😣

692 80 12
                                    

🐁




Jungkook berhasil berdiri dengan menahan sakit diperutnya. Ia berjalan pelan kearah Namjoon yang masih mengunci Seokjin dileher yeoja itu. Dia sangat memanfaatkan adu mulut diantara mereka dan-




Bugh

Jungkook menendang wajah Namjoon dari samping hingga namja itu tersungkur dan melepaskan Seokjin dari cengkramannya. Seokjin yang terlepas dari cengkraman Namjoon itu memanfaatkan hal tersebut untuk membantu Jimin melepas tali yang ada dikakinya.

"SIALAN KAU JEON" umpat Namjoon sambil mengusap darah yang mengalir disudut bibirnya. Lalu ia bangkit dari tersungkurnya dan menghampiri Jungkook siap untuk membalas pukulan namja kelinci itu.

Bugh
Tapi sebelum itu terjadi Daniel sudah menendang Namjoon hingga namja itu tersungkur lagi.

"dasar penghianat" sindir Namjoon saat melihat Daniel yang menendangnya.

"maaf hyung, tapi kami tidak setuju dengan rencanamu itu" kata Daniel.

"kalian memang tikus-tikus kecil tak berguna"

"terserah kau, tapi surat ini membuktikan semuanya" kata Hasung sambil menunjukkan kertas yang ia bawa didalam tasnya.

"surat itu...jadi kau..." kata Chanyeol sambil menunjuk Hasung dengan kertas yang ia bawa.

"maaf tuan Park, tapi aku tidak menyerahkan barang ini padanya" Hasung berkata sambil berjalan kearah Chanyeol untuk mengembalikan surat yang dulu ia ambil.

"aakkkkhhh" teriak Hasung saat sebuah pisau mengenai pergelangan tangannya akibat ulah Namjoon yang melemparkannya. Kertas yang dibawa Hasung lepas dari tangannya dan jatuh tepat didepan Taehyung.

"HASUNG" teriak Daniel dan langsung menghampiri yeoja itu dan

"sialan kau Namjoon" umpat Jungkook dan menyerang Namjoon lagi.

Jimin yang sudah terlepas dari ikatannya itu menghampiri Hasung yang terduduk sambil memegangi pergelangan tangannya begitupun juga dengan Seokjin.

Jungkook dan Namjoon masih terlibat adu jotos, bahkan kondisi Jungkook sekarang sudah parah dari Namjoon, tapi namja kelinci itu tidak menyerah. Chanyeol yang melihat keduanya masih saling beradu itupun berdiri dari jongkoknya dan meraih pistol yang tadi ia letakkan disabuknya. Kemudian Chanyeol mengarahkan pistol itu kearah Namjoon dan Jungkook. Ia siap menembak Namjoon dengan pistolnya sebekum Seokjin menghadang pandangan ayahnya itu. Chanyeol menatap tajam Seokjin yang ada didepannya. Seokjin yang ditatap tajam itu tak memiliki rasa takut sedikitpun.

"menyingkirlah" kata Chanyeol penuh perintah.

"tidak"

"SEOKJIN"

"appa aku mohon jangan tembak dia, aku mencintainya....mencintai Namjoon"

Chanyeol yang mendengar pernyataan anaknya itupun terkejut dan tak hanya itu Jimin, Taemin, Taehyung, Daniel dan Hasung pun juga terkejut dengan pernyataan Seokjin.

"apa kau gila dia-




Brak
-JUNGKOOK"

Jimin langsung berlari kearah Jungkook yang tersungkur dipojok ruangan.

"Jungkook, neomu gwanchana?" tanya Jimin.

"gwan-chan-na" jawab Jungkook terputus-putus. Chanyeol yang melihat Jimin menghampiri Jungkook itu hanya diam, tapi dalam hati ia tidak suka. Ia biarkan Jimin dengan Jungkook yang penting sekarang adalah Namjoon. Beda Chanyeol beda lagi Taehyung dan Taemin. Taehyung merasa tidak suka melihat nuna-nya yang mengkhawatirkan Jungkook, tapi ia sadar jika Jimin menyukain Jungkook, sedangkan Taemin sangat tidak suka dengan sifat Jimin yang mengkhawatirkan Jungkook. Meskipun dia tidak pernah memperlihatkan rasa sukanya pada yeoja mungil itu, tapi ia sangat menyukai Jimin.

[end]Omicidio e amoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang