10

1.1K 137 4
                                    

Liburan akhir semester sudah berakhir waktunya para pelajar untuk masuk ke sekolah dengan semangat baru, tetapi tidak dengan Seulgi yang tidak ada semangatnya sama sekali hidupnya.

°°

Wendy membaca bukunya dengan serius, Seulgi yang memandangnya cukup malas karena dia tidak diperdulikannya sejak dia duduk bersebelahan dengan Wendy.

"Yak! Kapan kau akan menyapaku?" tanya Seulgi yang mulai kesal dengan Wendy.

"Kenapa denganmu memang Seul?"

"Aish malah tanya balik!"

"Apa kau sudah tidak peduli denganku dan dengan yang lain lagi?" tanya Seulgi keintinya.

"Apa maksudmu Seul? Tentu saja aku peduli" ujar Wendy

"Kau tidak memperdulikanku dari tadi semenjak aku duduk disini. Bahkan saat liburan kau juga tidak pernah keluar bersama kami"

"Aku tidak diperbolehkan orang tuaku Seul, jadi aku tidak bisa. Mianhae" balas Wendy yang tidak menoleh sama sekali kearah Seulgi, membuat Seulgi geram dengan Wakanda ini.

"Dulu kau sering keluar dan bermain bersama dengan kami, sekarang saja kau bahkan tidak pernah membalas obrolan kami digroup dan tidak pernah bersama kami" ujar Seulgi lalu menghembuskan nafasnya kasar dan sebelum meninggalkan Wendy dia berkata,

"Aku tau, kami bertiga anak-anak yang nakal tapi kita tidak akan merusak siswa pintar sepertimu. Jika kau ingin menjauhi kami, tidak apa kami juga tidak mau image mu menjadi buruk karena kami" setelah berkata seperti itu Seulgi kembali ke tempat duduknya.

Memang benar apa yang dikatakan Seulgi kalau Wendy menjauhi mereka karena takutnya dia menjadi anak yang tidak benar dan dia harus menjaga nama baiknya disekolah maupun luar sekolah. Tapi memiliki teman seperti mereka lebih mempunyai banyak kenangan yang tidak terlupakan dan berbeda dari yang lain. Mereka teman yang setia, jika sedih mereka akan mencari jalan agar Wendy tidak sedih, jika salah satu ada yang senang pasti akan mengajak yang lain untuk bersenang-senang.

••

Ketua osis atau ketua organisasi datang kekelas masing-masing murid dari kelas 10-12 dia tidak mengumpulkan murid-murid sekolah, mengumumkan didepan semua murid memanglah cepat, tetapi agar lebih detail dia melakukannya secara bergantian saja.

Irene memasuki kelas Minho dengan wajah datar seperti biasa. Membuat Seulgi bingung dengan berapa wajah yang dimiliki Irene, saat di Jepang dia sangatlah berbeda dari yang sekarang.

"Sekolah kita akan melakukan acara pentas seni seperti tahun-tahun sebelumnya, jadi siapa yang ingin berpartisipasi untuk acara mohon angkat tangan, tunjukkan kemampuan kalian" ujar Irene dengan nada yang tegas. Minho sudah gatal dengan mulutnya.

"Hei sunbae!" teriak Minho dengan lantang, dia sangat berani sekarang dengan ketua osis tersebut.

"Nde?"

"Kau seperti tidak memiliki dosa? Apa kau yang merasa paling cantik didunia?"

"Apa maksudmu?" tanya Irene bingung dengan ucapan yang dilontarkan Minho.

"Tolong jangan beri harapan pada orang lain jika tidak bisa membuatmu menjadi miliknya" ujar Minho

"Apa kau memanfaatkannya saja? Karena kau ingin dekat dengan kakaknya? Katakan saja kau tidak ingin dengan adiknya dan jauhi dia bila perlu" timpal Kai yang mulutnya juga ikutan gatal.

First Snow [SeulRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang