Itu tas.Tas sekolah.
Punya Kak Sicheng.
"LOH, INI PUNYA AHCONG KAN?!" Heboh Mark. Ia mengambil tas tersebut dan mengubek-ubek isinya.
Aku termangu di tempat. Sel-sel pada tubuhku seakan kaku tak bisa digerakkan. Berbagai macam kemungkinan, persepsi, dan pikiran negatif langsung menyeruak di dalam tempurung kepala.
"Ada ponselnya Ahcong, nih." Mark mengacungkan ponsel dengan casing bergambar logo band The Beatles. Band favorit Kak Sicheng.
"Mark, nggak mungkin kan kalau...." Kalimatku menggantung dengan suara parau di akhir.
Jadi Kak Sicheng...
NGGAK! NGGAK MUNGKIN!
Yang namanya pikiran dan hati itu emang kadang nggak sinkron, ya?
Otak bilang iya.
Hati bilang nggak mungkin.
"Nggak, Dyr. Kamu harus posthink. Bisa aja Ahcong sengaja buang tas ini, kan?" ucap Mark.
Aku tau padahal dia juga pasti sepemikiran denganku. Ia berkata seperti itu hanya untuk menghibur yang jatuhnya malah memberiku harapan tak pasti.
Kak Zeus berkacak pinggang, mungkin berfikir keras perihal apa yang harus kita lakukan setelah ini. Sedangkan Mark sudah mengelus-elus pundakku pelan, berusaha menenangkanku yang sudah nangis tersedu-sedu.
Kok aku jadi cengeng, sih?!
"Mau mencar, nggak? Nanti kita ketemuan lagi di titik ini," usul Kak Zeus.
"Oke."
"Aku sama Dyra, ya?" pinta Mark.
"Nggak, Mark. Aku sendiri aja. Kamu ke arah lain!"
Wajah Mark berubah garang. "Nggak, Dyra! Aku harus jagain kamu!"
"Aku nggak akan kenapa-napa, Mark. Aku mau kita nemuin Kak Sicheng. Secepatnya. Hari ini juga." Kutatap manik Mark yang kalut. "Please...."
Iya. Aku seputus asa ini. Aku serindu ini. Aku sekhawatir ini. Aku... Aku....
"Yaudah," final Mark akhirnya. Tanganku refleks menarik Mark ke dalam rengkuhan. Sedikit merasa bersalah karena menolak niatannya yang ingin melindungi dan menjagaku. Tapi aku benar-benar ingin menemukan Kak Sicheng secepatnya.
Kurasakan sebuah usapan lembut pada punggung.
"Hati-hati ya, Dyr. Kalau ketemu kuntilibu, terus diketawain. Ketawain balik aja. Kalau gak... bilang aja 'garing' gitu. Kalau ketemu hewan buas, jangan panik ya.
"Jangan nangis kencang-kencang juga, nanti Ahcong malah kabur. Dikiranya buto ijo nangis lagi."
"IH APASIH?!" Kutepuk punggungnya pelan walaupun aku turut tertawa atas leluconnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
clumsy | winwin ✔
Fanfiction❝Itu dia Kak Sicheng, cowok chinese kikuk dan lugu pemikat hatiku.❞ [ ft. 동시청 local's ] #1 in DongSicheng (150220) #1 in DongSicheng (260520) #1 in DongSicheng (130620) × Start : 29 April 2019 × × End : 3 November 2019 × ©chyntxa...