Kring kring kring
UN hari pertama selesai dan mereka pun pulang ke rumah masing masing nya.
"Ber kenapa buru buru gitu dah, kaya cacing kepanasan?" tanya Orion ke Berria.
"Maaf ye gue ada urusan dulu, lo pada pulang duluan yahh byee bebep cuhh" ujar Berria dan beranjak pergi.
"Oke byee"
Berria beranjak pergi menyusuri tempat yang dimana di sana ada keberadaan Des.
Sesampai di tempat tujuan...
"Maaf telat" ucap Berria.
"Okeee gak papa kok"
"Emm mau pesen makanan dulu?" tawar Des kepada Berria.
"Boleh deh, yaudah aku mau kesana dulu sebentar pesan makanan" Berria pergi ketempat pelayan, dan Des cuman mengangguk hingga tersenyum tipis.
"Mas milkshake strawberry satu sama burger cheese nya 1" pinta Berria.
"Okeee saya ulangi lagi, milkshake strawberry satu sama burger cheese nya satu" ucap ulang pelayan tersebut.
Berria mengangguk dan kembali ke meja makannya.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan berbincang nya.
"Tadi kamu mau ngomongin tentang apa?" tanya Berria sambil menyeruput minumannya.
"Emm sebenarnya yahh" Des menatap Berria terasa sakit, ia terasa berat hati untuk memulai percakapannya dengan Berria, ia tidak kuat dengan keputusan yang di beri bundanya.
"Sebenarnya apa" Berria menatap Des bingung ia sedang mau membicarakan apa.
"Sebenarnya aku di jodohin sama bunda aku" tak kuat Des mengatakan kata itu.
Deg.
Hati Berria tiba saja sangat rapuh. Maksudnya apa ini Des mau mutusin gue gitu . Batin Berria dengan sedih.
"Jangan sedih dong, sebenarnya aku juga gak mau menerima keputusan ini tapi apa buat, aku harus menerima keputusan ini, kamu ngerti kan"
"Oke oke aku ngerti gak papa kok, ini juga buat kebaikan kamu juga. Makasih yahh kamu udah buat aku nyaman sama kamu, aku bahagia selama ini des sama kamu udah ada di hidup aku. Aku mungkin sedikit bisa ngertiin kamu karena kamu mau di jodohin juga, yah tapi makasih juga Des buat semuanya, buat kenangan kita, aku gak bakal bisa lupa. Semoga kamu bahagia des sama pilihan kamu yahhh" ucap Berria panjang lebar dan ia tersenyum paksa, untuk menahan rasa sakitnya.
Kenapa harus terjadi ini yah kepadaku. Batin Berria dengan sendu.
"Emm jangan nangis gitu dong, kita mungkin bisa bertema kok. Mau kan kita berteman mungkin ato kita sahabat?" tawar Des sambil mengusap air matanya sejenak.
"Okay kita berteman"
"Yaudah dehhh, tapi sih yah aku gak mau nerima perjodohan ini Ber, aku gak cinta sama dia Ber"
"Shitt!! Gak boleh gitu ahh masa sih sedih gitu. Udah kamu terima perjodohannya aja yahhh, aku juga seneng kok liat kamu seneng, oke yah terima" pinta Berria, tetapi ia juga masih sangat sedih.
"Okee aku coba. Yaudah sekarang kita pulang yuk, udah agak gelap gini" ajak Des mearik tangan Berria lembut.
"Yuk"
Des pun mengantarkan Berria ke rumahnya.
Sesampai di kediaman.
"Makasih yah udah di anterin, emm btw mau mampir dulu gak? Ada bang Rayyan kok." ajak Berria.
"Gausah Ber aku mau siap siap buat acara tunangan aku"
Deg.
Secepat itukah kamu lupain aku. Batin Berria.
"Yaudah hati hati yahhh"
Des melajukan motornya dan kembali ke rumah nya.
Ting nong.
Ceklek
"Samlekum." ucap Berria tak semangat.
"Waalaikumsalam, ehh adek abang udah pulang".
"Hmm"
Berria langsung saja menaikki anak tangga nya dan memasuki kamar nya.
"Argghhh, benci Des benciiii" teriak Berria di kamarya dengan menangis.
"Hiks... Secepat itu kamu lupain aku cuman buat perempuan kaya itu hiks hiks..." tangis Berria pun pecah hingga menarik tisu hingga habis.
Tok tok.
"Ma...masuk aja"
Seseorang di luar pintu pun memasuki kamar Berria.
"Ya allah Ber kamu kenapa ini, tisu dimana dimana, kamu ini kenapa baju itu ampe basah?" tanya Rayyan abangnya Berria.
"Bangg hiks.. hiks.. Des putusin Berria bang"
"Kenapa bisa putus sihhh" kesal Rayyan.
"Diiia di di di jodohin" jawab Berria dengan terbata bata.
"Whatt??!! Jodoh, berani berani yah dia nangisin adek gue awas aja tuh anak" marah Rayyan dengan mengepalkan kedua tangannya.
"Ishh udah napa bang, pokoknya yahhh abang gausah balas dendam ke dia, tohh Berria juga seneng dia bisa nikah juga akhirnya" Berria hanya bisa berbohong.
Gue tau dek lo pasti boong, raut mukanya aja gitu. Batin Rayyan menatap Berria dengan sendu.
"Yaudah lah bang gue mau tidur dulu, udah sana lo keluar. Good night abang laknat" ucap Berria mencium pipi kiri milik Rayyan.
"Good night juga adek terlaknat" balas Rayyan mengacak pucuk kepala Berria.
**************
Putus 😢
Makasih yah udah mau baca, jangan lupa vote dan coment nya!!! 😉😉
Maaf juga kalo ada typo hehhe.. 😅😅🙏🙏
Oktaviana
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DESBER ( COMPLETED )
RandomIni cerita aku buat sendiri yah, kalo semisalkan ada yang sama ceritanya atau cast nya lah, berarti bukan aku yang ngikutin mungkin dia yang ngikutin. "Naik!" ucap des sambil menyodorkan tangan ke belakang jok. "Hah!??" ujar Berria dengan kebingunga...