21 - Basket?

790 60 1
                                    

***

Ini hanya awal,
Awalnya gue mimpin barisan lo,
Selanjutnya gue bakal mimpin rumah tangga lo~ Zefano A.

***

Hari sudah berganti. Hari ini aku menjalankan aktivitas ku seperti biasa. Aku berangkat sekolah lebih awal, di karena kan hari ini adalah hari Senin.

Sesampainya di Kelas, para penghuni kelas ini belum ada yang hadir hanya ada aku dan tak lama setelah aku Arvin datang.

"Hai Nes, tumben lo datang pagi?"

"Gak tau"

"Cihh, mau bucin dulu ya lo sama Fano?"

"Dih apaan sih"

"Nes lo udah ngerjain tugas fisika belum?"

"Udah, mau nyontek?" ia hanya menyengir.

Tak lama, kelas ini mulai ramai. Dan bel pun berbunyi menandakan upacara akan segera di mulai. Para siswa-siswi bergerombolan meninggalkan kelas dan mulai mengisi lapangan.

"Va lo di depan ya, lo kan pendek" seru Nadine.

"Maksud lo apa? Gue tinggi kok"

"Tinggian juga gue"

"Udah-udah biar gue aja yang di depan" seru ku menghentikan perdebatan yang ada.

Tak ku sangka, hari ini yang menjadi petugas upacara adalah kelas nya Fano, dan....Fano menjadi pemimpin pasukan di barisan kelas ku, dan ia berdiri tepat di samping ku.

"Hai" sapa nya.

"Hallo" balas ku.

"Ini cuma awal" katanya yang membuat ku menaikkan sebelah alis ku.

"Maksud gue ini cuma awal, awalnya gue mimpin lo di barisan kelas lo, nanti selanjutnya gue bakal mimpin rumah tangga lo" bisiknya.

"Gombal" balas ku.

"Mau di gombalin?"

"Gak"

Upacara sudah di mulai, semua manusia yang berkumpul di kawasan lapangan hanya terdiam kecuali para petugas upacara.

Saatnya amanat upacara dari sang pembina upacara. Ini adalah bagian yang membuat keringat ku berjatuhan. Sang pembina berbicara panjang lebar, namun apakah ada yang mendengarkan? Aku saja yang berbaris paling depan enggan untuk mendengarkannya.

"Lo capek?" bisik Fano.

"Gak" setelah ia mendengarkan jawaban ku, ia langsung memanggil PMR, dasar bodoh!

"Lo pusing" tanya seorang anggota PMR.

"Iya, tadi dia udah mau tumbang" balas Fano.

"No, apaan sih"

"Ayo ikut gue ke UKS" seru sang PMR yang segera menarik tangan ku ke belakang.

***

Menyebalkan. Batin ku ketika keluar dari ruangan yang bau dengan obat itu.

"Hai" panggil seseorang yang tak lain adalah Fano.

"Ngapain lagi sih lo"

"Cemberut aja, gimana? Di UKS adem kan?"

"Berisik!"

"Lo marah sama gue?"

"Menurut lo?"

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang