31

941 104 9
                                    





































































Canggung dalam satu ruangan di mobil, Itulah kata yang tepat untuk Irene dan Seulgi yang masih belum meminta maaf satu sama lain tidak tau kenapa hal itu membuat mereka begitu. Seulgi tau ini sangatlah egois, tapi ia juga lelah selalu mengalah dengan orang yang sama tapi sekarang berbeda masalah.

"Kau benar tidak ingin hadiah itu?" tanya Seulgi memastikan sebelum dia memberikannya ke mommy nya mungkin.

"Iya, aku juga sudah memilikinya" jawab Irene dengan pasti.

"Kau beli sendiri?" tanya Seulgi.

"Baek oppa yang membelikannya sebelum pengunguman masuk Universitas disitu"

"Karena itu kau menolak hadiah dariku? Dan menyuruhku untuk memberikannya ke orang lain?"

"Bukan begitu, karena yang aku tau Baek oppa pasti membelikanku dengan uang nya sendiri"

"Ini dari hasil bekerja dan tabunganku sendiri noona, membelikanmu begini adalah hal mudah sayang"

"Tapi kau bisa membeli yang lebih bermanfaat Seul"

"Yang benar saja kau tidak menghargaiku dan lebih menghargai gift dari hyung, hidupku terlalu banyak jokes"

"Aku akan menerimanya, tetapi kau tidak boleh membelikanku barang yang mahal lagi. Janji?" ujar Irene yang mengalah dengannya.

"Kau terpaksa"

"Aniyo"

"Arrasseo yaksok"

"Okey"

Seulgi kembali menjalankan mobilnya sekarang dan tanpa beban lagi karena sudah tidak ada pertengkaran lagi diantara mereka. Itu adalah masalah kecil yang tidak perlu diperbesar karena sudah bukan waktunya bermain dengan perasaan.

••

Menikmati sore hari adalah waktu yang cocok untuk meminum cokelat panas apalagi cuaca yang dingin. Minho lah yang sedang menikmati sore dengan minuman tersebut, dia harus move on dari Krystal dan harus membuat resolusi dengan baik tahun ini.

Ia juga sedang menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan Jisung bocah nakal itu dan juga menunggu Wendy.

Wendy akhir-akhir ini sibuk dengan buku pelajarannya karena ia juga ingin masuk ke univ yang sama dengan Irene. Jadi dia harus belajar dengan serius, tetapi berbeda dengan Seulgi dan para namja yang lain karena mereka tidak belajar untuk ujian sebelum liburan musim panas datang dan itu masih dalam hitungan bulan untuk memulai ujiannya yaitu sekitar tiga bulan lagi. Anak pintar bebas.

••

"Kau harus banyak belajar sebelum ujian" ujar Irene mengingatkan Seulgi agar belajar.

"Nope" balas Seulgi menggelengkan kepalanya karena tidak setuju.

"Mau aku lempar ke Korea Utara eoh?" ancam Irene.

"Kau tidak mungkin bisa, aku adalah warga negara Korea Selatan jadi bisa- bisa aku ditembak mati karena melanggar perintah negara. Nanti kau pasti sedih kehilanganku"

"Tidaklah, negara kita sudah tidak bertengkar lagi dan group Red Velvet yang terkenal dari KorSel datang kesana apalagi leader nya yang sangat cantik disukai oleh presidennya" ujar Irene mengibaskan tangannya ke wajah karena merasa malu dengan perkataan Seulgi barusan.

"Panas sekali disini" lanjutnya.

"Iya karena aku hot, jadi kau kepenasan dan juga es mu sudah meleleh so you can't be cold again like the first time I meet you"

First Snow [SeulRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang