"Mi yang kenalin kita ketemu di taman ciapa cih?" tanya Glori dengan ala cadelnya.
"Temen Mommy waktu SMA dulu." jawab Berria.
"Maca ci, tapi kok peluk peluk segala itu ma kaya olang pacalan mi."
Jawab Glori dengan polosnya, Berria bingung kenapa anak nya itu bisa berbicara seperti itu padahal ia tidak pernah mengajarkan nya semasa ia merawat Glori.
"Enggak kok bukan siapa siapa, udah sekarang mah mending kita sarapan dulu abis itu kita beli es krim deh yang banyak." ucap Berria sambil menyendokan nasi ke dalam piringnya.
"Oke mi."
Mereka berdua pun memakan sarapannya dengan tenang, tidak ada yang berbicara sedikitpun melainkan hanya ada suara sendok yang menyentuh piring serta suara kunyahan makanannya.
"Aku kangen sama kamu lohh."
Gabole gabole mikirin dia move on Ber move on. Batin Berria sambil sarapan.
Setelah mereka selesai makannya, mereka pun berjalan - jalan keliling taman apartemen nya.
Drrt.. drrrt..
Suara handphone Berria berbunyi dan segera mengangkatnya.
'Hallo'
'Ohh ternyata Lo masi hidup, dengan sekian lamanya menghilang akhirnya gue bisa ngobrol sama Lo juga hahahah'
Suara gadis itu seperti.
Oh shit ternyata dia masih ada sekian lama gue tinggalin negara ini dan dia masih hidup. Batin Berria dengan senyum sinisnya.
'Terus kalo gue masi hidup lo mau apa bunuh gue? Ga akan bisa.ck'
'Wah Lo nantangin gue ga akan bisa Lo selamat sekarang dari gue, gue akan coba sakiti anak Lo hahha'
Kok dia tau anak gue dari mana coba. Batin Berria.
'Dari mana Lo tau anak gue?'
'Mau gue tau anak Lo dari mana kek yang penting gue bakal nyakitin anak lo'
'Lo-'
Tut.
Panggilan terputus begitu saja, dan Berria Masi geram dengan perempuan yang menelponnya itu.
Siapa lagi kalau bukan Indah Permatasari yang udah ngancurin hubungan Des dan Berria hingga membuat hubungan mereka putus gara gara Des harus menerima perjodohan konyol dari kedua orang tuanya.
PS: kalo kalian lupa siapa Indah itu baca ulang aja part 32 Okey.
Back to the topic
Setelah Indah memutuskan sambungan telepon nya secara sepihak Berria pun pergi dari apartemen nya dan menitipkan anaknya ke salah satu tetangga di apartemennya.
Berria melakukan mobilnya dengan cukup kencang ia tidak punya waktu lama untuk memberi tahu para sahabatnya.
Sesampai di kediaman salah satu sahabatnya yaitu Orion, dan ia segera mengetuk pintu rumah Orion.
Tok... tok...
"Assalamualaikum, Orion ini gue Berria buka dong pintunya." teriak Berria didepan pintu.
"Iye iye sabar ni." ucap Orion sambil membuka knop pintu rumahnya.
"Apaan si lo pagi pagi gini Dateng ke rumah gue."
"On lo tolongin gue dong, si Indah yang mantan tunangan Des dulu dia mau nyelakain anak gue ihhh gimana nih gaada waktu lama lagi." ucap Berria sambil menggoyangkan pundak Orion.
"Iye sabar dulu napa, emang kenapa dia mau nyelakain anak lo?" tanya Orion.
"Tadi masalahnya dia nelpon gue sambil bilang dia mau nyakitin anak gue." kata Berria dengan masih bingung.
"Yauda deh bentar kita kumpulin anak anak dulu, gapapa kan kalo antek antek nya si Des ada juga?" tanya Orion.
"Emm yauda lah gapapa yang penting anak gue selamat."
Setelah menunggu Orion menelpon akhirnya mereka berdua ketempat yang ingin mereka berkumpul untuk membicarakan tentang masalahnya Berria.
Teman teman Berria telah berkumpul di salah satu cafe milik teman nya yaitu Mikhael taulah pasti dia kan sahabatnya Des.
"Jadi gimana nih ceritanya kok tiba tiba kita di kumpulin gini?" tanya Leon.
"Kita di kumpulin gini katanya tadi siangan ada yang nelepon Berria, eh ternyata malah si Indah tuh yang dulu pengen di jodohin sama si Des." ujar Orion sambil melirik sekilas ke arah Des.
Des pun kembali melirik Orion dengan wajah datarnya, tetapi Masi sedikit malu.
"Terus terus?" tanya Leon.
"Kata dia sih dia mau nyelakain anak nya Berria."
"Hahh? Anaknya Berria, emang dia udah kawin? Sama siapa?" tanya Angkasa dengan sangat keponya.
"Oh iya gue lupa belum ngasih tau ke kalian. Pokonya nama anak gue itu eh maksudnya bisa di bilang anak tiri sih, dia pokoknya nama Gloria itu pun gue nemu di Amsterdam dia orang Indonesia ternyata, pokoknya ceritanya panjang deh." jelas Berria lebar panjang.
"Lah? Berarti sekarang lo uda jadi ibu muda? Awokawok." kata Angkasa dengan ketawanya.
"Enak aja lo bilang gue ibu ibu, gue masi muda ya, tapi ya? Gapapalah di panggil ibu ibu wkwk." balas Berria.
"Udahlah jangan nanya lagi, kita lanjutin makannya keburu dingin nihhhhh." kata Leon sambil mengambil salah satu makanan.
Mereka hanya tertawa melihat tingkah anehnya Leon.
***
Hallo guyssss, udah lama nihhh author kaga update, maapin yah dan thanks loh yang udah baca cerita ini, insyaallah bentar lagi ini cerita completed tinggal di tunggu ya.
Sorry juga kalo ada typo bertebaran di part ini wkwk.
Oktaviana
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DESBER ( COMPLETED )
RandomIni cerita aku buat sendiri yah, kalo semisalkan ada yang sama ceritanya atau cast nya lah, berarti bukan aku yang ngikutin mungkin dia yang ngikutin. "Naik!" ucap des sambil menyodorkan tangan ke belakang jok. "Hah!??" ujar Berria dengan kebingunga...