24. Bisikan Setan

18.4K 1.1K 11
                                    

❄❄❄








Kristal serius mencatat pelajaran yang di tulis oleh ibu Nadia di board. Sesekali matanya melirik cowok disampingnya yang sedang sibuk menggambar pola benang kusut. Mungkin di dalam kelas ini hanya 10% orang sedang mencatat, dan sisanya, you know lah!

"Bolos yuk!"

Entah bisikan setan dari mana yang datang di telinga Kristal, membuatnya menghentikan tulisannya.

"Apa? Lo ngomong apa barusan?"

"Harus gua ulang ya?"

"Hng."

Erlang mendekatkan bibirnya di telinga Kristal. "Bolos yuuuuk!"

Kristal menyatukan alisnya. "Lo gak waras ya?"

"Waras kok. Kenapa emangnya? Takut dihukum? Atau, jaga image karena Lo ketua OSIS?"

"Gak ada urusanya sama Lo!"

"Gak perlu bertopeng rajin. Lagian, Ketua OSIS bukan keinginan Lo juga kan?"

Kristal tertegun, ia menghentikan catatannya.

"Tau dari mana Lo?"

"Apa sih, yang gak gue tau?" Erlang tersenyum bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa sih, yang gak gue tau?" Erlang tersenyum bangga.

"Ketua OSIS memang bukan keinginan gue. Tapi gue udah di kasih tanggung jawab."

"Tanggung jawab? Lo udah ngerasa ngelakuin itu semua? Sedangkan OSIS aja bukan hal yang Lo sukai. Gimana Lo mau ngejalaninya? sedangkan Lo aja, gak suka." Ujar Erlangga.

"Gausah seolah tau segalanya, Lo bukan Google."

"Gua emang bukan Google. Tapi gua Erlangga."

"Serah Lo!"

"Lagian, di pecat juga bukannya malah bagus? Lo gak perlu ribet lagi ngurusin tugas ketua OSIS."

"Gua udah kelas tiga, bentar lagi juga gue di gantiin."

"Ya maka dari itu, bolos sekali juga ga papa kali."

Kristal menggeleng kekeh. Ia menoleh, matanya membulat ketika wajah Erlang berada dalam jarak 5 cm di hadapannya. Kristal memundurkan kepalanya, kemudian mengambil buku cetak lalu membekap wajah Erlangga.

"Dasar bisikan setan!"

Erlang mencoba melepaskan bekapan buku, ia rasa Kristal ingin membunuhnya. Kristal benar-benar wanita jadi jadian. Batin Erlang.

"ERLANGGA! KRISTAL!" Suara meninggi bu Nadia membuat mereka tersentak kaget.

Kristal meringis ke sekitarnya. Satu kelas memperhatikan aksinya membekap wajah Erlang dengan buku cetak. Pasti mereka semua berfikir Kristal ingin membunuh Erlangga. Sungguh, Kristal tidak ada niatan untuk membunuh Erlang. Dia cuma pengen menghabiskan nafasnya doang kok.

COLD [OPEN PRE-ORDER] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang