«delapanbelas»|Pasar malem

367 26 4
                                    

Reynand mematikan sambungan telfonnya.

"adara mana?" tanya reynand pada dion dan dika.

"tadi dia lari kedepan" kata dika yang menikmati keripik singkong didepannya.

"ck!" dengan malas reynand menyusul adara keluar.

****

"nih handphone lo" adara memberikan ponsel milik agam kesipemiliknya.

Adara menatap agam namun agam Hanya terlihat santai tanpa berniat mengatakan apapun.

"langsung aja lo mau ngapain kesini?"

"mau ngajak lo jalan"

"kan tadi disekolah gue udah bilang reynand gak akan izinin gue keluar malem"

"siapa dia larang larang lo? Lagian gue gak akan bawa lo kabur juga"

"tapi dia yang jagain gue selama mumi gak ada dirumah"

"oke gue tau dia jagain lo. Tapi lo juga punya kehidupan sendiri yang gak selamanya harus dia atur. Mungkin kedengaran nya egois tapi apa yang gue bilang ini benar"

Agam bersandar pada tembok disampingnya dia membuang nafas dengan kasar. Mencoba menatap adara.

"lo tenang aja kita gak pergi berdua, sebenarnya yang mau jalan sama lo itu ozi" agam memberi kode kepada seseorang yang berada didalam mobil dan seorang anak kecil keluar dari mobil dan langsung memeluk adara.

"hallo kakak cantik" sapa ozi dengan senyum manisnya.

"hay, kakak kangen sama ozi" adara mencubit pipi gembul ozi membuat ozi semakin mengemaskan.

"jadi gimana?" tanya agam

"engak!"

Bukan adara yang menjawab pertanyaan itu. Semua orang langsung melihat kearah dimana sipemilik suara itu muncul dari balik pintu. Iya dia reynand. Reynand menatap tajam kearah agam.

"gue udah bilang sama lo kalo adara gak bakal boleh keluar malem"

"siapa lo ngatur dia" tanya agam tanpa ekspresi.

Reynand tersenyum menatap gadis didepannya setelah itu beralih kearah agam. "lo tanya gue siapa? Gk perlu gue jawab semua orang tau kalo gue sahabat adara. Sedangkan lo, lo siapanya dara berani ngajak dia keluar malam"

"lo cuman sahabatnya dia. Atau perlu gue jelasin kalo dia punya kehidupan sendiri tanpa perlu lo atur atur terus"

"kalian apaan sih! Kenapa jadi ribut gini" kesal adara dan langsung menatap kedua cowok didepannya ini.

"rey gue bolehkan keluar sebentar. Oke gue tau mumi nitipin gue ke lo tapi gue bisa kok jaga diri gue sendiri"

Reynand menatap tak percaya kearah adara bahwa gadis didepannya ini memilih pergi bersama agam.

"terserah lo gue gak peduli" setelah mengatakan hal itu reynand meninggal adara diluar bersama agam.

"dar lo harus percaya sama gue kalo apa yang lo lakuin ini gak salah"

Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang