***
Aku berterima kasih, bahkan sangat berterimakasih.
Karena kamu aku tau apa imbalan dari merelakan.
Ya rasa sakit.***
Pukul delapan malam aku terbangun. Saat aku bangun aku melihat ke arah cermin yang berada di samping kasur ku "astaga aku tertidur pulas dengan menggunakan seragam? Aku belum mandi? Aku belum makan?"Gumam ku dalam hati. Sepertinya memang hanya hati ku yang sangat peduli dengan diri ku sendiri. Lalu aku bergegas untuk pergi ke kamar mandi untuk segera menyegarkan tubuhku yang terasa tak berdaya ini.
"Nesa kamu mau kemana?" tanya bunda.
"Nesa mau mandi Bun."
"Nggak lebih baik makan dulu?," tanya ayah yang sedang duduk dimeja makan.
"Nggak ayah, aku mandi dulu aja."
"Jangan lama-lama nanti masuk angin," kata bunda.
"Iya Bun," meskipun aku menjawab iya, pernyataan bunda tadi wajib di pertanyakan, tumben sekali dia peduli dengan ku.
***
Setelah aku selesai mandi aku merasa segar kembali. Lalu aku pergi ke meja makan. Di meja makan hanya ada aku dan bunda yang sedang mengiris bawang untuk masakan besok pagi.
"Kamu tadi kenapa pulang sekolah langsung ke kamar?" tanya bunda tanpa memalingkan wajahnya ke arah ku.
"Aku lagi ngerasa gak enak badan aja bun," kata ku setengah berbohong.
"Ya sudah kalau begitu makan yang banyak, jaga kesehatan mu, jangan suka ngerepotin orang."
"Iya bun," sudah biasa aku menerima pernyataan pahit seperti ini membuat ku harus berlatih untuk kuat.
Setelah selesai makan aku langsung bergegas menuju kamar.
***
Bukan tidur, dikamar aku duduk di meja belajar ku. Bukan belajar juga, aku hanya memandang bulan yang berada di balik jendela kamarku.
Bulan terlalu setia kepada malam , ia tidak pernah absen pada malam. Mungkin karena itu bintang selalu mau menemaninya untuk sekedar menghabiskan waktunya sampai esok subuh.
Bunyi dering dari ponselku menyadari ku dari lamunanku. Dan deg. Dua pesan dari Reva yang berhasil membuat hatiku teriris kembali. Padahal baru saja aku menghapus luka ku dari ingatan beberapa jam yang lalu tentang Raka dan sekarang Fano?
Reva:
p
Nes, makanan kesukaannya Fano apa?Vanesa:
wah kalau itu gue gak tahu VaReva:
kalau minuman?Vanesa:
hm, kyknya susu cokelatReva:
oh kalau gitu gue bilang ke Nadine biar besok dia bikin susu cokelat buat si FanoVanesa:
iya juga biar pake cinta bikinnya hahahaApa aku cengeng sekali ya? Dengan membohongi perasaanku sendiri saja rasanya ingin menangis .
Reva:
Hahaha,oke Nes makasih bantuannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Teen FictionTerimakasih sudah hadir, aku pamit. ______________________________________________ [] Publis : 5/Februari/2019 [] (males revisi, pas dibaca ulang alay bgt ternyata) MAAF KALO TERNYATA ALAY BANGET??!!?!? -angel 2023