“semuanya akan kembali kepada sang pemilik, termasuk takdir”
“Om fran?”
Kristal sungguh tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Sudah 5 tahun Kristal tidak bertemu dengan sahabat ayahnya ini. Dulu mereka begitu dekat. Sejak Kristal kecil, om Fran sudah berada di tengah-tengah keluarganya. Meski sudah 5 tahun tidak bertemu. Kristal masih ingat betul wajah om Fran.
Mata Kristal berkaca-kaca. Ia sangat senang bisa bertemu dengan om Fran setelah sekian lama.
“Om, masih ingat aku? Ini Kristal om!”
Fran mengerutkan keningnya. Fran menelusuri wajah Kristal mencoba mengingatnya.
“Kristal? Kristal putrinya Rafael?”
Sama terkejutnya dengan Kristal, Fran juga sangat tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Gadis kecil yang dulu sering ia gendong, sekarang sudah tumbuh dewasa dan menjadi wanita yang begitu cantik.
“Kamu Kristal? Anak rafael?” Tanya Fran sekali lagi, berusaha meyakinkan bahwa yang di depannya ini benar-benar anak dari sahabatnya.
“Iya om, ini Kristal!” Ucap Kristal dengan suara bergetar, ia mencoba menahan untuk tidak menangis.
“Kamu? Kamu sudah sebesar ini?” Fran menggeleng takjub. Ia sulit untuk berkata-kata lagi. Ini terlalu mengejutkan bagi dirinya.
Namun, Fran mengerutkan keningnya ketika melihat kue cake yang Kristal bawa.
“Kenapa kamu bawa kue?”
“Kristal jualan om.”
“Jualan? Bagaimana bisa?”
“Ceritanya panjang.”
“Kamu hutang cerita sama om.”
Seketika, pria asing yang sejak tadi memperhatikan Kristal itu berdiri. Pria yang dari tadi tengah duduk menatap Kristal secara intens. Tampaknya ia merasa tertarik.
“Hai Fran!” pria itu menepuk pelan pundak Fran. “Apa kamu mengenal gadis manis ini?” tanya pria itu disertai senyuman penuh arti.
“Dia anakku.” Jawab Fran dengan tatapan penuh peringatan.
“Benarkah? Bukannya anakmu laki-laki?”
“Ya, itu juga benar. Lalu kenapa?”
“Tidak, hanya saja wajahnya sangat cantik. Boleh aku berkenalan?”
Dasar Pria tua! Gak inget umur. Pekik Kristal dalam hati. Dia memundurkan langkahnya, bersembunyi di balik punggung om Fran.
“Atau dia bukan anakmu? Apakah dia, simpananmu?”
“Tutup mulut mu! Pria gila!” Sentak om Fran. “Satpam!”
3 satpam perusahaan itu datang menghampiri Fran.
“Maaf pak, ada keributan apa?”
“Bawa orang gila ini keluar!”
“Baik pak.”
Karyawan yang lain tampak tertarik dengan pemandangan ini. Sebagian dari mereka mencoba mendengarkan percakapan Fran dan ingin tau apa yang terjadi dengan wanita pengantar kue itu. Dan sebagian hanya melewati nya saja, tidak ingin ikut campur
“Saya akan memanggil nona Tasya untuk mengambil pesanannya.”
“Tidak perlu. Antar saja kue ini, dan sampaikan ucapan terimaksihku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD [OPEN PRE-ORDER] ✔️
Teen FictionSebuah tragedi di masa lalu membuat Kristal menjadi pribadi yang begitu dingin. Masalah demi masalah datang saat ia terpilih menjadi ketua OSIS dan bertemu dengan seorang Erlangga. Sebuah pertemuan tak terduga membuat keduanya terjebak di dalam suat...