😮

636 72 3
                                    

🐁


Jungkook menunggu dengan gelisah ditempat yang sama dan posisi yang sama. Berkali-kali ia menghela napas dan melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kanannya. Jika kalian bertanya kenapa dia menunggu Daniel jawabannya adalah dia tidak bisa menghadapi Namjoon sendirian karena sama saja dia bunuh diri jika memberanikan masuk kedalam.

Brmm

Suara mobil yang berhenti dibelakang motornya membuat Jungkook mengalihkan atensinya dan menatap ketiga orang yang baru saja turun dari mobil. Dan mata Jungkook membelalak ketika matanya menangkap sosok Park Seokjin yang keluar dari bangku belakang. Ia berjalan mendekat kearah ketiga orang itu dan menatap tajam Daniel.

"dia yang memaksa ikut" kata Daniel seperti mengetahui maksud tatapan Jungkook.

"aku tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi padamu nanti" kata Jungkook dingin sambil menatap Seokjin tajam.

Seokjin yang ditatap tajam oleh Jungkook itupun hanya bisa mengangguk dan mengalihkan atensinya asalkan tak bertatapan dengan Jungkook.

Setelah perbincangan singkat itu keempat orang itu masuk kedalam markas dengan hati-hati karena mereka tahu jika banyak jebakan dan serangan yang mungkin akan mereka dapat dari anak buah Namjoon. Jungkook berjalan terlebih dahulu dengan Seokjin yang ada dibelakangnya dengan diapit oleh Daniel dan Hasung. Mereka bertiga siap dengan senjata mereka masing-masing. Dan benar dugaan Jungkook, banyak anak buah Namjoon yang menghadang mereka didepan pintu markas. Mereka semua bersiap menyerang Jungkook, Hasung, Daniel dan Seokjin. Detik berikutnya mereka benar-benar menyerang Jungkook dan yang lain. Jungkook berusaha melindungi Seokjin dibelakangnya dan menyuruh yeoja itu tetap diam dibelakangnya sedangkan Daniep dan Hasung sudah sibuk dengan anak buah Namjoon yang lain.

"Daniel lindungi Seokjin aku akan masuk kedalam" kata Jungkook tanpa menatap Daniel.

"baiklah" jawab Daniel dan menarik Seokjin untuk dekat dengannya.

Jungkook meninggalkan Daniel, Hasung dan Seokjin mengurusi anak buah Namjoon yang lumayan banyak. Jungkook masuk kedalam tanpa ada gangguan sedikitpun. Ia berjalan kearah tangga untuk ruangan yang biasanya ia dan Namjoon gunakan untuk mengeksekusi seseorang. Dengan langkah lebar, Jungkook berhasil sampai dilantai tiga, ia bergegas untuk membuka pintu ruangan luas itu dan tampaklah Namjoon dan Jimin dengan kondisi Jimin yang tidak bisa dibilang baik karena pakaiannya terlepas dan banyak darah yang mengalir ditubuhnya dam yang paling parah adalah Namjoon yang mengangkat pisaunya siap untuk menghunus Jimin dengan pisau tersebut. Mata Jungkook menatap tangan Namjoon tajam dan memerah dan dengan langkah cepat,

Bugh

Jungkook berhasil menjauhkan Namjoon dari hadapan Jimin dengan memukul namja itu hingga tersungkur.

"Jung-Jungkook" lirih Jimin.

"gwanchana Jimin...semuanya akan baik-baik saja" kata Jungkook sambil memeluk Jimin dan mengusap rambut yeoja itu dengan lembut.

"wah wah sepertinya ada yang sedang kasmaran disini" kata Namjoon sambil berdiri dari tersungkurnya. Jungkook hanya menoleh dan menatap tajam Namjoon.

"wah kau sudah jatuh cinta ternyata Jeon Jungkook"

"itu bukan urusanmu"

"hmz kau selalu bilang jangan sampai aku dimanfaatkan oleh Seokjin tapi apa sekarang kau malah ingin menolongnya" sindir Namjoon.

"diam kau" Jungkook tersulut emosi dan menghajar Namjoon. Ia sudah tak peduli akan kekuatannya yang jauh berbeda dari Namjoon, tapi saat ini dia benar-benar emosi. Jimin yang masih duduk ditempatnya itu hanya bisa menatap keduanya dengan tatapan yang tak bisa diartikan karena sekarang ia melihat Jungkook lebih seram dari biasanya.

💫

Chanyeol, Taehyung dan Taemin sampai dialamat yang tadi Taehyung dapatkan dari pesan. Tak hanya itu mereka juga membawa pasukan siapa tahu pesan itu adalah pesan yang berbahaya. Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan memasuki gedung markas itu. Ketika masuk mata Chanyeol langsung  melihat siluet Seokjin berada ditengah-tengah kerumunan. Meskipun pencahayaan disana minim karena hari sudah malam, tapi Chanyeol terlalu hafal dengan anak tingginya itu. Ia bergegas menghampiri Seokjin setelah memerintah Taehyung dan Taemin mengurusi orang-orang yang menyerang Daniel dan Hasung. Chanyeol langsung menarik Seokjin agar berada disampingnya. Seokjin yang ditarik itupun terkejut dan hampir memukul Chanyeol sebelum ayahanya itu mengangkat suara.

"ini ayah" katanya. Seokjin langsung menoleh dan membelalakan matanya saat melihat Chanyeol yang berada disampingnya.

"ayah" cicitnya setengah takut.

"kenapa bisa kau disini?" tanya Chanyeol.

"emzz itu emzz itu ayah..."

"apa? Kau mau bilang tidak sengaja atau mau bilang ingin menyelamatkan Jimin?"

"hehehe" Seokjin tersenyum tanpa dosa mendengar pertanyaan ayahnya yang tepat sasaran.

"dimana Jimin?"

"Jungkook tadi masuk kedalam" jelas Seokjin.

"baiklah kita kedalam....Tae ikut aku"

Taehyung yang mendapat perintah itupun langsung menghampiri Chanyeol dan mengekori anak dan ayah itu dibelakang.

Chanyeol, Seokjin dan Taehyung berjalan masul kedalam markas itu dengan hati-hati. Taehyung waspada didepan Seokjin dengan sebuah pistol ditangannya. Ia menuntun Chanyeol dan Seokjin naik ketangga yang sudah kusam. Lantai dua sudah mereka tapaki dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Jimin, Namjoon dan Jungkook disana.

"sepertinya mereka dilantai atas" kata Seokjin saat telinganya mendengar suara benturan yang ada dilantai atas. Taehyung dan Chanyeol mengikuti Seokjin yang berjalan terlebih dahulu menaiki tangga. Seokjin berjalan dengan pelan takut-takut dilantai tiga banyak anak buah Namjoon seperti diluar tadi, tapi saat kaki Seokjin menapak dilantai tiga tidak ada orang yang mendekatinya. Seokjin bernafas lega tidak ada orang disana kecuali Jungkook dan Namjoon yang masih saling menyerang satu sama lain. Dan mata Seokjin fokus pada Jimin yang masih duduk ditempatnya dengan tali yang mengikat tubuhnya. Dapat Seokjin lihat jika Jimin sedang menatap Jungkook yang mendapat banyak luka lebam akibat perkelahian dengan Namjoon. Seokjin langsung berlari kearah Jimin dan berusaha melepas tali yang mengikat tubuh Jimin.

"wah lihat siapa yang datang" kata Namjoon saat dia berhasil menghantam Jungkook hingga namja bergigi kelinci itu tersungkur dipojok ruangan. Seokjin yang mendengar perkataan Namjoon itu membeku seketika, tapi disisi lain ia berhasil membebaskan tangan Jimin dari ikatan talinya. Namjoon berjalan kearah Seokjin dan Jimin berada.

"jangan mendekati anakku" kata Chanyeol dengan penuh penekanan.

Namjoon hanya mendengus mendengar perkataan Chanyeol. Tanpa takut ia berjalan terus kearah putri Chanyeol. Jungkook yang masih tersungkur ditempatnya itupun berusaha berdiri.

Namjoon berhasil mendekati Jimin dan Seokjin bahkan sekarang ia menarik Seokjin dan mencengkram leher Seokjin.

"lepaskan anakku bajingan" kata Chanyeol.

"kembalikan milik orang tuaku"

"mereka sudah memberikannya padaku"

"pembohong...kau pikir aku tidak tahu jika kau membantai orang tuaku"

"maksudnya?" Jimin membuka suara saat mendengar perkataan Namjoon barusan. Ia tidak mengerti dengan perkataan Namjoon bahkan Seokjin juga tak paham dengan perkataan tersebut.

"aku pikir kau memberitahu mereka tuan Park"

"DIAM KAU" bentak Chanyeol sambil mengarahkan pistolnya kearah Namjoon.

"tembak saja aku....agar anakmu mengerti siapa orang tuamya sebenarnya"

"APPA APA MAKSUDNYA SEMUA INI" teriak Seokjin yang semakin tidak paham dengan perkataan Namjoon dan ayahnya.

"ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskannya Seokjin" kata Chanyeol.

"tapi-"

"DIAMLAH YANG PENTING SEKARANG ADALAH KESELAMATAN KALIAN BERDUA"







Bugh

Tbc
Hehehe tbc dulu yang penting update kan ya 😁

See you next chap 🤗

[end]Omicidio e amoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang