June sedikit terburu buru meninggalkan ruangan kantornya. Ia hampir lupa kalau hari ini ia memiliki janji untuk ketemuan sekaligus makan siang dengan kawan lamanya semasa sma. Beruntung, personal assistant dirinya mengingatkan.
June harap harap cemas selama dalam perjalanan, entah apalagi sebabnya. Sesekali ia menghembuskan nafasnya sambil mengusap dagunya sendiri.
Sebuah restaurant yang berada tak jauh dari daerah kemang menjadi pilihan. Restaurant tersebut memang sudah lama menjadi tempat kumpul untuk dirinya dan teman temannya.
Begitu membuka pintu june menyadari tak banyak yang berubah dari penampilan restaurant tersebut, mungkin yang berubah hanya karyawan yang bekerja disana.
"Jun.." panggil seorang laki laki yang sudah mengangkat tangannya di udara.
June menoleh dan langsung melangkahkan kakinya menghampiri lelaki tersebut. Lebih tepatnya ia menghampiri teman temannya yang kini sudah duduk di sebuah meja panjang yang terdapat di pojokkan restaurant tersebut.
"Ternyata masih team mojok" batin june ketika ia melangkah.
Setibanya di tempat june langsung disambut pelukan dari temannya yang tadi memanggil, ia bernama bobby.
"Wiih bro, apa kabar?" tanya bobby setelah ia melepaskan pelukan tersebut.
"Kabar? Seperti yang lu liat aja"
"Baik baik aja nih kayanya" ucap khanza.
June mendekati khanza memberikan pelukan singkat padanya dan juga temannya yang lain. Ada Yohanes, Jisel, dan Lisa. Pandangannya berhenti begitu mendapati seorang perempuan tengah bergabung diantara mereka.
"Biasa aja dong ngeliatinnya" ucap yohanes sambil menyenggol sedikit lengan june.
"Itu cewe siapa? Kayanya gue engga pernah liat dia jaman sma" ucap june terus terang.
"Dia kaho, jun, pacarnya si yohanes" jawab lisa.
June mengangguk sambil ber-ooh ria.
"Kenalin kenalin, tapi jangan lama lama ya nanti pegang tangannya" canda yohanes.
"Nama gue june" ucap june sambil mengulurkan tangannya.
"Kaho.." balas perempuan yang kini ia ketahui kekasih dari yohanes. Cukup singkat, padat dan jelas.
"Cewe lu cantik yo, kok mau sama lu?"
"Dikasih pelet sama yohanes makanya mau" kini jisel yang menanggapi omongan june.
"Selera yohanes bagus ya jun? Turunan jejepangan ceweknya" timpal khanza.
"Jepang?"
Mereka semua mengangguk menjawab pertanyaan june.
"Terus jennie mana, za? Engga keliatan"
"Aduh bangsat.." umpat khanza pelan namun masih bisa di denger.
"Kenapa lu ngumpat gitu hah?"
Bobby merangkul pundak june. "Lu engga tau emang mereka udah pegat?"
June kaget, setengah mulutnya terbuka. "Pegat? Kok bisa?"
"Bisa lah, dia pacaran sama yang lain" saut lisa sambil menyenggol bahu khanza berupaya menggoda lelaki itu.
June tersenyum meledek. "Yah za, kasian bener lama lama pacaran sama jennie taunya dia lari ke orang lain"
"Padahal ya jun, gue lebih ganteng dari itu cowo. Gue pinter buat lagu lagu romantis yang bisa bikin hati jennie meleleh, engga kaya cowoknya. Masalahnya apalagi sekarang yang kurang di gue sampe jennie mutusin gue begitu terus jadian sama orang lain?" tanya hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redeem
FanfictionJune membuat masalah pada hidup seseorang di masa lalu tapi ia mengetahuinya setelah beberapa tahun kemudian. Ia sangat ingin menebus kesalahannya pada orang tersebut. Tapi june berpikir, apakah ia akan bertemu dengannya? Dengan perempuan yang hidup...