#18.

14.8K 1.2K 130
                                    


Sebelumnya ciki mau minta maaf yang sebesar-besarnya, di part sebelumnya banyak yg typo. Mungkin banyak dari kalian yang tidak menyadari, ada yg tau gak? Seharusnya Farah itu Yuri. Tapi tenang, udah ciki revisi kok. Jadi jangan bingung kalo nanti bakal ganti Yuri ya. Sekali lagi mohon maaf, ciki juga manusia yang tak luput dari kesalahan*eak.

Happy Reading

Delano mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan Zeevana. Tapi kemudian ia memeluk erat boneka berwarna merah muda itu dengan senyum kecil.

"Tapi Lano tetap ganteng kan meskipun gigi Lano kayak kelinci?" tanya Delano kepada Zeevana dengan polosnya. Zeevana mengangguk semangat.

"Iya dong, tambah unyuk" Zeevana terkikik setelah mengatakan kata terakhir yang ia katakan. Yuri dan Mark memutar bola mata malas. Natasya tersenyum dan mengusap kepala Zeevana dengan lembut.

"Van, yang Cooky aku ambil ya?" ijin Delano dengan mata berbinar dan mengerjap-ngerjap.

Zeevana sedikit berpikir dan kemudian mengangguk "Lano jaga Cooky ya, jangan sampai lusak. Nanti Vana jadi sedih" Delano mengangguk mengerti.

"Yaudah, ayo semuanya tidur. Udah malam, besok Ace, Zeevana, dan Delano udah mulai sekolah kan?" ketiganya mengangguk mendengar pertanyaan Natasya. Ace berjalan lebih dulu menaiki tangga menuju kamar Natasya. Zeevana yang masih merasakan sakit dilututnya memilih digendong Natasya.

Satu persatu dari mereka berjalan menuju kamar mereka masing-masing. Yuri melompat ke punggung ayahnya dan untung saja Irfan memiliki tulang yang kuat. Ia mulai menggendong putrinya dan berjalan keluar mansion menuju rumah mereka yang berjarak tidak jauh dari mansion Natasya, Mark juga berjalan menuju kamarnya. Natasya menggendong Zeevana sambil menepuk-nepuk pantat Zeevana, Zeevana memeluk leher Natasya dan mulai memejamkan matanya saat Natasya menyanyikan lagu tidur untuknya. Suara Natasya yang indah membuat Zeevana cepat menuju kealam mimpi.

Natasya melihat Ace yang sedang menggosok gigi dikamar mandi yang pintunya ia biarkan terbuka, karena ia mengerti kalau Zeevana juga akan menggosok giginya juga. Natasya menepuk pelan pipi Zeevana agar membuka matanya dan juga mulut.

"Buka mulutnya sayang, kau harus menggosok gigimu sebelum tidur" perlahan Zeevana membuka matanya dan membuka mulut. Natasya dengan telaten menggosok gigi Zeevana, berbeda dengan Ace yang mandiri. Ia sudah selesai menggosok gigi dan menatap adiknya yang lama-lama menutup kembali matanya. Ia terkekeh geli saat melihat Zeevana yang terbangun karena tepukan dipipinya karena Natasya.

"Kumur-kumur Zee, jangan ditelan aduuh" Natasya mengelap mulut Zeevana menggunakan tisu dan kepala mungil itu sudah bersandar kembali di pundak Natasya. Ace dan Natasya menggeleng gemas, Zeevana paling cepat tidur diantara mereka.

"Ayo Ace" Natasya menuntun Ace berjalan menuju ranjang king size. Natasya sedikit kesusahan karena Zeevana tidak lagi sama seperti dulu. Ia menurunkan badan mungil tapi gempal itu ke ranjang dengan hati-hati, takut membangunkan setan kecil yang pasti akan rewel. Natasya menyelimuti Ace dan Zeevana, tak lupa ia mencium kening anak-anaknya dengan sayang.

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang