Lima

2.8K 377 17
                                    

Pagi pagi buta rose tengah berkemas untuk berangkat kerja, selesai mengemas segala keperluan yang akan ia bawa rose memperhatikan wajah putrinya ketika masih tertidur.

Rose sedikit menghela nafasnya, ia merasa agak bersalah dengan anaknya itu karena dirinya sibuk bekerja dan kurang menghabiskan waktu bersama. Tapi rose beruntung karena memiliki jihan dan jeffry yang sudah lama ia kenal, mereka mau membantu rose menjaga lyn disaat dirinya bekerja.

Ketukan pintu terdengar, dengan segera rose menenteng tasnya dan membukakan pintu untuk jihan yang masih berdiri di depan sana dengan muka bantalnya.

"Berangkat sana rose, keburu telat. Lu masuk pagi soalnya" ucap jihan karena ia tau betapa macetnya jalanan di ibukota khususnya jam kerja.

Rose mengangguk. "Titip lyn ya ji.."

"Iya, udah sana berangkat nanti lu telat kena ocehan lagi"

"Oke.. makasih banyak ji.." kata rose yang sembari memakai sepatu miliknya, lalu setelah selesai rose setengah berlari dari rumahnya menunju ke arah jalanan yang lebih besar.

Rose menuju ke tempat kerjanya dengan transjakarta, tidak terlalu jauh dan tidak harus berlama lama bergelut dengan kemacetan.

Sesampainya di tempat kerja rose langsung menuju ke loker room karyawan, di dalam sana terdapat toilet dan rose mulai berdandan, mencepol rambutnya dan mengganti sepatu miliknya dengan pantofel berhak 5cm.

Rose buru buru menuju ke ballroom hotel dan menemui atasan di tempatnya bekerja. Tanpa perlu rose membuka suara, atasannya sudah langsung mengoceh panjang lebar memberikan instruksi apa saja yang harus rose lakukan di ruang ini.

Memang agak sial kalau rose masuk di pagi hari karena biasanya akan ada meeting dari perusahaan yang membutuhkan tempat, mau tak mau ia harus membantu staff lainnya untuk mempersiapkan tempat tersebut. Padahal itu bukan tugas rose, tempat rose adalah di lobby hotel sebagai front office. Tapi mau gimana, dia cuma bawahan yang harus nurut sama atasannya kan.

Rose melirik ke arah jam tangannya, setengah jam lagi acara akan dimulai jadi ia dan yang lainnya harus bergegas lagi. Karena kemungkinan para peserta akan memasuki ruangan 10 menit sebelum acara rapat dimulai.

Begitu mendapatkan instruksi lagi, rose langsung lepas tangan dan bersiap keluar dari ruangan itu untuk menuju ke meja tahtanya. Tapi sebelum itu rose ingin ke toilet sebentar.

Tanpa disadari, begitu rose keluar dan berbelok ke arah toilet ada seorang lelaki yang baru saja menapaki kakinya hendak menuju ke ruangan tersebut.

Langkahnya terhenti otomatis begitu berada di ambang pintu ruangan tersebut. Kepalanya menoleh, memperhatikan sosok perempuan yang kini tengah berjalan di depan sana. Hanya bagian belakang yang terlihat dari karyawan perempuan itu, dan jauh dari pandangan mata, tapi june merasa ada sesuatu yang aneh dengan perasaannya.

Tapi june segera menggeleng dan menampik pikirannya yang entah kenapa tiba tiba jadi mendung.











※※※※※

Rose sedikit merenggangkan tangan dan kepalanya yang terasa agak pegal karena harus sibuk mengetik dan menulis laporan. Jangan lupa, kalau kalian harus bekerja di depan komputer, setiap 15 menit sekali harus melakukan perenggangan.

Teman disebelah rose yang bernama Yuna ikutan melakukan perenggangan seperti apa yang rose lakukan.

Rose berdiri dari duduknya dan memperhatikan suasana sekitar, setelah dirasa tidak terlalu ramai, rose melakukan perenggangan untuk pinggangnya yang terasa pegal karena harus duduk terus menerus.

RedeemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang