tres

8.7K 1.4K 671
                                        

"Gak mau! Kamu pergi aja sendiri!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak mau! Kamu pergi aja sendiri!"

Blam!

Setelah menutup pintu dengan keras, aku langsung merangkak ke atas tempat tidurku. Memasang headset, kemudian menyetel musik kencang-kencang agar kegaduhan di luar tak terdengar di gendang telinga.

Blam!

Mataku refleks terpejam kala pintuku kembali dibuka secara kasar. Berusaha menghiraukan, aku pura-pura sibuk dengan ponselku walaupun hanya menswitch menu.

"Itu tuh, Bu. Masa Mbak Dyra gak mau nemenin aku ke pasar malam."

Mataku refleks memutar kala mendengar adikku yang mengadu pada ibu.

Oh ayolah, adikku sudah lumayan dewasa. Kelas 2 SMP, loh. Masih mau ke pasar malam?

"Sendirian aja gak bisa emangnya, Cung?" tanya ibuku, berusaha membujuk.

"Gak bisa, Bu. Icung takut pas gang samping rumah kosong. Gelap, gak ada lampu. Nanti Icung dicolek-colek lagi, HIIIIH GAK MAU!!!"

Yaudah, kalau gak mau kenapa ngotot minta ke pasar malam? Ck, kesel.

"Dyr, temenin adikmu dulu, bisa, kan?" tanya Ibu.

"Kenapa harus sama aku? Kenapa gak sama Ibu aja?"

Adikku, Icung menggeleng seraya berkacak pinggang. Dasar, sok tua.

"Kalau Icung perginya sama Ibu, kasian Ibu. Malam-malam jalan di luar, kan dingin. Mendingan Ibu di rumah aja nungguin Bapak."

"YA TERUS KAMU GAK KASIAN SAMA MBAK?!"

Tanpa pikir panjang, Icung langsung menggeleng. "Nggak."

Kesal?

Jangan ditanya.

Buktinya kini aku sudah menggigiti kabel earphone-ku, gemas.

"Icung tunggu di depan, ya. 5 menit gak keluar, Icung aduin ke Bapak," tuturnya kemudian berlalu sembari berkacak pinggang meninggalkan aku dan ibu yang sudah geleng-geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya.

Cobaan apa lagi ini ya tuhan... untung adik sendiri, coba kalau bukan, sudah ku gragoti wajah sok tuanya itu.

"Bu... Ayolah...." Aku memohon belas kasihan.

Tapi sepertinya ibuku juga sudah pasrah dengan kelakuan adikku itu.

"Temenin aja, mbak. Nanti dia ngambek terus ngadu ke bapakmu, repot. Nanti Ibu kasih lima puluh ribu buat kamu jajan di sana. Udah sana siap-siap."

Tepat setelah ibu berkata seperti itu,  aku mendengar sebuah teriakan cempreng dari luar yang bukan lain si anak sok tua itu.

"HALO BAPAK?! LAGI DIMANA PAK?"

:)

:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
clumsy | winwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang