«duapuluhsembilan»|Meninggal dunia

420 18 0
                                    

Sepuluh menit telah berlalu. Mobil reynand berhenti diperkarangan luas rumah sakit dan adara segera keluar dari sana.

Diikuti reynand kedatangan mereka bersamaan dengan keluarnya dokter dari ruangan ICU.

"bagaimana keadaan ozi dok?" tanya agam yang begitu khawatir.

Adara berjalan perlahan mendekat kearah agam. Adara siap mendengarkan apa yang akan dikatakan dokter itu.

"maaf, kami sudah berusaha, namun. Pasien tidak dapat kami selamatkan"

Agam mencengkram kuat lengan dokter itu. Namun apa daya dokter itu pun tidak dapat melakukan apapun.

Kaki adara berhenti melangkah, tubuhnya menegang, dan jantungnya seakan tak berfungsi lagi.

Adara speechless, wajahnya memanas, matanya tak bisa berkedip dengan normal. Ia seperti patung yang tersambar petir disiang hari.

"ozi!" adara memekik, namun tubuhnya terhuyung kebelakang dengan sigap reynand menopang tubuh sahabatnya itu.

reynand membawa adara duduk disalah satu kursi yang disediakan disana.

"lo gakpapa?" reynand benar benar dibuat khawatir sekarang.

"ozi rey, ozi... Dia udah gak ada rey, hiks. Dia pergi rey, dia... dia meninggal. Hiks.. Hiks..."

Reynand membawa adara dalam peluknya. Reynand memberikan kenyamanan untuk adara, agar gadis itu kuat untuk menjalani ini semua.

Adara masih terisak dalam pelukkan reynand. Adara menggeleng kuat, dia tak percaya semua ini akan terjadi pada ozi.

Adara tak kuasa menahan tangis, tak bisa berkata kata lagi! Wajah adara ia tengelamkan dilekukan bahu reynand. Menangis sampai tak bersuara membiarkan air matanya membasahi baju reynand.

Adara menghapus air mata yang membasahi pipinya, dia langsung berdiri dan berlari kearah ruang ICU. Dia masuk kedalam ruangan. Adara melihat agam yang sangat kacau! Agam terduduk lemas disamping brankar ozi, hari ini agam mengeluarkan air matanya.

Adara tak kuasa menatap tubuh ozi. Adara mendekat dan memeluk tubuh kecil itu. Adara tak mampu berbicara.

"semoga ozi bahagia disana ya sayang, kakak percaya ini yang terbaik buat kamu hiks..." adara membisikan kata kata itu tepat ditelinga ozi sampai tak ada yang mendengar selain dia dan ozi.

Agam memberikan sebuah surat untuk adara. Walaupun bingung dengan apa yang agam lakukan adara tetap menerima surat itu.

"dari ozi"

Adara tak berniat membaca surat itu sekarang. Ia tak akan sanggup untuk membacanya.

Agam menarik tubuh adara, agam menagis dalam pelukan adara. Begitupun sebaliknya, perasaan duka sangat menyelimuti keadaan mereka sekarang.

Tanpa mereka ketahui reynand menatap mereka dibalik pintu. Reynand tersenyum nanar. Dia melangkah mundur, dia mengurungkan niatnya untuk masuk. Hatinya terasa sakit! Namun reynand tak boleh egois dengan kondisi sekarang. Dia akan mencoba bertahan.

******

"Cara jitu untuk PDKT" ucap dika sambil men-scrolling artikel mana yang bagus.

"searcing apaan sih lo?" suara dion mengngagetkan dika.

"dih, ngapain lo buka begituan"

"aturan lo tuh berterima kasih sama gue. Demi lo gue rela ngebuang kouta gue cuman buat searching beginian"

"kurang kerjaan! Lagian lo mau comblangin gue sama siapa, hah" sewot dion.

Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang