47 - Pertunangan

557 30 6
                                    


***

Percaya, setiap kalimat yang kamu lontarkan akan selalu aku ulang kembali dalam benak ku, aku juga tidak tahu mengapa aku hobi melakukannya.


***

Hari ini, tepat dimana acara pertunangan mantan gebetan akan di laksanakan. Menurut para ahli, pertunangan merupakan sebuah hubungan percintaan yang naik pangkat menjadi lebih serius. Tapi Fano sebelumnya sudah melakukan pertunangan yang akhirnya gagal dengan Syasya, lalu sekarang? Tidak, aku tidak mendoakan pertunangan nya akan gagal lagi kok.

Aku pergi ke acara pertunangan Fano dengan di dampingi oleh Nando, sebagai teman. Ia berjanji akan menjemput ku pukul setengah tujuh malam.

"Nes, kamu masih suka sama Fano?" tanya bunda ketika aku baru saja hendak memakai sepatu hils ku.

"Kalau jujur sih, yang belum sepenuhnya move on, tapi ngeliat Fano udah move on bahkan udah punya pengganti, masa iya aku gak bisa seperti itu juga."

"Ya udah, jangan kebanyakan sedih di sana."

Tak lama bunyi suara motor terdengar, dan itu pasti Nando. Aku segera pamit kepada bunda dan bergegas keluar.

"Ayo! Letsgooo!!" seru ku. Nando malah terdiam. Ku pikir ada yang aneh dari penampilan ku, aku langsung insecure jadi merasa tidak percaya diri karena di perhatikan oleh Nando.

"Ada yang aneh?" tanya ku sambil menundukkan kepala ku.

"Iya," jawabnya.

"Hah? Apanya? Baju? Atau sepatu? Atau muka gue kayak ondel ondel? Ishh apaan yang aneh??"

"Cantik."

"Dih, udah ah ayo letsgo!!" seru ku.

"Hati hati, nanti Fano malah batal tunangan lagi karna ngeliat lo."

"Gak bakal, Alea juga pasti gak kalah cantik kok."

***

Sesampainya digedung acara pertunangan berlangsung, aku dan Nando segera menemui pasangan yang tengah berbahagia. Namun ketika ku temui, di sana hanya ada Fano seorang, Alea? Dia tidak ada.

"Akhirnya kamu datang sayang, ganti baju kamu dengan gaun ini ya!" ucap wanita paruh baya yang adalah mama Fano. Ia menyodorkan ku sebuah gaun yang aku ingat sekali kalau gaun itu adalah pilihan ku ketika Fano bertanya.

"Hah? Ini kan gaun yang aku pilih untuk Alea tante."

"Gak, ini untuk kamu, sebentar lagi acara akan di mulai, ayo pake gaunnya."

"Mulai aja tante, lagian Alea nya kemana?"

"Alea? Kan yang punya acara ini kamu dengan Fano."

"Hah?" aku tercengang dibuatnya.

"Yang mau tunangan itu kan anak tante sama kamu Nesa."

"Gak tante, di undangan tertera jelas kok kalau itu nama Alea."

"Ah ngigau kamu. Ayo cepat pake gaunnya."

Dengan rasa bingung, aku segera pergi ke ruang ganti untuk mengganti dress berwarna hitam ku menjadi gaun putih selutut. Namun di lain sisi aku merasa sangat senang. Bagaimana tidak, ia membuat kejutan yang benar benar membuat ku senang bukan main.

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang