Ehe!
Eaa!
Starbucks Caffe
Irene dan Seulgi sedang berada di cafe sekarang, sesekali Seulgi menyeruput latte nya dan Irene yang meminum . Dia akan bertanya maksud dari Irene kemaren,
"Jadi mana yang benar??" tanya Seulgi, Irene yang masih belum paham maksud Seulgi mengerutkan kedua alisnya.
"Kau bilang punya pacar saat aku menyatakan perasaanku, tapi kemaren kau mangatakan tidak punya pacar saat ditanya oleh orang tuamu dan orang tuaku, jadi mana yang benar?"
"Aku hanya belum siap saat itu." jawab Irene melihat kearah lain, tidak ingin menatap wajah Seulgi.
"Tapi temanmu saat itu juga bilang kau punya pacar! Semua anggota organisasi tau akan hal itu, dan mereka membedakan ku dengan pacarmu itu" ujar Seulgi yang masih belum percaya.
"Aku menyuruh mereka"
"Agar aku percaya kau memiliki pacar?" tanya Seulgi heran, dan Irene menganggukkan kepala tanda bahwa itu benar.
"Aku tidak ingin memiliki hubungan khusus dengan orang lain" ucap Irene
"Aku tidak peduli!" balas Seulgi, dia masih mengingat kata-kata Irene dulu yang masih terngiang dipikirannya kalau dia anak yang sangat nakal disekolah.
"Aku menutup hatiku untuk orang lain, aku hanya takut!"
"Kau pernah mengalami sakit hati dan ditolak eoh?" tanya Seulgi lagi, yang sekarang malah menghabiskan latte nya. Irene tidak segera menjawabnya tetapi malah menangis, Seulgi terkejut dengan Irene yang tiba-tiba seperti itu. Seulgi segera beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Irene, takutnya nanti ada orang yang salah paham dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Snow [SeulRene]
Teen FictionHari dimana Seulgi bertemu dengannya saat salju pertama turun di kota ini. Wanita itu sangat dingin sama seperti salju pada hari dimana salju pertama turun dan Seulgi tersenyum melihatnya bermain dengan salju membuatnya diabetes. Dekat dengannya ada...