Kika sebenernya udah tau soal ini, dan dia dapet video yang lagi temen temennya tonton sejak kemarin. Dia masih diem karena nunggu saat yang tepat untuk nyerang Enji. Dia udah punya banyak bukti bahwa anak yang Enji kandung bukan anaknya Ian, melainkan anak Bian, si playboy dari FK.
"Gue udah nyuruh orang gue buat nyeselasain masalah ini." Rose ngomong dengan raut serius. Berbanding terbalik dengan yang gadis itu lakukan beberapa menit yang lalu.
Ken mijet keningnya, pusing dia. Soalnya si Bian juga salah satu temen deketnya diluar lingkaran pertemanannya sama anak black magic.
"Ros, lo gak perlu khawatir. Semua udah beres, tinggal tunggu waktu semua bukti yang gue punya kesebar dan Enji kemakan hayalannya sendiri." Kika berujar pelan.
Julian menoleh, "Lo udah tau? Kok bisa?"
"Samdy dan orang orangnya udah telusurin kasus ini. Dan udah banyak banget bukti yang dia kasih."
"Good then. Cewek sialan itu bakalan makan buah kehaluannya sendiri." Rose ngomong dengan wajah super dingin.
"Sebenernya, ini juga.." tiba - tiba suara Kika tercekat, seolah nahan gumpalan menyakitkan ditenggorokannya. "Berkat bang Denis." Sambungnya dengan nada pelan.
Semua orang terkejut apalagi Julian. Mereka tau seberapa benci dan takutnya Kika sama Denis sejak kejadian memilukan itu.
"Kika lo gak seriuskan? Kenapa harus melibatkan laki laki sialan itu?" Waterio langsung tersulut emosinya ketika nama Denis kembali disinggung diantara mereka.
Rose menggeleng tak percaya dengan apa yang baru saja Kika katakan. "Lo pasti bercanda. Gak mungkin bajingan licik itu bantu lo, yang ada dia bisa aja berada dipihak Enji."
Nadia ngangguk setuju sama pernyataan yang baru aja dilontarkan Rose, sedangkan Maira lebih nyimak karena dia gak tau siapa dan kenapa sama orang yang namanya Denis ini.
"Pokoknya lo gak boleh berhubungan lagi sama orang itu Alea." Waterio kembali berujar dengan wajah super dingin.
"Kalian semua gak bisa menghujat Denis begitu, bisa aja dia beneran mau ngeluarin adiknya dari masalah." Kali ini Ken ngeluarin komentar yang lumayan berguna, dia natap Julian yang mukanya masih blank dan gak bereaksi apapun.
Gio gelengin kepalanya tegas, dia yakin Denis gak mungkin serta merta mau bantuin Ian gitu aja. Dia tau seberapa besar keinginan Denis untuk rebut balik Kika dari pelukan sahabatnya. "Denis pasti punya motif lain."
"Gue gak tau, yang jelas bang Denis ngasih akses untuk orang orang gue nyari info dan bukti tentang Enji dan bayi dalam kandungannya." Kika buang nafas dengan kasar.
"Biar gue yang nanya sama dia apa maksud dari tindakannya ini." Julian bangkit dari tempat duduknya dan bergegas pergi ninggalin yang lain tanpa sepatah katapun.
"Gue gak ngerti apapun soal Denis, tapi gue ngerasa nama itu gak asing ditelinga gue." Maira tiba tiba ngomong dan dia mandang Kika dengan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits ✅
Short StoryDimana ada Kika disitu ada Julian. Mereka selalu bareng bareng dalam semua kondisi dan keadaan. Tapi giliran ditanya soal hubungan keduanya, baik Kika maupun Julian akan jawab dengan kompak; "Gue sama dia tuh sahabatan."