«tigapuluhtiga»|Pernyataan cinta

453 16 2
                                    

Kringg...

Kini waktunya jam istirahat banyak murid yang berhamburan kekantin untuk mengisi perut mereka. Dan kini saatnya reynand meninggalkan kantin menuju kelasnya.

"Aduh"

"eh sorry" reynand sangat terkejut ketika bertabrakan dengan seseorang.

"rey lo bisa hati hati gak sih sakit tau" vania mengelus pundaknya sendiri karena merasa sakit.

"gak sengaja van gue buru buru"

Vania menatap reynand dari bawah hingga atas hal itu tertangkap basah oleh reynand. "kenapa lo?"

"lo bolos"

"kepo banget lo"

"suka suka gue dong ini kan mulut gue mau nanya apa aja bebas!" sewot vania.

"yaudah suka suka gue juga ini mulut gue mau jawab apa engak"

"gak kreatif lo. By the way lo tau adara kemana biasanya kan kalian berdua terus"

Tiba tiba pertanyaan vania membuat reynand teringat sosok adara yang terbaring lemah diICU.

"woy gue nanya malah bengong" vania menepuk pundak reynand yang sedang melamun.

"adara dirumah sakit"

"what!"

Reynand membekap mulut cempreng vania. "gak usah bikin heboh satu sekolah" setelah mengatakan itu reynand meninggalkan vania dan berjalan menjauh dari gadis itu.

"rey lo belum kasih tau gue dirumah sakit mana, upss..." dengan cepat vania menutup mulutnya dengan telapak tangannya kenapa dia lupa reynand baru saja melarangnya untuk memberi tau siapa siapa.

Kini tujuan reynand adalah rumah sakit dia mengurungkan niatnya untuk kekelas. Sungguh dia rindu adara, bagaimana keadaan adara sekarang.

Tiba tiba niatnya harus tertunda karena kedatangan dua mahluk yang tak diharapkan muncul dihapannya sekarang.

"curang lo rey bolos gak ngajak ngajak" kata dion tiba tiba.

"suruh siapa lo gak telat"

"sekarang lo taruh tas sono abis itu kita kantin gue laper abis ngerjain ulangan fisika" kata dika namun reynand menolaknya dengan cepat.

"gue mau balik"

"lo waraskan udah bolos sekarang mau cabut" dika benar benar tak abis fikir dengan apa yang ada dalam otak sahabatnya itu.

"gue mau jenguk adara dirumah sakit"

"adara sakit?" tanya dion tiba tiba.

"banyak hal yang kita gak tau tentang adara, sorry sob gue buru buru nanti gue kasih tau tempatnya sama kalian" reynand akan melangkah meninggalkan mereka namun dia ingat sesuatu. "jangan lupa izinin gue sakit kemeja piket" setelah mengatakan itu kini reynand benar benar menghilang dibelokan koridor sekolah.

Reynand memakai helm full face nya dan mengendari motornya dengan kecepatan tinggi walaupun itu masih dilingkungan sekolah. Banyak murid yang berbisik akan perubahan sikap ketosnya itu.

"itu kak reynand kok aneh sih"

"iya, apa jangan jangan dia berubah kayak dulu lagi gak kebayang deh kalo iya"

"tapi dia cool banget pake motor itu lagi"

"ketos kok begitu"

"atau jangan jangan dia cabut lagi"

Begitulah bisikan bisikan dari beberapa murid yang melihat kepergian reynand. Dilain tempat reynand mengendari motornya dengan kecepatan tinggi dia tak peduli pengendara lainnya yang dia pikirkan hanyalah adara. Reynand membelokkan motornya ketika melihat toko bunga dia turun dan melihat lihat beberapa bunga yang bagus menurutnya tapi dia teringat satu bunga. Bunga lily bunga kesukaan adara ya dia akan membeli bunga itu untuk adara. Reynand membawa bunga itu kebagian kasir dan untuk dirangkai seindah mungkin. Setelah itu reynand melajukan motornya menuju rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit reynand langsung menuju ruang ICU namun kosong yang dilihat dimanakah adara. Reynand berlari keluar dan bertanya pada suster. "sus pasien yang benama adara fredella ulani dimana ya"

"mbak adara sudah dipindahkan keruangan rawat inap mas dikamar nomer 12B"

"baik terima kasih sus"

reynand sesegera mungkin mencari keberadaan adara. Dia melihat ruangan itu. Perlahan lahan dia membuka knop pintu dilihat sahabatnya itu terbaring dengan selang yang berada dihidungnya dan beberapa infusan yang bertenger ditangannya. Reynand mendekat kearah adara dan mengecup sekilas kening sahabatnya itu.

"hay lo liat gue bawa apa? Gue bawa bunga lily kesukaan lo" kata reynand seakan akan adara akan menjawab pertanyaannya dia terus berbicara kepada adara.

"atau lo mau ice cream nanti gue beliin deh atau novel keluaran baru"

"sampai kapan lo mau jadi putri tidur lo gak kasian liat gue kayak gini lo kan pernah janji gak akan ninggalin gue sediri"

Digenggamnya salah satu tangan adara yang terbebas dari infusan. "bangun dar gue sayang sama lo. Lo engak mau kasih kesempatan buat gue kasih status yang jelas buat hubungan kita"

"lo engak mau denger gue ngungkapin perasaan ke lo, lo gak mau kasih kesempatan buat gue buat gue bilang cinta sama lo. Please bangun adara dan dengerin semua yang gue bilang" reynand mengecup tangan adara Dilihat lekat lekat setiap inci wajah adara, reynand rindu ketika melihat gadis itu tertawa kini dia harus terbaring lemah untuk memperjuangkan hidupnya.

"lo tau adara lo itu sahabat terhebat gue dan sampai kapanpun gue akan selalu ada buat lo"

"pasti kalo lo bangun dan lihat gue disini lo akan marah marah dan bilang. Reynand lo bolos lo tau kan gue gak suka liat lo bolos kalo lo masih suka bolos gue gak mau ketemu sama lo." reynand tersenyum hambar. "dan lo tau dar gue akan jawab apa. lo alasan gue buat ini semua karena lo yang terpenting"

Reynand membelai rambut adara kini dia baru menyadari bahwa adara terlihat sangat cantik dengan potongan rambutnya yang baru. Reynand berharap adara akan segera membuka kelopak matanya dan langsung memeluknya. Namun percuma adara adalah gadis keras kepala dia akan bangun dari tidurnya jika dia mau.

Reynand mengatur nafasnya yang mulai tak beraturan dia menahan agar air mata itu agar tak lolos dari tempatnya dia akan kuat, tidak! Dia tidak kuat melihat adara merasakan sakit itu sendirian hati nya sakit ketika melihat adara bersedih dia kecewa pada dirinya kenapa dia tidak mengetahui ini semua kenapa dia terlambat menyadarinya. Reynand mengepalkan tangannya hingga buku buku putih pada tangannya terlihat.

Reynand membisikan sesuatu ditelinga adara. "you're a great woman I love you and forever will be like that"

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang