clumsy | winwin ✔

trece

Pernah nggak sih kalian baru datang di sekolah tapi hampir seluruh siswa yang kalian lewati natap kalian sambil bergunjing? Aku risih.

Badanku yang krempeng ini hampir saja nyusruk saat tiba-tiba dirangkul dari belakang. Untung saja aku sigap menjaga keseimbangan.

"Ciee yang lagi deket sama Ahcong...," ledek orang tersebut yang ternyata adalah Nana.

"Apasih, Na. Eh—NA!"

Langkahku berhenti, membuatnya turut.

"Apasih, Dyra?"

"Jangan bilang kalau—"

"Kalau apa?"

"Kalau kamu udah nyebar gosip aku sama Kak Sicheng?!"

Memang yang namanya perasaan buruk tuh nggak pernah salah, ya. Nyatanya cowok blasteran Bandung-Korea itu kini mengangguk dengan senyuman khasnya.

"Maaf atuh, Dyr. Tapi ini hot news, nggak bisa dikubur gitu aja."

"Dikubur palamu botak! Tanggung jawab dong, Na! Mereka semua sekarang natap aku kayak gitu!"

"Ya itu sih derita kamu, hehehe."

Pergerakan tanganku kurang cepat menghadapi Nana yang lincah bak The Flash yang sedang beraksi. Ia sudah berlari terbirit menuju lantai 2.

Aku menghela napas kasar dan berjalan dengan kaki dihentak-hentak.

Sama seperti di koridor. Saat sampai di kelas, aku kembali disambut tatapan serupa.

"Ciee Dyra dekat sama kakel. Nah, gitu dong. Jangan jadi nyamuk terus di hubungan Mark sama pacarnya," ujar ketua kelas ku, Hyunjin.

Ingin sekali ku tarik bibir dowernya itu biar tambah-tambah.

"Asik ih Dyra dekat sama kakel. Kenalin satu dong Dyr...," timpal Doyeon.

"Iya dong, Dyr. Kenalin aku sama temannya Kak Dong Sicheng, dong. Si Heri," sambung Somi.

Lidahku mendecak. "Kalian tau dari mana, sih?"

"Itu kan foto kamu sama Kak Dong Sicheng ada di instagramnya LambeNana."

Aku hanya bisa rolling eyes.

Dasar Nana lambe!