Pagi ini Seulgi berangkat menuju sekolah. Seulgi adalah murid baru disekolah nya, yang berada dikelas X. Seulgi murid baru tetapi sudah memiliki banyak teman, tapi paling sering dengan satu orang saja saat di sekolah. Seulgi bersekolah di Seoul High School.
Dia berpindah kota dari Incheon ke Seoul, karena ayahnya sudah dipindah tugaskan oleh kakeknya dan sudah memegang kekuasaan penuh diperusahaan kakeknya untuk menjadi CEO. Nantinya juga Seulgi menjadi CEO diperusahaan keluarganya, yang dibangun oleh kakeknya itu.
Seulgi sudah sampai sekolah sekarang, dengan diantarkan oleh supir pribadinya.
Masuk kekelas dengan hati yang senang, nantinya pasti tidak ada pelajaran karena mereka sudah ujian untuk pergantian semester 1 ke semester 2 dan liburan musim dingin."Apa nanti ada jam kosong?" tanya Kai, teman pertamanya di Seoul selain Kai ada lagi temannya yang bernama Wendy dan rumahnya tepat didepan rumah Seulgi. Mereka sama-sama orang yang menyenangkan jadi bisa dekat dengan cepat.
"Mungkin saja!" balas Seulgi yang baru saja mendaratkan bokongnya dibangku.
"Jika nanti ada jam kosong kau mau apa Seul?" tanya Kai yang bernama asli Jongin.
"Tidur mungkin atau menjahili anak dikelas" balas Seulgi yang menahan dagunya dengan tangan diatas meja.
Bel masuk sudah berbunyi, tetapi guru yang akan mengajar di jam pertama tidak masuk berarti mata pelajarannya kosong hari ini. Seulgi mengambil bangku murid yang tidak duduk dibangkunya menata ditempat duduk sebelumnya, lalu dia tidur dibangku tersebut sekiranya ada 5 bangku yang dipakai. Bangku juga bisa menjadi tempat alternatif untuk tidur disekolah.
"KANG!" Kai meneriaki Seulgi dari tampat duduknya yang berada dibelakang.
"Ayo kita kekantin" lanjut Kai yang datang ke bangku Seulgi, lalu menarik tangan sahabatnya itu. Seulgi masih sangat mengantuk, akhirnya dia bangun masih dengan satu nyawa, tiba-tiba nyawanya terkumpul dan menahan rasa sakit karena alat kelaminnya mengenai ujung meja."Aish! Sakit sekali ini, astaga!" ujarnya yang memegang anunya.
"Hahahaha! Mangkannya kau itu lihat-lihat saat berjalan" ucap Kai tertawa dengan sahabatnya ini.
"Aku sudah membuka mata bodoh" balas Seulgi sengit.
Sowon sang ketua kelas yang melihat itu tertawa, akhirnya orang yang selalu menggodanya itu terkena balasan juga.
"Hahahahahaha! Akhirnya seorang Kang Seulgi terkena karma! Hahahahahaha" ucap Sowon, sampai hampir mengeluarkan air matanya gara-gara Seulgi.
"Awas saja nanti kau!" geram Seulgi yang masih kesakitan saat berjalan kearah pintu kelas.
"Mau aku bantu?" tawar Wendy yang miris melihat Seulgi seperti habis diperawani ajjushi cabul.
"Tidak usah" Seulgi menolaknya karena sudah merasa enakkan sekarang tidak seperti tadi.
"Coba kau lihat dulu, mungkin ada goresan disitu kalau ada beri obat merah" seseorang tiba-tiba datang kearah mereka berdua yaitu Choi Minho teman mereka berdua.
"Mana bisa ada goresan, padahal hanya terbentur" balas Seulgi lalu meninggalkannya didepan pintu.
"LIHAT SAJA MUNGKIN TIDAK ADA GORESAN TETAPI ANUMU AKAN BOCOR" teriak Minho kepada Seulgi.
Seulgi yang mendengar itu hanya terkekeh, bagaimana bisa itunya bocor? Mungkin saja ini akan bengkak tapi tidak mungkin sampai bocor juga.Kai dan Seulgi sudah menempati tempat duduk yang kosong, belum ada murid yang keluar untuk kekantin mungkin keasikkan dengan jam kosong. Seulgi dan Kai tetaplah anak remaja pada umumnya, nakal dan susah diatur oleh pihak sekolah, sering masuk ke bk dan dipanggil kepala sekolah, mereka tidak hanya mendapat hukuman biasa saja seperti jalan jongkok jika kekantin dan bukan waktunya istirahat, membersihkan toilet. Hukuman mereka tidak hanya seperti itu saja. Seperti sekarang mereka berada dikantin, jika ketahuan pasti nanti akan dapat hukuman untungnya sekarang siswa yang bertugas untuk mendisplinkan tidak ada. Diantara mereka berempat Wendy,Seulgi,Kai, dan Minho hanya Kai dan Seulgi lah yang paling susah diatur, Wendy tidak terlalu nakal karena dia yeoja yang lebih menurut kepada aturan sekolahnya, hanya satu kali mendapatkan hukuman karena ikut temannya kekantin dan membolos pelajaran.
"Kau ingin makan apa Kai?" tanya Seulgi, dia melihat-lihat makanan yang ingin dimakannya.
"Salad mungkin" jawab Kai, Seulgi langsung berdiri dan membeli apa yang diinginkan Kai, padahal temannya itu tidak menyuruhnya. Seulgi hanya membeli ramen saja dan minum.
"Ini! Makan yang banyak nee" ucap Seulgi yang membawa makanan untuk Wendy, lalu duduk ditempatnya tadi.
"Nee, kamsahmnida" balas Kai berterima kasih padanya, Seulgi hanya tersenyum saja lalu memakan makanannya.
"Yak! KALIAN BERDUA BERANINYA KEKANTIN DAN MAKAN DENGAN TANPA DOSA! BERDIRI LALU JALAN JONGKOK ATAU KAMI AKAN MENYURUH KALIAN BERLARI 71 KALI MENGELILINGI LAPANGAN" teriak petugas atau murid yang biasa mendisiplinkan siswa lainnya.
Mereka kakak kelas jadi mereka berani seperti itu. Sekolah ini memang elit tapi sekolah ini tidak peduli sesorang yang kaya harus selalu diistimewakan. Sekolah Seulgi tidak memandang kasta siswanya jika siswa yang melanggar dia tetap saja akan terkena hukuman.
"Ahh, tamat sudah riwayat kita Jongin-a" bisik Seulgi dan mereka berdiri lalu berjongkok dari tempat mereka berdiri tadi, sebenarnya Jongin adalah nama asli Kai.
"Sudahlah anggap saja ini kenang-kenangan saat kita nanti sudah dewasa dan sukses hehe" jawab Kai dengan berjalan jongkok.
"CEPAT!" kata orang yang menghukum mereka.
"Sampai mana sunbae?" tanya Kai melihat kearah seniornya itu.
"Sampai depan dekat tanaman itu saja" jawab senior yang satunya, dia lebih baik daripada yang tadi jahat sekali dia itu.
"Ndee" jawab mereka berdua, dan berusaha dengan cepat itu sangatlah melelahkan.
"Aish! Ini sangat sakit Kai!" kata Seulgi yang meringis, kelaminnya sangat sakit sekarang karena celananya lumayan ketat.
"Kakimu?" tanya Kai yang masih berjalan jongkok, dan melihat kearah Seulgi.
"Tentu alatku bodoh!" jawab Seulgi. Sebentar lagi juga mereka sampai finishnya. Akhirnya mereka sampai disana dan senior yang tadi datang untuk melihat mereka, Kai dan Seulgi bercucuran keringat terutama Seulgi.
"Ahh!" lega Seulgi lalu sedikit menyentuh punyanya agar tidak sakit lagi.
"Kau sakit? Ayo ke UKS saja jika kau merasa tidak sehat" suruh seniornya yang melihat Seulgi dengan wajah pucat.
"Ini gara-gara kalian sunbae, aku sampai ingin pingsan rasanya" jawab Seulgi sudah lega itunya tidak sakit lagi.
"YAK! ITU KARENA KAU MELANGGAR PERATURAN" teriak senior yang galak tadi, hobinya suka teriak-teriak mungkin.
"Maafkan kami sunbae" mereka kaget saat dibentak dan cepat meminta maaf karena memang bersalah, dengan tidak mematuhi peraturan yang ada.
"Tidak apa, jangan ulangi lagi ndee kalian bisa kembali kekelas kalian sekarang" senior itu lebih sabar dan cantik, kenapa harus sama dia yang jahat itu?.
"Ndee...yaksok" janji Kai pada senior mereka, Seulgi masih diam tidak merespon masih berada dalam lamunannya, lalu Kai menyenggolnya.
"Jawab janji atau lainnya saja Seul" ujar Kai, mereka menunduk
"Ndee janji sunbae hehe" kata Seulgi, lalu kedua sunbae itu pergi meninggalkan mereka.
•
•
•
•
•Mereka berdua kembali ke kelas masih tidak ada guru yang akan mengajar jam keempat. Tetapi mereka diberikan tugas kelompok saat liburan nanti. Liburan masih masih 1 bulan lagi tapi sudah sekarang diberitahukan tentang tugasnya.
"Aish! Sebenarnya kenapa juga diberi tugas saat liburan tidak penting sekali" gerutu Jongin yang sedang memainkan handphonenya.
"Yasudah tidak usah dikerjakan Kai, jangan dibuat susah hidupmu itu" balas Seulgi
"Kau yakin Seul?" tanya Wendy yang duduk didepan mereka.
"Tentu saja!" balas Seulgi penuh dengan keyakinan
KAMU SEDANG MEMBACA
First Snow [SeulRene]
Teen FictionHari dimana Seulgi bertemu dengannya saat salju pertama turun di kota ini. Wanita itu sangat dingin sama seperti salju pada hari dimana salju pertama turun dan Seulgi tersenyum melihatnya bermain dengan salju membuatnya diabetes. Dekat dengannya ada...