencoba melihat apa benar sosok dihadapannya adalah lelaki menyebalkan itu.

"Hm" setelah berdehem, Irfan pergi keluar ruangan membuat Rega dan Natasya mengernyit heran.

"Belum makan kali" ucap Rega yang diangguki oleh Natasya.

***

Zeevana menguap lebar, pelajaran terakhir ini sangat membosankan. Ia ingin segera pulang dan bergelung manja dengan gulingnya, guru bahasa sedari tadi menjelaskan dengan suara pelan. Bahkan ada murid yang tertidur dibangku mereka, Zeevana sedari tadi mengecek jam di tangannya berulang kali.

BRAK!

Semua murid terlonjak kaget saat Ace melempar kotak pensil milik Zeevana kepada murid yang tertidur, murid itu segera bangun dan menatap takut Ace.

"Kalo mau tidur silahkan pulang"

"M-maaf A-ace"

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang