«enambelas»|Mading

361 31 9
                                    

"what! " teriak adara membuat dia menjadi pusat perhatian.

Adara terus memandangi namanya yang sudah tertempel dengan indah diatas mading sekolah.

"kasih tau gue nia, siapa yang berani beraninya daftarin gue lomba model kostum" adara merobek pamflet itu dari mading.

"kayaknya gue tau siapa yang ngelakuin ini semua" adara mengepalkan tangannya dan kini hanya satu tempat yang dia tuju. Ruangan osis.

"dar tungguin gue" vania berlari menyusul adara yang sudah meninggalkannya.

Kini mereka berdua sudah berada didepan ruangan osis. Namun ruangan tampak sepi. Mungkin karena sebentar lagi akan diadakan rapat.

"lo yakin mau masuk dar" tanya vania ragu namun adara tetap adara. Dia akan kekeh pada pendiriannya.

"didalem lagi ada rapat loh" cegah vania ketika adara ingin membuka handel pintu namun adara sudah keburu masuk.

Kini semua mata jatuh pada adara dan Vania yang berada dibelakangnya.

"rey lo yang daftarin gue lomba model kostum" adara menunjukkan pamflet yang sempat dia robek dari mading tadi.

"dar lo bisa keluar dulu gak, nanti gue jelasin setelah gue selesai rapat" reynand berbicara sangat halus.

"gue mau tau sekarang rey! Lo gak bisa seenaknya daftarin gue gitu dong" protes adara.

"ehhh, mak lampir lo gak denger reynand bilang apa. Entar dia jelasin, gih keluar sana lo. ganggu aja deh. Lo tuh nunda rapat kita" dion menatap adara jengah namun adara tetap cuek.

"keluar deh lo kalo gak Ada kepentingan disini!" kata kata itu sengaja diberi penekanan oleh venus. Iya, adara sangat tidak suka venus karena dia selalu mencari masalah Dengannya.

"diem lo mak lambe" adara melempar tatapan tajam kearah venus.

"dar kita keluar yuk, gue gak enak nih berasa disidang sama anak osis" vania berbisik.

Adara memberi kode kearah vania untuk percaya bahwa semuanya akan baik baik saja.

"keluar deh lo! Gak usah caper mulu sama reynand! Jangan jadi benalu dihidup reynand!" sakit ya Hanya satu kata itu yang adara rasakan kali ini.

Adara sudah mengepalkan kedua tangannya jika saja vania tidak menahannya sudah pasti venus akan habis ditangannya sekarang juga.

didalam ruangan semua orang langsung melihat kearah reynand, kecuali adara yang sebentar lagi akan menjambak rambut venus.

"dar lo duduk disini" reynand menarik kursinya untuk adara duduki.

"terus gue gimana?" tanya vania yang menyadari hanya dirinyalah yang berdiri.

"lo bisa duduk disamping dion" tawar reynand namun ditolak mentah mentah oleh Vania dan dion.

"engak! " jawab mereka kompak.

"yaudah kalo lo gak mau. Lo bisa berdiri disitu sampai rapat selesai"

"rey gak bisa gitu dong. Dia kan bukan anggota osis" protes venus. Iya venus tidak salah namun reynand juga percaya bahwa adara tidak akan merusak acaranya ini.

"sekarang Bisa kita mulai rapatnya"

"tapi rey?"

"adara tetap disini atau rapat kita cancel." satu kalimat itu mampu membuat ruangan menjadi hening.

Adara mendengarkan semua penjelasan reynand mengenai pesentasinya hari ini. Ternyata classmeet kali ini benar benar bagus, semuanya dipersiapkan dengan baik. Dan soal perlombaan model kostum sepertinya adara harus coba. Kalo tidak salah tadi reynand sempat membahas bahwa akan ada pengalangan dana dari beberapa siswa sukarelawan untuk menyumbangkan donasi bagi mereka yang membutuhkan.

Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang