🤔

949 82 3
                                    

.
Kookmin

Gs


🐥🐇


Jungkook sudah siap didalam mobil menunggu Namjoon dan Seokjin keluar dari villa. Hari ini Jungkook akan mengantar Namjoon untuk bertemu dengan koleganya disebuah restoran yang letaknya lumayan jauh dari kota. Lama menunggu, akhirnya dua orang yang ditunggu keluar juga. Jungkook bernafas lega karena tidak menunggu terlalu lama. Setelah keduanya masuk kedalam mobil, Jungkook melajukan mobilnya menuju ke restoran yang Namjoon katakan sebelumnya.

Selang satu jam mengendarai mobil, akhirnya Jungkook memberhentikan mobil itu disebuah restoran dan Namjoon langsung turun dari dalam mobil.

"jaga dia Kook" perintah Namjoon pada Jungkook sambil melirik Seokjin sekilas

"baik hyung...kami pergi dulu"

Jungkook menjalankan mobilnya lagi meninggalkan Namjoon yang masih berdiri didepan restoran sambil menatap kepergian Jungkook dan Seokjin. Setelah mobil itu tak terlihat baru Namjoon berjalan masuk kedalam restoran tersebut.

Didalam mobil, Seokjin melirik Jungkook yang ada disampingnya. Ya! Seokjin kini duduk dikursi depan sebelah Jungkook. Ia tak berani membuka suara meskipun Seokjin ingin mengajak Jungkook berbicara, tapi mengingat sifat Jungkook yang dingin akhirnya Seokjin mengurungkan niatnya untuk mengajak namja itu bicara.

Lama mereka berada didalam mobil, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Jungkook turun dari mobil dan diikuti oleh seokjin setelahnya. Mereka sekarang berada di Seopjikoji-ro, padang hijau yang terbentang luas dengan taman bunga yang menghiasi tempat tersebut. Seokjin berjalan didepan Jungkook dengan Jungkook yang mengawasi gerak-gerik Seokjin didepannya. Mereka masih tidak mengeluarkan suara sedikitpun sejak didalam mobil tadi. Keterdiaman mereka berakhir saat sebuah tawa kecil masuk kedalam pendengaran Seokjin dan juga Jungkook. Mereka mencari sumber tawa tersebut dan menemukan seseorang dengan tinggi badan yang mungil dan berisi berada ditengah-tengah taman bunga.

"JIMIN" teriak Seokjin.

Jimin yang merasa namanya dipanggil oleh seseorang itupun mulai celingukan mencari keberadaan orang yang memanggilnya. Tapi, ia tidak menemukan siapapun disana kecuali banyak orang yang berlalu lalang tanpa memperhatikannya.

Jungkook yang sejak tadi diam itu langsung menarik Seokjin kala yeoja itu memanggil nama Jimin. Ia menarik Seokjin kebelakang sebuah pohon yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Jungkook melepaskan cengkraman tangannya dari Seokjin dan menatap yeoja itu tajam.

"apa kau sudah gila?" kata Jungkook dengan penuh penekanan.

"aku hanya ingin bertemu dengannya" cicit Seokjin dengan memelintir bajunya.

"hah" Jungkook menghela nafas "...kau ingin Namjoon hyung memarahimu seperti kemarin?" tanya Jungkook.

Seokjin hanya menggeleng sebagai jawaban.

"bisakah kau temui adikku?" tanya Seokjin takut-takut membuat kerutan didahi Jungkook.

"buat dia tersenyum untukku..aku akan menunggumu disini kumohon..." lanjut Seokjin sambil mengepalkan kedua tangannya memohon pada Jungkook.

"aku tidak bisa" tolak Jungkook.

"aku mohon" Seokjin terus memohon pada Jungkook agar namja itu mau menurutinya.

[end]Omicidio e amoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang